Suasana dorm saat ini sangat sepi, bukan karena tidak ada orang, namun member berusaha memberi ketenangan pada dita yang masih shock dan trauma. Dita sama sekali tidak keluar kamar. Dia berdiam diri di kamar mengistirahatkan jiwa dan raganya yang sedang lelah. Matanya bengkak karena semalaman menangis. Oleh karena itu zuu mengantarkan sarapan ke kamar dita.
"Unnie...sarapan" ucap zuu ceria
"Mmmmm" dita menjawab malas
"Unnie...walaupun kita sedang sedih, kita tetap harus makan, karena kalo tubuh kita sakit yang rugi, kesehatan adalah hal utama bagi seorang idol" ucap zuu panjang lebar
"Tapi perasaanku sedang tidak baik zuu"
"Perasaan ya perasaan...badan ya badan. Jangan menyakiti diri sendiri" jawab zuu.
Dita menatap zuu "wow...daebak, maknae kita sudah dewasa"
"Harussss...wajib"
"Baiklah zuu unnie...aku makan...."goda dita
"Hahahahhahahaha....." dita dan zuu tertawa bersama.Dita menyelesaikan sarapan dan menuju dapur untuk mencuci alat makannya
"Unnie..biar aku saja" tiba tiba minji sudah ada disampingnya dan mengambil spon sabun dari tangannya.
"Gwencanayo..aku bisa sendiri"
"Andwe...lihatnya pergelangan tanganmu. Itu pasti sakit sekali"
Dita melihat pergelangan tangan kirinya yang masih lebam.
"Gomayo minji"
"Nne..beristirahatlah"Dita kembali ke kamarnya dan berusaha tidur. Hari ini tidak ada jadwal grup maupun pribadi, sehingga dita bisa beristirahat dengan tenang. Sesaat sebelum terlelap, dita merasakan getaran di hapenya menandakan ada pesan yang masuk. Dia mengabaikan pesan itu dan memilih untuk meneruskan tidurnya. Tak lama hapenya bergetar lagi, dan itu adalah panggilan video. Namun dita sudah tertelap dan tidur dengan nyenyaknya.
Di lain tempat, Jin fokus pada hapenya. Dia menunggu balasan dari dita, namun nihil. Dia mencoba telepon, namun tidak diangkat. Jin menjadi resah. Karena pesan chat terakhir mereka adalah kemaren siang. Jin bergumam "tidak biasanya dia lama membalas chat-ku? Dia lagi apa sampai ga sempat membalas?" Jin semakin gelisah.
"Hyeong...giliranmu"ucap jungkook
"Nne....."jin menyimpan hapenya dan bergegas masuk ke ruang rekaman.Rekaman hari itu akhirnya selesai. Jin kembali berkutat dengan hapenya. Dia berpikir keras.
"Tae...coba hubungi lea" ucap jin
"Kenapa? Apa kita mo pesta?"
"Bukannn"jin menimbang nimbang...namun ini sudah sore, dan dita belum juga membalas pesannya.
"Tolong tanyakan ke lea, apa dita bersamanya? Dan dia sedang apa?" Bisik jin ke telinga taehyung.
Taehyung tersenyum simpul "ok""Ting..ting..ting..ting"
"Lea...apa kabar"
"Maaf meganggumu...tapi ada orang yang sedang cemas dan ingin mengetahui sesuatu"
"Apa kau sedang bersama dita?"
"Apa dita baik baik saja?"Lea sedang makan dan tersenyum membaca pesan dari taehyung.
"Kabar baik tae"
"Dita ada di dorm"
"Dia sedang tidak baik baik saja"Taehyung terkejut dengan isi pesan dari lea "dita sedang tidak baik?"
"Hyeong...dita sedang ada masalah" ucap taehyung setengah berteriak
"Haaa? Sssttttt" jin menempelkan jarinya di mulut.
Jungkook dan jimin menoleh mendengar teriakan taehyung. "Dita?" Ucap mereka bersamaan.
Jungkook tersenyum simpul. Dalam hatinya senang karena usaha mak comblangnya berhasil. Tapi.....
"Dita kenapa?" Tanya jungkook
"Biar jin hyeong yang cari tau" ucap jimin menenangkan.Jin PoV:
Apakah aku perlu ke dorm senum?"Hyeong...pergilah...temui dita"taehyung memberi saran.
"Baiklah" jin berdiri dan bersiap pergi1 jam kemudian. Jin berdiri di depan apartemen dita. Dia menekan bel pintu.
"Pakettttttttt"
"Delivery....."jin bersuara keras dan secempreng mungkin."Nnee....tunggu...sabar..."jinny membuka pintu. Dia menerima paketnya. "Kopi dan red velvet?" Apa benar ini pesanan kami?"
"Betul...ini pesanan saudara dita" jin membuka topi dan jaketnya yang berlogo sebuah cafe.
"Aaaaaaaaa" jinny kaget dan melongo.
"Ssttttt...bolehkah aku masuk?"tanya jin
"Nnee sunbae..silahkan"jinny tersadar dan membukakan pintu selebar lebarnya.
"Silahkan duduk" jinny mengarahkan jin untuk duduk di ruang tengah.
"Terimakasih"jawab jin
"Sunbae mau ketemu siapa?
"Apakah dita ada?"
"Dita unnie??? Ada...tunggu sebentar" jin meletakan bungkusan kopi dan red velvet di meja makan. Kemudian dia masuk ke kamar dita."Unnie...."jinny menepuk halus tangan dita
"Mmmmmm"
"Unnie...bangunlah"
"Mmmmmm" dita mulai tersadar dan mengerjap ngerjapkan matanya.
"Unnie...ada jin sunbae kesini"
"Jin oppa?"dita berpikir apa dia sedang bermimpi.
"Iya...jin sunbae kesini untuk menengokmu."
"Haaa????" Dita kaget
"Segera cuci muka..pake skincare, bedak, dan lipstick. Matamu bengkak sekali"
"Nneee"dita beranjak ke kamar mandi15 menit kemudian
"Oppa"sapa dita lembut
"Ditaku" jin berdiri dan langsung memeluk dita
"Oppa"suara dita bergetar dan mulai menangis
"Gwencana...gwencana..oppa ada disini" jin menepuk punggung dita lembut dan mengelus-elus rambutnya.Sudah 15 menit dita menangis sesenggukan. Baju jin sudah basah oleh airmata dita. Jin hanya diam dan memberi waktu dita untuk meluapkan semua kesedihannya.
"Oppa...hiks..aku malu...hiks..udah menangis di depanmu..hiks" ucap dita terbata bata karena masih menangis
"Gwencana...kenapa harus malu"
"Mata dan mukaku bengkak....huaaaaaa" dita mulai menangis lagi
"Gapapa...kamu masih kelihatan cute"
Jin tersenyum
"Cute darimananya...huaaaaa"
"Iya deh...kamu sekarang kelihatan jelek" ucap jin jahil
"Huaaaaaaaaaa" tangisan dita semakin kencang
"Udah.....nangis nya udahan ya" jin tertawa kecil.
"Nne...."dita menghapus airmatanya dan permisi ke kamar mandi untuk cuci muka dan mengeluarkan semua ingusnya.5 menit kemudian dita kembali dan duduk di samping jin. Jin mengelus kepala dita pelan.
"Apa ada yang ingin kau ceritakan?" Jin melirik pergelangan tangan kiri dita yang lebam.
"Aku haus....."dita nyengir dan berjalan ke ruang makan mengambil minuman."Oppa mau minum apa?"
"Tadi aku bawa kopi dan red velvet"
"Oh ya?" Dita beralih melihat ke arah meja makan. Dan dia menemukan 2 bungkusan di atasnyaDita membawa 2 cup kopi dan 2 slice red velvet ke ruang tamu. Setelahnya dia memanggilkan para membernya untuk mengambil kopi dan redvelvet yang jin bawa.
Dita kembali ke ruang tengah, duduk manis, dan meminum kopinya.
"Apa sudah lebih baik?" Tanya jin
"Nnee.....: dita tersenyum
"Tanganmu kenapa?" Jin memberanikan dirinya
"Oppa...apa aku berhenti saja jadi idol?"
"Ha??? Kenapa?"
"Aku kemaren ketemu Mr L"
"Kamu gapapa kan. Mr L tidak melakukan hal tak senonoh kepadamu kan???"jin cemas dan mulai meneliti tubuh dita
"Thanks god im fine"
"Syukurlah" jin reflek memeluk dita
Dan ditapun menceritakan detail kejadian kemaren."Kenapa aku cuma fokus ke wood ya...aku lupa kalo Mr L kerja di stasiun tv itu" gumam jin
"Ha??? Maksud oppa apa?"
"Ga apa apa?"
"Apa oppa selama ini memata-mataiku"
"Aku bukan memata-mataimu, tapi aku sedang menjagamu"
"Yang bener? Aku merasa aneh oppa tau semua jadwalku."
"Aku sedang menjagamu anak manis. Dunia KPop itu warna warni, hitam putih abu abu"
"Benarkah????"
"Kemaren kamu alami sendiri kan"
"Oppa..apa aku bisa mengandalkanmu? Apa aku bisa berlindung kepadamu"
"Iya..oppa janji" jin memeluk dita
"Oppa..gomawo" dita memeluk jin.Mereka berdua diam menikmati hangatnya pelukan yang mereka berikan satu sama lain. Tak terasa 30 menit berlalu, dan dita tertidur di pelukan jin. Jin menggendong dita ke kamarnya.
"Aku akan menjagamu" jin mengecup kening dan pipi dita. Kemudian dia pamit pulang.
*************************************
Quote of the day "Cinta sejati itu selalu ada pada saat sedih dan senang, saling memberi, dan saling menguatkan"
Eaaaaa..slebewwwww😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Maybe [Complete]
FanfictionCinta datang tiba tiba, tanpa permisi tanpa peringatan Kupikir kedekatan kami karena kesopanan dan sikap baiknya Tapi kenapa semakin lama kami semakin terbiasa dan semakin tidak bisa lepas