Semenjak makam malam itu, pikiran dita kacau. Untuk menjaga hatinya, dita mulai menjaga jarak dan mengurangi intensitas komunikasinya dengan jin. Itu semua untuk menjaga hati dan untuk kebaikan dita sendiri. Dita memilih fokus pada kegiatan groupnya. Seperti saat ini, dita dan zuu sedang memilih lagu untuk dance cover yang akan mereka lakukan.
"Unnie...coba lihat"
"Apa? Mana?
Zuu menunjukkan dance cover lagu "inferno" milik bella poarch dan sub urban yang dilakukan 1milliondance.
"Hmmm....bagus juga"
"Ayo kita coba"Dita dan zuu mulai memperhatikan detail gerakannya dan mulai mencobanya. Sudah 3 jam dita dan zuu melatih dance covernya. Sejenak mereka istirahat untuk minum. Setelahnya mereka merapikan tampilan baju dan rambut serta makeup tipis kemudian mulai merekam dance covernya.
"Yess..akhirnya selesai juga" ucap zuu
"Iya...hasilnya memuaskan" kata dita sambil meminum air mineral disampingnya.
"Unnie..kira-kira kapan kita upload videonya?
"Tergantung company...mau diupload dimana...di youtube atau tiktok. Kita sech tinggal setor aja"
"Semoga diterima company. Soalnya kita miskin konten" (kalo ini mah jeritan para lockeys....hehehe)30 menit berlalu, Dita dan zuu sedang bersantai meluncur di dunia maya di hapenya masing-masing
"Dita" pintu terbuka dengan manager-nim yang tiba tiba muncul
"Nne...ada apa oppa?"
"Ikut aku ke ruang meeting"
"Nne...zuu aku tinggal dulu ya" dita beranjak dari duduknya dan mengikuti manager-nim
"Ok"10 menit kemudian di Ruang meeting
"Dita...ada tawaran buat kamu"
"Apa itu?"
"Jadi panelis di acara funstaurant"
"Boleh....mau..mau..."
"Hahahahaha...kamu suka banget ya acara memasak?
"Lebih suka acara baking sech"
"Ini kesempatan bagus...untuk menambah pengalaman dan kenalan"
"Siappp....."
"Ok..kamu boleh balik ke ruang latihan. Nanti aku atur jadwalmu dan kirimkan outline acara itu"
"Ok"Dua hari kemudian, dita mendapatkan dari manajer-nim tentang outline dan jadwal syuting acara funstaurant"
Dita mempelajari dolumen itu dan mulai mencari tahu tentang para panelis. Hal itu dia lakukan supaya tidak camggung dan dapat berkomunikasi dengan mereka.Hari syuting funstaurant telah tiba. Tidak lupa dita membagikan cookies buatannya kepada staf dan panelis acara. Setelah itu dita duduk di salah satu ruangan makeup, merapikan make up dan menstyling rambutnya (disini dita belum punya stylist pribadi).
Dita dan managernya kemudian berpindah ke ruang syuting. Sebelum take gambar, PD nim mengumpulkan para panelis dan menjelaskan garis beras syuting mereka hari ini.
Dita kaget karena ada seokjin di ruang yang sama.
Dita PoV:
Eh...kok ada jin oppa. Perasaan di outline yang aku terima tidak ada namanya.Dita tersenyum dan memberi salam dari jauh. Dia memperhatikan jin yang dikelilingi para senior baik laki-laki maupun perempuan, para idol, dan mulai memperhatikan apa yang mereka bicarakan.
"Jin...terimakasih stawberrynya...manis banget..." sunbae 1
"Madu kemaren yang kamu bawakan kemaren juga manis"sunbae 2
"Wine yang kamu kirim kemaren rasanya luar biasa" chef lee menambahkan.
"Jin oppa...aku juga ingin memakan strawberry yang katanya manis itu" kata solbin.
"Sunbae...saya juga mau" imbuh idol 1
"Jinnja....baiklah...kapan kapan ya" jawab jin tersenyum
Percakapam terus berlanjut dan senyum jin selalu mengembang.Sekarang dita melihat sendiri dengan mata kepalanya, betapa jin dicintai banyak orang karena kesopanan dan kebaikannya. Dita bergumam "jin oppa...kamu sadar ga sech...kamu itu terlalu baik dan orang jadi berharap kepadamu. Ahhh... kebaikannya selama ini kepadaku tnyata sama dengan yang dia lakukan kepada orang lain. Ternyata aku tidak seistimewa itu". Dita bergumam dan tersenyum kecut.
Untuk mengalihkam perasaannya yang mulai kacau, dita fokus membaca skrip.
"Dita ssi...terimalah"
Dita mendongak dan kaget melihat seokjin yang ada di depannya
"Nne...sunbae...kamsahamnida" dita berdiri dan menerima roti maple dari tangan jin dengan sopan.
Jin dan dita hanya berinteraksi seperlunya dan berbicara dengan sangat formal.
Jin berbalik dan kembali duduk di bangkunya. Jin melirik dita yang masih kebingungan dan mengamati roti maple pemberiannya. Jin tersenyum.
"Yorobun...mari kita mulai" PD nim memberikan arahan dan memulai syuting. Kameramen fokus mengambil gambar, tidak melewatkan sedikitpun ekspresi para panelis, termasuk jin dan dita. Tak disangka kameramen menangkap jin dan dita yang sesekali mencuri pandang satu sama lain. Kameramen tersenyum di balik lensa kameranya.
"Dita ssi....kenapa wajahmu seperti itu" ucap chef lee yang tertawa melihat ekspresi wajah dita yang shock melihat orang memakan hati mentah.
"Maaf chef.....tapi saya belum pernah memakan hati mentah"jawab dita malu
"Benarkah...padahal kamu telah memakan hati mentah...tapi kamu tidak sadar dita ssi"imbuh jin.
"Hati siapa yang sudah dita makan?" Tanya Sunbae 1
"Apa dita itu rubah ekor sembilan" imbuh sunbae 2 yang kemudian disambut dengan tawa dari para panelis.
"Saya hanya akan memakan satu hati saja seumur hidup saya alias saya akan jatuh cinta cuma sekali" jawab dita manis.
"Wah..romantis sekali" seru sunbae 1
"Aku mau jadi rubah ekor sembilan" imbuh solbin
"Hati siapa yang ingin kau makan?" tanya chef lee
"Hati para penggemar"jawab solbin sambil beragyeo.
Dan semua orang tertawa.Syuting hari ini sudah selesai dan hasilnya memuaskan. Dita mulai bersiap untuk pulang. Dia menghapus make upnya, beganti dengan make up tipis, dan berganti baju. Dia beranjak keluar ruangan.
"Ups...."dita terkejut karena menabrak sesuatu
"Mianhe...gwenchana?"
"Ahhh...oppa"
"Untukmu...hati hati di jalan" jin memegang tangan dita dan meletakkan ice americano di tangannya. Kemudian dia berjalan menuju basement.Dita bingung. Dia memandang ice americano di tangannya. "Apa maksudnya?" Gumam dita sambil menyeruput ice americano.
"Dita...ppali..."manager-nim memanggil dan melambaikan tangannya.
"Nne...oppa" dita berjalan dan melompat lompat kecilVan mulai berjalan keluar basement menuju jalanan seoul.
"Ditaya....apa kau dekat dengan seokjin" tanya manager-nim tiba tiba.
"Ahhh...oppa kan tau kalo kita sering hang out dengan bangtan. Pasti lah kita dekat" jawab dita menyembunyikan keterkejutannya dan memberi jawaban yang tidak menimbulkan kecurigaan.
"Maksudku kedekatan yang lebih dari teman"imbuh manager-nim
"Kenapa oppa tanya hal itu"
"Aku punya 4 mata...aku tau segalanya. Aku mengurus kalian semua. Jadi aku tau apa saja yang terjadi saat bekerja" jawab manager-nim yang membuat dita merinding.
"Aku harus jujur ya?
"Apa ada yang kau sembunyikan?"
"Tidak ada"
"Masa? Yang bener???"
"Baiklah....aku jujur dech...aku dan seokjin oppa itu best friend" jawab dita dengan muka serius walaupun hatinya terasa ada yang teriris.
"Hmmm...ok. kalau ada apa apa bicaralah pada oppa ini. Oppa punya solusinya"
"Ihhh...pede"
"Iyalah....wajib..karena aku lebih dulu merasakan asam garam kehidupan"
"Stop!!!jangan dilanjut" dita pura pura tidur untuk menghindari managernya yang mulai memberikan petuah hidup.Sayup sayup terdengar lagu meghan trainor dari radio mobil.
"I love you from the start. So it breaks my heart. When yoi say im just a friend to you, friends dont do the things we do, everybody knows you love me to. Im to be careful with the word i use. So much more than just a friend to you"
Tak terasa air mata dita meleleh mengingat room chat mereka, strawberry, madu, makan malam, roti maple, dan ice americano. "Am i just a friend to you?"
Di waktu yang sama namun ditempat lain. "Semoga dita paham dengan maksudku. Dita...bogosipo" guman jin.
**************************************
Hayoo...siapa yang sering kena friendzone???? Temenan cowo cewe pasti berakhir dengan salah satu jadi baper.
Btw...aku ga terlalu hapal nama idol dan artist korea...jadinya pake inisial aja. Mianhe....im so sorry🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Maybe [Complete]
FanfictionCinta datang tiba tiba, tanpa permisi tanpa peringatan Kupikir kedekatan kami karena kesopanan dan sikap baiknya Tapi kenapa semakin lama kami semakin terbiasa dan semakin tidak bisa lepas