🐰AO-14🐰

5.5K 786 120
                                    

Ayo vote dan komen.

200 vote dan 100 komen no spam.

....

4 bulan tak terasa sudah Arik tinggal bersama Abilene, tak pernah terpikir dalam otak Arik untuk kabur dari sisi Abilene selama ini.

Hanya saja, dia merasa jika Abilene semakin tak terkendali dalam kontak fisik yang mereka jalani selama 4 bulan ini.

Arik takut, maksudnya dia tak terlalu senang dengan segala kontak fisik yang terjadi.

Sesekali, Abilene akan menatapnya penuh napsu namun sesekali penuh kelembutan, Arik masih kurang nyaman sebenarnya.

"Dimana Lene?" Lili yang masih menjadi kepala maid disana menoleh ke arah Arik.

Pria yang baru berulang tahun bulan lalu itu sudah berusia 20 tahun, dia sudah bukan remaja lagi.

"Nona Abilene, ada di ruang kerja nya Tuan."

"Apa dia bersama tamu?"

"Benar, Tuan."

"Baik, terima kasih."

Tak biasanya Abilene sibuk bersama tamu selama hampir seharian, tak ada kunjungan ke kamar Arik seperti biasanya.

Arik mengingat rambutnya yang sudah panjang sampai bawah telinga, dia mau motong rambut tapi belum kesampaian.

"Huh, apa dia tak merindukan ku?" dari semalam Abilene tak menemui Arik, kan Arik jadi begitu merindukan gadis itu.

Arik kini terlihat lebih berisi, tubuhnya montok dengan pipi yang chubby, dia semakin imut dan menggemaskan.

Langkah kaki panjangnya sampai di depan pintu khas ruang kerja Abilene, tak ada yang menjaga depan ruangan seperti biasa.

"Tumben gak dijaga." gumam Arik heran.

Dia membuka pintu perlahan, namun sial apa yang dia lihat membuat Arik tak bisa berkutik.

"Umh..Abilene..jangan sentuh pantatku.."

"Kenapa baby? Pantatmu begitu berisi sayang."

"Unhh lepas kan! Kita harus membicarakan—akhh jangan digigit!"

Arik membeku, dia perlahan mundur dengan bibir yang bergetar pelan, apa ini? Kenapa Abilene mencium pria itu  dengan lembut.

Bukannya Abilene hanya milik Arik, tapi kenapa Abilene melakukan itu.

"T-tunggu..kenapa kamu mau lakuin ini Abilene.."

"Kenapa? Karena kau lacurku, aku sudah membelimu jika kau lupa."

"Iya tapi kamu udah punya Arik."

"Arik? Iya dia milikku, hanya saja dia terlalu berharga untuk aku rusak jadi aku tak mau merusaknya, kalau kau kan sudah rusak jadi jangan melawan."

Arik terkekeh pelan, alasan sialan! Apa-apaan alasan Abilene tadi hah!

"Abilen..hentikan itu.."

Abilene's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang