🐰AO-02🐰

7.8K 1K 74
                                    

Vote dan komen lah karena itu gratis.

F for Sider.

200 vote dan 70 komen, kalau komennya duluan penuh ntar aku up lagi.

><

Arik tak bisa bergerak sedikitpun, sejak dia bangun dari pingsan sekitar 1 jam yang lalu, dia sudah diikat dan dikurung disebuah kurungan besi.

Didekatnya ada beberapa anak seusianya yang juga diikat, mereka semua menangis, dan semuanya cowok.

"Kita kenapa ada disini sih?" tanya Arik heran, mana dia dipakein baju aneh lagi.

Itu, baju tipis yang tembus pandang, terus cuma pakai 2 tali tipis, lalu ada renda-renda nya, dan celana dalamnya juga tipis banget, hampir segaris doang.

Arik risih, soalnya agak ngeganjel dibagian pantat montoknya.

"Ck, bisu apa gimana sih mereka." gumam Arik kesal, tak ada yang bisa ditanyain.

Arik sebenarnya sudah biasa diculik kaya gini, secara dia anak dari orang terkaya ke 3, sedari kecil dia sudah terlatih dengan culik-culikan gini.

Arik gak takut sih, pasti orang tuanya nanti nolongin dia.

Bosan melandanya, Arik hanya diam dengan pikiran yang sedang menghitung dinosaurus lompati pagar.

"Satu dino, dua dino, tiga dino, empat dino." hanya gumaman Arik saja yang terdengar.

Yang lain hanya bisa menangis lirih dan ketakutan sendiri.

Tak berselang lama, pintu ruangan terbuka dan seorang wanita tinggi berdada besar masuk ke dalam.

"Kalian akan segera dilelang sayang, persiapkan diri kalian yah, Mommy kalian sudah menanti kalian." ujarnya mendayu.

Arik mendengus malas, apaan, dasar nenek lampir make up menor.

Akhirnya pintu kurungan dibuka dan mereka dibiarkan berjalan keluar, pastinya mereka akan diperlihatkan dimuka para mommy yang akan membeli mereka.

....

"Abil, haruskah aku yang menjadi perempuan nya?" Zholas melirih, dia agak malu mengenakan dress selutut dengan wig hitam bergelombang sepunggung.

Wajah cantiknya mendukung penyamarannya kali ini, Zholas agak gugup dengan misi mereka ini, tapi berhubung dia satu tim dengan Abilene jadi tak masalah.

Abilene sendiri, mengenakan jas hitam dengan dasi hitam, penampilannya bisa terbilang tampan untuk ukuran wanita.

"Diam, disini wajah mu lebih cantik dan cocok untuk peran wanita, apalagi tinggimu tak lebih dari telinga ku." ketus Abilene.

Zholas menunduk, agak malu melihat penampilan Abilene.

Mereka akan menyamar menjadi sepasang suami istri yang ingin ikut pelelangan di dalam, untuk tim lain mereka sedang mengepung rumah bordil ini.

Abilene menjulurkan tangannya kedepan Zholas "Cepatlah." ujarnya malas.

Zholas meneguk ludahnya pelan, gugup melandanya, dengan perlahan dia menggapai tangan Abilene kemudian menggenggamnya erat.

"Jangan bersuara, biar aku saja yang menjalankan semuanya." ujar Abilene seraya merapatkan posisi mereka.

Zholas mengangguk patuh, mereka kemudian berjalan masuk ke dalam ruangan pelelangan yang sudah dimulai itu.

Disana Abilene bisa melihat sekitar 20 anak laki-laki dari rentang usia 14 dan 20 tahun berbaris didepan sana.

Rata-rata yang datang adalah wanita semua, hanya Abilene saja yang berpenampilan seperti pria.

Mereka berdua duduk dikursi agak depan, mengamati bagaimana wanita-wanita kaya itu menawarkan harga selangit untuk pria incarannya.

Sampai 2 jam berlalu dengan alot demi pembelian para pria di depan, kini tersisa satu pria lagi, wajahnya mungil dengan mata yang bulat, walau sudut matanya terlihat tajam.

Abilene yang sedari tadi terlihat malas, kini menegakan tubuhnya, dia melihat lingerie merah terang ditubuh remaja laki-laki yang cantik itu.

"Ini pria terakhir kami, masih baru dan tampaknya begitu polos ya semua, saya akan membuka harga setinggi 200 juta!"

Abilene merasa dia harus bisa mendapatkan pria yang seperti kelinci kecil itu, dia menggenggam papan nomor ditangannya.

"Saya akan ambil dia!" Abilene mendelik tajam pada wanita ber dress merah yang mengangkat nomornya.

"Nah Nyonya disana akan membeli dengan harga 200 juta, apa ada penawaran lain?"

Abilene mengangkat papan nomornya  dengan yakin "400 juta!" serunya.

Rekan-rekannya yang tengah menyamar sontak melotot kaget, apalagi Zholas.

"Wah! Tuan disana ingin membeli juga, baik 400 juta, ada lagi?"

"SAYA AKAN AMBIL DIA DENGAN HARGA 2 MILIAR!"

Geraman lirih Abilene berikan, tidak ada yang boleh mengambil kelinci kecil itu selain dia!

"Abil udah—"

"4 MILIAR AKAN SAYA AMBIL DIA!" seru Abilene tegas.

Suasana menghening, sampai akhirnya ketukan palu terdengar.

"TERJUAL! 4 MILIAR DAN TUAN DISANA LAH YANG MENANG!"

Abilene menyeringai, asik, akhirnya dia menemukan apa yang dia cari selama ini.

Tak berselang lama, pintu di dobrak dan para rekan Abilene masuk, kericuhan mulai terjadi.

Tapi Abilene tak perduli, dia justru berjalan mendekati pria tadi lalu menggendongnya ala koala.

"Eh?"

"Sst, little bunny."

Arik menatap wajah orang yang katanya sudah membelinya. "Loh? Kamu kan perempuan!" pekik nya tak percaya.

"Ya tentu, dan sekarang kamu sudah menjadi milikku maka ayo pergi." uang pembelian pria ini akan diurus asisten Abilene.

Sebelum pergi, Abilene melepaskan jasnya lalu menutupi tubuh menggoda pria ini.

Arik sendiri merasa nyaman, dia memeluk leher wanita ini dan menyembunyikan wajahnya disana.

Dia lapar, sekaligus mengantuk.

Dilain tempat, Zholas menggeram lirih, dia melepas wignya dan merobek dress ditubuhnya, untuknya dia mengenakan pakaian lain didalam dress itu.

"Sialan!" saingan? Kini Zholas punya saingan untuk merebut Abilene.

Dan tampaknya, kini saatnya Zholas menjadi egois demi kebahagiaannya.

🐰Bersambung🐰

Abilene's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang