15. Badai

447 63 15
                                    

Jatuh cinta, berjuta rasanya, itulah perasaan jin saat ini. Rasa itu membuat dia semangat menjalani jadwalnya. Hubungan pacaran mereka sudah berjalan 3 bulan. Sekarang dia fokus dengan dita. Semuanya tentang dita.

"Ting..ting..ting..ting"
"Oppa...ibu menyuruh kita bertemu"
"Hari ini jam 4 di cafe XZ"
"Aku tunggu"
Pesan ji woo beruntun masuk.

Jin berpikir sambil memandang pesan pesan itu. Dia terlihat bingung.

"Arasso" jawab jin singkat

Jin menyelesaikan jadwal pemotretan photobook hari ini dengan lebih cepat. Dia segera ke cafe XZ untuk menyelesaiakan urusannya dengan ji woo. Dia akan menjelaskan semuanya.

Jin duduk dan berusaha menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap ji woo.

"Oppa" ucap jiwoo manja
"Ji woo..ini terakhir kali aku menemuimu"
"Kenapa oppa bicara seperti itu. Bukankah kita baik baik saja"
"Sebenarnya apa yang kau harapkan?"
"Oppa...kenapa bicara seperti itu?" Jiwoo kembali bersikap manja dan menggoda.
"Cukup jiwoo"
"Tidak...ini belum cukup. Aku adalah pilihan ibumu...ingat itu" ji woo mendekat dan duduk di sebelah jin, kemudian bergelanyut manja.
"Lepaskan tanganmu"
"Tidak mau"
"Ji woo...aku mohon maaf. Aku sudah punya pacar. Pertemuan kita tidak berarti apa apa. Dan kita baru bertemu 2 kali sampai hari ini. Kenapa kau berpikir bahwa kita akan menjalin hubungan yang lebih serius" ucap jin pelan namun tegas.
"Beraninya oppa bicara seperti itu"
"Sekali lagi aku mohon maaf" jin berdiri dan berlalu dari hadapan ji woo.

"Sialan" ucap ji woo geram
Dia tersenyum licik dan membuka hapenya. Dia mengetikkan sesuatu di sana.

**

Dilain tempat, dita memasak rendang sambil bersenandung.

Dita PoV:
Kuharap oppa suka rendang. The ultimate beef cuisine.

"Ting..ting..ting..ting" bunyi dm instagram masuk

Jam 6 sore, dan rendangnya sudah jadi. Dita tersenyum lebar melihat rendang yang kecoklatan dan menggugah selera. Tanpa sadar, dita menyendok nasi dan memulai makan dengan rendang.

"Duhhh...khilaf...diet hari ini gagal" dita memandang lesu ke piringnya yang sudah kosong.

"Hmmm...bau apa ini..enak" denise melongok ke dapur
"Nis...mau rendang" dita menunjukkan piring besar yang berisi penuh dengan rendang
"Wahhh....daebak...surga dunia" mata denise bercahaya melihat rendang yang kecoklatan.
"Tunggu...aku sisihkan dulu buat jin oppa" dita menyimpan beberapa rendang ke kotak makan.
Lea, jinny, minji, soodam, dan zuu tiba tiba masuk ke dapur dan berteriak "mukbangggggggg"
Dan sekita itu rendang langsung habis tak bersisa

Dita meninggalkan member yang menikmati rendang dengan membabi buta. Dita membuka hapenya dan mengecek satu per satu pesan yang masuk.

"Apa ini" dita terkejut

"Brakkkkk" suara pintu yang dibanting

Lea melangkah menuju ruang tengah untuk mengecek siapa yang sudah membanting pintu.

"Dita" ucap lea pelan.

**

Keesokkan harinya di Cafe 123 jam 10 pagi

"Annyeong haseo"
"Silahkan duduk"
"Terimakasih"
"Tidak perlu basa basi...segera pada intinya...tinggalkan jin"
"Siapa anda hingga punya hak menyuruh saya"
"Aku jamin hubungan kalian tidak akan lancar. Kalian sangat berbeda, negara, budaya, bahasa. Kamu hanya idol yang biasa aja, dan yang pasti restu orang tua"
"Apa buktinya"
"Aku adalah pilihan orang tua jin oppa. Dan kamu...kamu baru kenal dan ketemu dengan dia. Sedangkan aku..orang tuaku dan orang tua jin oppa adalah kenalan lama"
"Buat saya itu tidak penting. Karena jin oppa memilih saya dibanding anda"
"Kamu......." ucap ji woo geram
"Maaf...saya tidak punya urusan lagi dengan anda. Saya pamit" dita segera meninggalkan cafe.

Love, Maybe [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang