2. Pantai

18 8 1
                                    

Aku terbangun pukul 09.00 pagi rasa penatku teratasi juga. Kemarin aku bekerja di cafe hingga pukul 23.00.

Aku beranjak dari kasurku, membuka tirai jendela kamarku. Hari ini tidak terlalu panas seperti kemarin.

Selepasnya aku mulai menggosok gigi dan mencuci muka, setelah selesai kuambil ponsel milikku. Begitu banyak pesan yang belum kubaca karena aku tidak ada waktu untuk bermain ponsel.

Hari ini hari minggu, aku hanya menghabiskan waktuku didalam rumah, namun sepertinya sangat mustahil karena CyA pasti mengajakku jalan-jalan.

Ting!

CyA🎸
Annyeong?
Selamat pagi
Apakah kamu sibuk hari ini?

Aku tersenyum tipis saat membaca pesannya, dia benar-benar sangat manis. Aku mulai membalasnya.

Na Miran
Selamat pagi juga CyA
Aku tidak ada jadwal apapun hari ini.

Belum ada satu menit dia sudah membalasnya.

CyA🎸
Baiklah, cepat siap-siap
Kita ke pantai hari ini :)
Aku akan menuju rumahmu.

Aku hanya membacanya dan mulai bergegas mandi, 15 menit ku habiskan didalam kamar mandi. Aku bingung harus mengenakan pakaian apa.

Netraku jatuh kesebuah dress musim panas yang berwarna kuning pucat. Aku mengambilnya dan mulai memakainya, tak lupa aku memoles wajahku dengan sedikit make-up.

Dengan sedikit tergesa aku memakai sepatu kets berwarna putih. Dan mengambil tas selempang berwarna senada dengan sepatuku.

Ting!

CyA🎸
Pangeran sudah sampai, apakah tuan putri sudah selesai bersiap-siap?
Cepat keluar.

Aku tertawa kecil dan berlari menuju pintu utama, saatku membuka daun pintu aku sedikit terkejut karena CyA tengah berdiri tepat didepan pintu.

Dia tertawa dan mengatakan "Na Miran cantik sekali, tapi sayang belum sarapan" ucapnya dengan sedikit ledekan diakhir kalimatnya.

"Ish.. bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Tanya ku sebal. Dia tersenyum dan merangkul bahuku "ayo makan, aku membelikanmu sandwich dan susu" katanya sambil menuntunku kearah bangku.

CyA menyodorkan sandwich dan sekotak susu untukku. "Makanlah" ucapnya, "kamu tidak makan juga?" Tanyaku. Dia menggeleng "aku sudah makan tadi, bunda di rumah" jawab CyA.

Aku mengangguk mengerti dan mulai memakan sandwich pemberian CyA. Setelah semuanya habis kami berjalan menuju halte bus.

Kami duduk bersebelahan, aku menyenderkan kepalaku ke bahu milik CyA. Rasanya sangat nyaman, CyA merangkulku. "Miran mengantuk?" Tanya CyA. Aku hanya menggeleng.

5 menit berlalu, bus yang kami tunggu akhirnya tiba. Setelah mendapat tempat duduk di dalam bus CyA menyuruhku untuk menyandarkan kepalaku ke bahunya. Aku menurut dan mulai menyandarkan kepalaku di bahu miliknya.

"Tidurlah, nanti aku bangunkan jika sudah sampai" kata CyA. Aku mengangguk dan mulai memejamkan mataku yang terasa berat.

Perjalanan dari rumah menuju pantai membutuhkan waktu 30 menit. Setelah sampai di pantai kami berdua mulai menikmati suasananya.

Aku baru menyadari jika warna baju kami senada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku baru menyadari jika warna baju kami senada. Aku tersenyum senang, "ayo kita kesana, sepertinya ada toko serba ada" ajak CyA. Aku mengangguk, kami berjalan berdampingan meninggalkan jejak telapak kaki di pinggiran pantai.

Sesampainya di toko serba ada aku mulai memilih beberapa makanan. "Sepertinya Gimbap cocok untuk hari ini, kamu mau CyA?" Tawarku. Dia mengangguk, "ambil sesukamu saja, aku menyukainya jika kamu juga menyukainya" jawabnya.

Aku mengambil 2 bungkus Gimbap. CyA menghampiriku dengan 2 kaleng cola dan 2 botol air putih yang berada di pelukannya.

"Sudah ini saja? Tidak mau beli mie cup?" Tawar CyA. Aku menggeleng "jika kamu mau menambah ambil saja" ucapku. Dia menggeleng "ya sudah, ayo membayar" katanya sambil tertawa kecil.

Aku tersenyum dan mulai mengikutinya dari belakang. Sesudah membayar kami memakannya, CyA mendekat kan wajahnya ke arahku, "mau mendengarkan musik?" Tanyanya sambil memakaikan earphone ke sebelah telingaku.

Pipiku terasa panas, CyA tertawa melihatnya "mengapa pipimu memerah? Cuaca sedang tidak terlalu panas ini" ledeknya.

Aku memanglingkan wajahku, CyA masih tertawa dan mulai mengusak suraiku lembut "lucunya" ucapnya. "Berhenti CyA!" Bentakku. Sungguh aku sangat malu saat ini.

Dia menghentikan tawanya dan mulai memutar musik. Jam sudah menunjukkan pukul 14.00, "ayo pulang CyA" kataku. Dia mengangguk dan berjongkok membelakangiku.

"Ayo naik, kamu pasti lelah. Tidak ada penolakan" ucapnya lembut. Aku hanya pasrah dan mulai mengalungkan kedua tanganku ke leher miliknya.

CyA mulai melangkah, banyak orang yang memperhatikan kami hingga "wah, kalian berdua pasangan muda yang serasi ya" kata seorang ibu-ibu. CyA hanya terkekeh, sedangkan aku hanya bisa menyembunyikan wajahku di perpotongan leher CyA.

Sesampainya di halte kami berdua mulai menunggu bus datang. 5 menit berlalu namun bus tak kunjung datang, kami berdua hanya diam membisu.

Ting!
Ku dengar ada pesan masuk dari ponsel milik CyA. Dia membukanya dan menatapku sambil tersenyum, aku memandangnya dengan penuh tanda tanya.

"Bunda ingin bertemu denganmu, katanya beliau merindukanmu." Ucap CyA. "Pulanglah ke rumahku ya?" Lanjutnya. Aku mengangguk dan tersenyum.

Akhirnya bus yang ditunggu pun tiba, kami mulai menaikinya. Selang 30 menit kami sampai di tempat pemberhentian. CyA menggenggam tanganku dan kami berjalan menuju rumah CyA.

Sesampainya di rumah CyA, aku disambut dengan hangat oleh bunda Moonbyul. Dia selalu memperlakukanku dengan hangat dan ramah.

"Miran sudah makan?" Tanya bunda Moonbyul. Aku mengangguk, ku lihat CyA mulai menaiki anak tangga. Bunda Moonbyul menatapku, aku pun menoleh ke arahnya.

"Malam ini tidurlah disini, ayah CyA tidak pulang. Kita bisa tidur bersama dan bercerita banyak hal" ucap bunda Moonbyul.

Aku tersenyum dan menggangguk, setelahnya aku terlelap tanpa sengaja di sofa yang ku duduki.

CyA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang