Yoreobun...
Inga..inga...ini hanya fiksi penggemar
Jadi dibawa fun aja...
Wookeyyyy....****
"Ting.." bunyi pesan masuk
"Hyeong....jadian kaga bilang bilang...ah elah"
"Orang diem diem..secret...ngapain bilang bilang"
"Masa ama kita kita diem diem aja. Mentang mentang pacarnya member secret number, trus harus secret gitu ya. Sungguh terlalu.....Aku baru tau kemaren setelah lea cerita."
"Hmmmm."
"Hyeong...ini harus dirayakan."
"Iya....boleh....kapan?"
"Nanti aku kabari. Aku akan kontak yang lain"Jin meletakkan hapenya, kemudian memandang ke arah dapur dimana pacarnya sedang heboh baking. Seluruh penjuru apartementnya dipenuhin dengan bau harum kue. Penampilan dita dengan kaos yang kebesaran, rambut dicepol, dan bekas tepung dipipinya sungguh menggemaskan. Jin melangkah menuju dapur untuk memberitahu tentang rencana anak-anak.
"Jagiya" jin memeluk dita dari belakang
"Hmmmm..." dita masih fokus menghias kuenya.
"Anak anak ngajak makan malam merayakan jadian kita"
"Hmmmm" dita mengabaikan jin
"Jagiya......." jin berbisik di telinga dita
"Ihhh...geli..." badan dita merinding dan perhatiannya teralihkan. "Ada apa?" Dita berbalik memandang jin.
"Anak anak ngajak makan malam"
"Oh ya...berarti aku harus membuat kue lagi. Dah lama ga ketemu. Mereka pasti kangen ama kueku" dita berbicara sendiri, mengabaikan jin, dan kembali fokus dengan kue kuenya.
"Yup...buatlah yang banyak...cup"
Jin mencium pipi dita sekilas kemudian meninggalkan dita yang fokus dengan kuenya.Sudah setengah tahun mereka menjalin hubungan. Jin sudah hafal dengan kebiasaan dita. Biarkan dia sibuk dengan dunianya. Jin kembali ke kamar dan melanjutkan gamenya. Dan itulah dunianya jin.
Matahari sudah beranjak ke ufuk barat. Langit sudah menguning dan kemerahan.
"Oppa....makan" dita memanggil dari ruang makan
"Nne.." jawab jin, mempause gamenya dan melangkah keluar kamar."Wahhh...apa ini"
"Mie goreng sama bakwan jagung"
"Dari bentuknya kayaknya enak"
"Cobalah..."
"Enak" jin memakan bakwan jagung
"Jadi kapan makan malam dengan anak anak"
"Oh...itu tae yang atur. Nanti kita pasti dikabari" jawab jin sambil makan mie goreng.
"Habis makan aku pulang ya" ucap dita
"Kok????"
"Besok ada jadwal, dan harus berangkat pagi pagi. Aku takut mengganggu oppa"
"Yahhhh....." jin cemberut manja.
"Dihhhh.....manjanya" dita menangkup wajah jin dan mencium sekilas bibirnya.
"Lagi...." jin merajukDita duduk di pangkuan jin, dengan posisi menghadap jin dan mencium jin gemas. Ciuman mereka semakin lama semakim intens dengan rasa mie goreng dan bakwan jagung.
**
Ruang Private Resto 123"Chukae...." member BTSN menaburkan confetti ke arah jin dan dita
"Gomawo...."jawab jin dan dita bersamaan.
"Selamat hyeong...semoga awet dan sampai pelaminan" ucap namjoon
"Hyeong...ini hadiah dari kami" jimin menyerahkan kotak bersampul biru.
"Hyeong...bukalah" saran jhope
"Buka..buka..buka" ucap member BTS bersamaan.
"Tidak perlu, nanti saja" kata jin
"Ohh...tidak bisa...harus dibuka sekarang" ucap taehyung
"Oppa...bukalah" saran dita
"Perasaanku tidak enak. Aku curiga hadiahnya barang yang aneh" bisik jin di telinga dita.
"Bernarkah?" Tanya dita heran
"Hyeong...percayalah pada kami. Hadiah kami bukan barang aneh" jungkook mencoba menyakinkan.
"Baiklah"Jin akhirnya menyerah dan mulai merobek bungkus kotak hadiah. Jin sempat berhenti sebentar, memandang member BTS satu per satu untuk melihat apakah ada raut jahil di wajah mereka. Karena tidak ada gerak gerik mencurigakan, jin melanjutkan membuka kotak hadiah, dan tak lama dia tersentak.
"Yaa....apa apaan ini." Jin menutup kotak hadiahnya kembali.
"Oppa...apa isinya? Tanya dita
"Iya..apa isinya?" Tanya member SeNum.Merekapun mendekat karena penasaran. Adapun anggota BTS tertawa cekikikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Maybe [Complete]
FanfictionCinta datang tiba tiba, tanpa permisi tanpa peringatan Kupikir kedekatan kami karena kesopanan dan sikap baiknya Tapi kenapa semakin lama kami semakin terbiasa dan semakin tidak bisa lepas