🐰AO-04🐰

7.9K 997 79
                                    

Sangat amat lama menunggu target disini penuh, huh.

200 vote dan 60 komen aja dah, biar cepat penuh, vote nya jangan lupa!

><

Arik sudah mandi, sudah sarapan dan kini hanya mengenakan sweater biru gelap dengan celana kendornya yang panjang dan hangat.

Ditangannya sudah ada semangkok es krim yang Lene beli, bahkan ada 3 kulkas khusus jajanan Arik, minuma dan es krim miliknya.

Arik menatap Abilene yang sudah memakai kaus oversize dan celana training panjang, gadis itu duduk disofa depannya.

"Jadi Arik dimana? Kapan Arik bisa pulang?" tanya nya sambil menggigit sendok kecil ditangannya.

Dia menatap Abilene penuh melas, sebenarnya dia ada niat terselubung, tapi nanti saja dia ucapkan pada Abilene.

"Mungkin beberapa bulan lagi, untuk sementara kau akan tinggal disini."

"Bagaimana dengan kuliah Arik?"

"Aku sudah mengurusnya."

"Lalu Arik harus apa selama disini?"

"Apa kau bisa menghangatkan ranjang?"

Arik mengerjab pelan, dia menautkan alisnya, berpikir keras guna menjawab pertanyaan dari Abilene.

"Menghangatkan ranjang? Itu bagaimana? Apa diberi penghangat dulu diranjangnya?" tanya Arik serius.

Tapi ekspresi wajahnya lucu, Abilene gemas sekali.

Tangannya terjulur kedepan guna mencubit pelan pipi gembul Arik "Aku bercanda, bukan saatnya kau tau." cetus Abilene sambil terkekeh lembut.

Arik bahkan sampai terpana dengan tawa dan sentuhan Abilene, remaja itu menunduk sampai poninya menutupi sedikit kelopak mata Arik.

"Duh..jantung Arik debar banget.." bisiknya lirih.

Abilene mengulas senyum senang, senyum yang jarang Abilene berikan pada orang-orang, bahkan maid nya sampai kaget.

"Kau disini bisa melakukan apa saja Arik, ada kolam renang di taman belakang, ada timezone dilantai 3, ada perpustakaan dan studio di lantai 2, dan ada minimarket juga dilantai 3, kau bebas melakukan apa saja yang penting kau tetap bersamaku."

Arik diam sejenak, tak lama senyum lebar terulas diwajahnya "Timezone!? Arik boleh main disana?" pekiknya tak percaya sekaligus bertanya.

Abilene beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati Arik, dia mengelus kepala Arik pelan.

"Tentu, lakukan apapun yang kau mau little bunny, tapi tetap berhati-hati pada langkahmu, jangan sampai terluka, aku harus ke suatu tempat sampai malam, kau nanti tak perlu menungguku." Abilene lalu menunduk guna mengecup pucuk kepala Arik.

Setelahnya dia berjalan pergi menuju pintu keluar, disambut dengan Sopir pribadinya.

Arik masih terpaku ditempat, masih bisa dia rasakan sentuhan serta kecupan Abilene dikepalanya.

Abilene's Baby [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang