Minggu Pagi yang cerah, di dorm secret number, para member sibuk dengan rutinitas pagi.
"Ting tong.....paketttt"
"Nne....cangkaman"denise melangkah membuka pintu.
Semenit kemudian, terlihat dia menenteng 2 kantung plastik."Apa tuh..."tanya zuu
"Paket buat dita eonni" jawab denise dan meletakkan paket tersebut di meja makan.
"Buatku????" Tanya dita
"Kata kang paketnya sech gitu...."jawab denise dengan senyum jahil
"Dihhh....usillll"
Dita membuka 2 bungkus plastik yang ternyata berisi chicken dan es krim, dan menemukan catatan di dalamnya.Ditaku...
Makan makanan favorit adalah ide yang tepat untuk semangat pagi.Tertanda
Mas GantengMembaca pesan itu, membuat dita tersenyum namun hatinya berantakan. Strawberry, madu, dinner romantis, ciuman panas, roti maple, ice americano, buket bunga, dan sekarang ditambah chicken plus es krim, membuat tingkat kewarasan dita semakin rendah. Dita galau tingkat dewa. Dita memegang bibirnya dan teringat kembali ciuman panasnya. Beribu kupu kupu berterbangan di perutnya setiap mengingat hal itu.
Dita reflek mencium kartu ucapan itu dan menyimpannya di saku baju.
"Yorobun....sapa mau chicken?"
"Kita semua......" jawab member serempak dan mulai membuka bungkus pastik dan membagi isinya.
"Eonnie...chickennya enak...siapa yang belikan ya" tanya soodam
"Udah...ga perlu tau. Yang penting ada"
"Jangan-jangan orang yang sama dengan orang yg memberi kissmark ke dita"tanya lea
"Ehhh....." dita reflek menyentuh lehernya dan berpikir kenapa lea tau tentang kissmark. Bukannya dia sudah menutupinya dengan bedak tebal.
"Kissmark? Coba coba lihat"jinny mendekat ke arah dita dan mencoba melihat leher dita dengan jelas.
Dita mundur dan menghindar.
"Apa???? kissmark?" Zuu, denise, minji, dana soodam bertanya berbaremgan dan mulai mengelilingi dita. Dita panik dan berusaha menutupi lehernya dengan kaos yang dia pakai.
"Stop....jangan mendekat...aku ngaku"
"Ngaku apa" tanya lea
"Iya"
"Iya apa"
"Orangnya sama" jawab dita malu
"Dan dia adalah....." tanya lea demgan semangat
"Itu"
"Siapa"
"Oppa"
"Oppa siapa?"
"Mmmmm....."dita melihat membernya satu satu. "Kalian jangan marah ya....itu jin oppa" jawab dita pelan
"Woahhhhhhhh"jawab para member bersamaan.
Wajah dita memerah karena malu.
"Sudah kuduga" imbuh lea
"Jadi dita unnie dan jin sunbae dah jadian?" Tanya zuu
"Mmmm....."
"Apa maksudnya mmmmm?"tanya minji
"Gimana maksudnya" imbuh soodam
"Udah..udah..ga usah nanya. Lebih baik kita sarapan" ucap lea mengalihkan perhatian para member.
Jinny dan denise menatap dita dengan tatapan penuh pertanyaan dan meminta penjelasan.Akhirnya mereka sarapan dengan chicken dan es cream sebagai penutupnya. Kemudian mereka sibuk karena ada jadwal pribadi masing-masing member. Adapun dita hanya tiduran dan rebahan di kasur karena hari ini tidak ada jadwal apapun.
"Ting..ting..ting"
"Ditaya..apa kau sudah menerima paketnya?"
"Kita perlu bicara"
"Aku ingin menjelaskan semuanya"Dita menatap pesan di hapenya dengan sendu
"Oppa..gomawo"
"Chicken dan es creamnya enakkkkk"
"Iya..ayo kita ketemu"Dita menarik nafasnya dalam. Ada kekhawatiran kalo mereka bertemu akan terulang lagi kesalahan yang sama. Dita takut tidak bisa amenahan dirinya, terlarut dalam perasaan, lekadian kemaren malam terulang lagi. Selain itu, Dita takut dia akan mendengar sesuatu yang tidak ingin dia dengar. Dia takut kecewa.
Pintu kamar tiba tiba terbuka dan lea masuk, kemudian duduk di tepi kasur
"Dit....maaf tidak mengetuk dulu." lea menepuk bahu dita
"Gwenchana eonni...waeyo?"
"Aku yang harusnya bertanya...ada apa?"
"Unnie..."suara dita bergetar
"Waeyo?"
"Aku tidak tau harus memulai dari mana....aku malu"dita menutup wajahnya dengan kedua tangannya
"Jangan sungkan..aku selalu mendukungmu"
"Unnie...apa aku? Ahhh....." menghebuskan nafas dengan kasar
"Jin oppa? Apa ini tentang jin oppa?"
"Ha???? Bagaimana unnie bisa tau???
"Aku tau....aku memperhatikan kalian berdua. Sejak game itu, aku sudah merasa ada sesuatu. Semua hadiah dan perhatiannya ke kamu, sudah cukup sebagai bukti" jelas lea.
"Tapi..."
"Tapi apa?"
"Jin oppa belum menyatakannya perasaannya kepadaku"
"Kalo gitu kamu aja yang nyatakan"
"Hah?????"
"Daripada galau..mending diungkapin aja..biar jelas..kalo ditolak kan tinggal nangis...tapi kan perasaan jadi lega dan tidak ada beban lagi..move on dan jatuh cinta lagi. No ribet ribet club" jelas lea panjang lebar.
"Ngomong sech gampang...jalaninnya susah" dengus dita.
Lea hanya tersenyum, menepuk bahu dita, dan beranjak keluar kamar.Dita menatap langit langit kamarnya memikirkan apa yang diucapkan lea. Dita bermonolog
"Apa aku harus menyatakan perasaanku?"
"Kalo ditolak gimana?"
"Heh...dita...kemana kepedeanmu selama ini? Kalau ditolak kan tinggal cari yang lain. Mati satu tumbuh seribu."
"Iya..cari yang lain, tapi kan pake nangis bombay dulu....."
Wajah dita mulai muram. Dita kemudian berdiri dan menatap cermin, mengamati wajah dan dirinya yang ada di dalam cermin, dan mulai bergumam.
"Kamu cantik dita....percayalah dia bakal jatuh cinta sama kamu. Kalau dia ga cinta buatlah dia jatuh cinta sama kamu"
"Tapi..tapi...dia banyak sekali temannya. Banyak yang suka sama dia...aku hanya remahan rengginang" dita mengeleng gelengkan kepalanya.
"Dita..jatuh cinta bukan hanya soal fisik. Banyak orang jatuh cinta dengan alasan yang berbeda...hei dita....tidak ada yang bisa menahan pesona manis dan lovely-mu....trust yourself" dita menunjuk dirinya yang ada di dalam cermin.
"Fighting" dita mengepalkan tangannyaSedangkan di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda. Seorang pria menatap foto di hapenya dengan serius dan mulai berbicara di dalam pikirannya.
"Kamu tahu...kamu sudah mencuri hatiku tanpa kusadari"
"Kupikir kamu sama dengan yang lain. Cewe-cewe yang suka cari perhatianku" "Namun kenapa semakin lama, malah aku yang semakin jatuh dalam pesonamu"
"Apa aku harus menyatakan perasaanku padamu? Seokjim tersenyumBrakkk....pintu terbuka dan namjoon duduk disamping seokjin.
"Yaaa....pelan pelan kalo buka pintu. Kalo rusak gimana?" Jin mengomel.
"Kan dah biasa hyeong" ucap namjoon sambil nyengir.
Jin tak memedulikan namjoom dan kembali fokus pada hapenya. Namjoon memperhatikan hyeongnya dan mulai melirik hapenya jin.
"Ehhmmm"
"Waeyo???"
"Dita manis ya"
"Heh...." jin langsung menlock hapenya dan menaruhnya di saku celana.
"Hyeong suka ama dita?"
"Pertanyaan macam apa itu?"
"Nanya doang. Kenapa jadi sewot?"
Jin hanya melirik namjoon dan tidak memperdulikannya.
"Hyeong...aku cuma ngasih saran nech...saran doang...kalau suka tinggal bilang aja, kalau ditahan lama lama keburu ada yang ambil"
"Sok tau"
"Dihhh...ngeyellll"
"Emang aku suka ama siapa?"
"Mana kutahu???" Jawab namjoon pura pura bego.
"Emmmmm...."
"Dita itu manis, cantik alami, orangnya baik, pintar masak dan baking, dari keluarga baik baik dan kaya. "High quality girl"....kurang apa coba...kurang ajar aja orang yang tega nyakitin dia" cerocos namjoon yang tanpa sadar keceplosan.
"Hmmmm..kok tau" jin memandang namjoon dengan terkejut
"Ya taulah...orang tadi aku lihat hyeong mandangin foto dita. Kejadian langka hyeong punya foto cewe di hape."
"Heheheeheehee" jin tersenyum malu
"Go for it" namjoon menepuk pundak seokjin.
"Kalo ditolak gimana?"
"WWH ditolak cewe??? Ga mungkin....lagian kalian itu saling menahan perasaan. Believe me...dita lagi nunggu hyeong...ask her!" Ucap namjoon.
"Nnee...gomawo namjoonah" seokjin memeluk namjoon.Brakkkk....pintu terbuka dan maknae line masuk dengan terburu-buru.
"Yaaa..kalian...kalo pintu itu bisa menangis...pasti sekarang sudah menangis dan sekarat" ucap jin.
Brakkkk....sekarang jhope dan suga yang masuk.
Seokjin, namjoon, dan trio maknae tertawa, adapun jhope dan suga bingung.Entah kenapa udara Seoul hari ini sangat sejuk, tidak panas dan tidak dingin. Alam seakan menyampaikan salamnya kepada manusia, bahwa hidup akan baik baik saja.
**************************************
Go jindit go. Say it out loud!!!!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/319504000-288-k625278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Maybe [Complete]
FanfictionCinta datang tiba tiba, tanpa permisi tanpa peringatan Kupikir kedekatan kami karena kesopanan dan sikap baiknya Tapi kenapa semakin lama kami semakin terbiasa dan semakin tidak bisa lepas