🐰Last🐰

7.3K 731 42
                                    

Kacau, benar tentu saja kacau memang apalagi yang bisa Arik lakukan jika sudah seperti ini.

Stress, depresi mendekati gila.

2 bulan, ya dia dikurung selama 2 bulan dan selama itu juga Arik kehilangan akal sehatnya, hilang dalam artian benar-benar hilang.

Dia hanya tau, menjerit, mengamuk, dan menangis memanggil Abilene.

Entahlah, rasanya kerongkongan Arik sakit tapi hatinya lebih sakit.

Sangat sakit bahkan, tapi Arik tak bisa berbuat apapun selain duduk diam di kasur yang dia tempati selama 2 bulan ini.

Tak terkena paparan matahari, jarang makan, tubuh kurus yang terlihat menyedihkan.

"Abilene..Arik mimpi kita nikah hihi, punya anak yang cantik banget kaya Abilene..hiks..huhuu Abilene..kangen Abilene.."

Yah..begitulah kegiatan yang Arik lakukan setiap hari.

Hari ini, adalah hari ulang tahun Abilene, Arik masih ingat bahkan ketika kewarasannya tak lagi bersisa.

"Selamat ulang tahun Lene-nya Arik~hehehehe Arik cinta bangeet sama Abilene! Hihi..hiks..huhuuu kangen Abilene huaaaaa mau Abileneeeee."

Tuan dan Nyonya Bayanaka hanya menonton dari luar kamar, mereka tak tau lagi harus bagaimana, tapi sepertinya Arik harus tau sesuatu.

Cklek.

"Arik, mau ketemu Abilene gak?"

Arik mendongak cepat, wajah pucatnya tampak cerah dan bersemangat, rambutnya sudah panjang, selama 2 bulan tak dipotong sama sekali.

Mungkin sudah mencapai bahu rambutnya saat ini.

"Beneran!? Yeayyy akhirnya Arik ketemu Abilene lagi!"

Akhirnya, saat yang Arik nantikan sedari dulu, bertemu Abilene kembali, bertemu pujaan hatinya lagi setelah sekian lama mereka dipisahkan begitu saja.

Arik bergerak tak sabar, dia ingin bertemu Abilene, dia benar-benar ini bertemu Abilene!

...

Raut wajah Arik mengerut, apa ini? Bukannya mereka mau ketemu Abilene tapi kenapa malah ke makam umum.

"Kita ngapain kesini?" tanya nya mulai gelisah, apa ini, kenapa harus kuburan!

Nyonya dan Tuan Bayanaka tak menjawab, mereka menarik putra mereka ini mendekati sebuah makam basah yang masih bertabur bunga merah.

Jantung Arik berdegup semakin cepat, air mata mulai menumpuk dipelupuk matanya, apa...apa maksudnya ini.

"Abilene, sudah meninggal semalam, dia berhasil bertahan 2 bulan karena Aids yang dideritanya, Abilene tertular dari Zholas. Mereka tak berhubungan badan namun bisa tertular melalui suntikan, saat Zholas masuk rumah sakit semua terjadi begitu saja, Abilene sengaja memulangkan kamu agar dia tak berat pergi dari dunia ini."

Kepala Arik pusing, dia tak mampu mencerna semuanya dengan baik.

Kaki yang seharusnya berpijak ditanah justru terkulai lemas, Arik terduduk disebelah gundukan tanah itu.

Air mata tumpah tanpa bisa Arik cegah, kenapa tidak semalam saja mereka membawa Arik..kenapa harus hari ini!?

"A-abilene..hiks.." bahkan Arik sudah kehilangan kata-kata yang tertumpu diujung bibirnya.

"Hiks..Abilene..Abilene..hiks.... Abilene.." dia mencengkram kuat tanah basah itu dan menangis kuat.

Sakit, kenapa harus sampai seperti ini.

"Hiks..Abilene..s-selamat ulang tahun..hiks..aku..mencintaimu Abilene..sangat..hiks.."

Arik tak bisa nenahan semuanya, terlalu berat untuk dicerna sampai akhirnya kegelapan masuk kekepalanya, membuat Arik tak sadarkan diri seketika.

Abilene sudah tak ada, lantas untuk apa lagi Arik disini..

Kenapa harus pergi, tanpa mengajak Arik.

Padahal Arik ingin ikut kemana Abilene pergi, Arik tak mau bila tak ada Abilene.

Seharusnya mereka tak perlu bertemu kalau ujungnya harus seperti ini, Arik mengutuk takdir yang mempertemukan mereka.

Mempertemukan tanpa mau menyatukan mereka.

Untuk apa, tak ada guna nya sama sekali bagi Arik.

Yang dia mau hanya Abilene, Abilene dan cuma Abilene.

....

20 tahun kemudian.

Tin tin!

"Ihh sabar dong!"

"Buruan, ntar kita terlambat!"

"Iya, aku baru selesai catokan ck."

"Ngapain catokan segala sih? Udah ganteng juga, lagian rambutmu cuma setengkuk doang."

"Biarin lah, biar makin disayang Ailene."

"Ck, dasar."

"Ailene sayang kan sama Alrik? Sayang dong pasti."

"Hm, udah buruan, ntar dihukum kita nya."

"Iyaaaaaaaa, sabar atuh."

Lelaki manis yang begitu mesum, dipertemukan dengan gadis tegas yang begitu lembut.

Kisah Abilene dan Arik sudah selesai dengan kematian. Namun kisah Ailene dan Alrik baru saja dimulai.

Apa akan bernasib sama? Ya, tidak tau.































Abilene's Baby
Selesai!

Oke, babay semua🏃

Nampaknya aku akan liburan selama 2 minggu setelah ini.

Abilene's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang