Lama beut asli, 2 hari nungguin komen disini penuh.
Ayolah, cepat penuhin ya.
200 vote dan 70 komen gas.
><
Arik memicing tak suka saat melihat kedatangan pria berwajah cantik di villa milik Abilene, ada apa ini?
Perasaan Arik sudah sangat bahagia karena hanya dialah yang bebas melakukan apa saja disini, tak boleh ada saingan sama sekali.
Sudah 2 minggu dia tinggal disini, Arik merasa begitu bebas merasakan kebahagiaan disini, begitu dimanjakan Abilene, begitu disayang dan segala hal yang Arik sukai.
Tapi kini Arik melihat Abilene datang bersama seorang pria dengan tinggi sehidung Abilene.
"Arik, mulai hari ini Zholas akan tinggal disini, aku ada pekerjaan dengan Zholas jadi akan lebih baik dia disini." jelas Abilene saat melihat tatapan menuntut Arik.
Arik mendengus kesal, dia melengos malas kemudian berjalan pergi menuju halaman belakang, dia tak mau melihat kedekatan Abilene dengan pria itu.
"Huh, sialan." gerutu Arik kesal, dia berjalan dengan kaki yang dihentak-hentakan kuat, bibirnya mengerucut sebal.
Abilene hanya bisa tertawa pelan, lucu sekali melihat bagaimana Arik marah begitu, cemburu mungkin hahahaha.
"Zholas, kamarmu ada disebelah kamar ku, nanti sore kita bicarain soal misi kita." ujarnya lembut pada Zholas.
Zholas mengangguk cepat, dia berjinjit kemudian mencium pipi Abilene singkat.
"Ingat pada perjanjian kita Abil."
"Hm, aku tau."
Zholas berlari pelan menuju tangga, begitu bahagia dengan kedekatannya bersama Abilene, perjodohan itu benar membuat dia dekat dengan Abilene.
Abilene menyeka pipi yang tadi dicium Zholas, dia mendecih lirih.
"Ck." Abilene harus segera menyelesaikan tugasnya karena dengan begitu dia bisa lepas dari Zholas.
.....
"Hiks Arik gak suka sama si Zholas itu! Dia bakalan rebut perhatian Lene dari Arik..hiks.." Arik berjongkok disudut taman bunga miliknya.
Taman bunga yang Arik buat sudah selesai, bahkan ada air mancurnya, ada banyak jenis bunga kesukaan Arik.
Arik merengek pada Abilene untuk membelikannya ayunan warna-warni, dan Abilene menurutinya juga.
Arik benar-benar senang karena Abilene begitu penurut dan patuh pada semua permintaanya, dan sekarang ada Zholas, Arik takut.
Sangat takut kalau Abilene tak perhatian lagi dengannya.
"Sedang apa kau kelinci kecil?" Arik menegang, dia menyeka air matanya lalu berbalik menatap Abilene kesal.
Dia melengos malas "Urus aja pacar kamu!" sewotnya.
"Siapa pacarku? Aku tak punya pacar kelinci kecil." jawab Abilene seraya memeluk pinggang ramping Arik dan menariknya mendekat.
Arik merengut sebal, dia menunduk dan memainkan jarinya dikaus bagian dada Abilene.
"Jangan cuekin Arik.." cicitnya seraya mendongak dan menatap Abilene berkaca-kaca.
Dia benar-benar seperti kelinci jantan yang terperangkap dalam kungkungan serigala betina.
"Aku gak cuek kok, dia cuma rekan kerja."
"Bohong!"
"Serius sayang."
"Hiks..jangan abai sama Arik! Arik gak suka diabaikan." rajuknya seraya memeluk leher Abilene erat.
Menggesekan tubuhnya ke tubuh Abilene, sebagai kode kalau dia mau digendong, Abilene sudah paham pada kode-kode an yang Arik berikan.
Dengan mudah dia mengangkat tubuh Arik ala koala lalu berjalan masuk menuju gazebo dekat kolam renang.
"Kau sudah makan siang?"
"Sudah.."
"Minum susu?"
"Sudah."
"Mau apa sekarang?"
"Mau bobok siang sambil digendong Abilene."
"As you wish little bunny."
Arik mendusel diceruk leher Abilene, begitu nyaman, Arik sangat suka dengan pelukan Abilene, nyaman dan hangat.
Arik jadi tak mau pergi dari sini.
🐰Bersambung🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
Abilene's Baby [End]
RomanceMembeli seorang remaja tampan yang polos dari rumah bordil tak pernah ada dalam daftar hidup Abilene, gadis dominant itu tak pernah menyangka akan merelakan uang 4 milliar demi remaja polos itu. Putra bungsu dari seorang Ceo terkaya ke 3 diculik! Pu...