10. Rival 1

448 63 15
                                    

Sebelum lanjut...author mo tanya nech..kenapa di part "kesalahan yang diinginkan", jumlah likenya lebih banyak dibanding part "galau"....kalian nakal ya🤭...sukanya part yang ada "muah muah muah"🙈😅

*************************************

Dita sudah meneguhkan hatinya untuk bertemu dengan jin untuk menyatakan perasaannya. Maka dari itu, sekarang dita ada di supermarket, dita sedang menatap rak pajangan dan menatap satu per satu isinya. Dia sedang mencari bahan bahan kue dan beberapa bungkus dan kotak cantik yang dia perlukan untuk cookies yang akan dia berikan ke jin saat mereka bertemu. Setelah dia mendapatkan semua kebutuhannya, dita pun pergi ke cafe langganannya. Dia menginginkan sesuatu yang manis.

Seperti biasa, dita duduk di pojok cafe dekat dengan jendela yang ada di lantai 2 yamg ruangannya lebih privat. Dita menunggu pesanannya sambil melihat orang lalu lalang di depan cafe. Ketika dita sedang fokus dengan pemandangan di luar cafe, tiba tiba

"Hi...."
Dita menoleh ke arah sumber suara.
"Yes????"
"Hi....dita ssi..apa kabar?"
"Kabar baik" jawab dita yang terus menatap orang di depannya, berusaha mengingat sebuah nama. Sedetik kemudian dita menjabat tangan orang di depannya dan memberi hormat

"solbin sunbae...apa kabar"
"Kabar baik. Kebetulan sekali bertemu disini. Apa kau sering ke sini?
"Nnee sunbae...ini cafe favorit saya"
"Cafe ini memang bagus dan lumayan private"
"Betul sunbae..."
"Dita ssi..apa aku boleh bertanya padamu?"
"Silahkan sunbae"
"Apa kau dekat dengan jin oppa?"
"Maksud sunbae???"
"Iya..apa kau dekat dengan jin oppa?"
"Apakah saya perlu menjawabnya?"
"Iya..kamu perlu menjawabnya karena aku seniormu" jawab solbin penuh percaya diri

"Mmmm...sebelum aku menjawab...sunbae tahu dari manan saya dekat dengan jin sunbae?
"Rumor cepat sekali beredar di kalangan idol..jangan naif"
"Ahhhh....kami teman baik..saya dan jin sunbae adalah teman baik"
"Baguslah...kuharap hubungan kalian tidak lebih dari itu"
"Maksudnya?"
"Jin oppa baik padamu kan? Jangan salah paham dengan sikapnya. Dia juga memperlakukanku seperti itu"
"Apa anda sedang memberi nasihat atau sedang memperingatkan saya?"
"Aku tidak perlu basa basi lagi. Baguslah kamu paham dengan maksudku. Jauhi dia karena kamu tidak akan menang bersaing denganku" terang solbin dengan pedenya.

"Maaf sunbae...saya rasa level kita berbeda"
"Iya...levelmu ada di bawahku"
"Oh ya...tapi saya pernah makan malam romantis dan saya sudah pernah merasakan bibir tebal jin sunbae. Betapa bergairahnya jin sunbae mencium saya" jawab dita sambil memegang bibirnya dan tersenyum simpul.

"Apa??? Omong kosong????" Wajah solbin terkejut mendengar apa yang dita katakan.
"Daripada saya...sepertinya sunbae yang tidak punya kesempatan" dita menatap solbin dengan pandangan yang lurus tanpa ekspresi.
"Kamu bermimpi"jawab solbin dengan wajah menegang.
"Kalau tidak percaya...tanya saja langsung ke jin oppa" ucap dita cuek.

Solbin tersentak "kamu....."
"Maaf sunbae....lebih baik kita akhiri obrolan ini" dita beranjak, memberi hormat, dan melangkah keluar cafe.
"Sialan...." desis solbin yang mengebrak meja dengan keras.

Dita tidak menunggu pesananya datang, dia ke kasir untuk membayar dan meminta pesanannya di bungkus.

Dita berjalan pulang dengan hati yang kesal. "Kenapa ketika aku sudah meneguhkan hati untuk menyatakan perasaan, ada kejadian yang membuatku bimbang...Ottokke" Dita menghela nafasnya kasar.

Akhirnya setelah 1 jam, dita sampai di dorm. Dia menaruh belanjaannya begitu saja di atas meja. Mood buat bikin cookies hilang tak berbekas. Dita langsung ke kamar mandi, membersihkan diri, dan berguling di atas kasur karena bad mood. Untuk mengusir rasa dongkolnya, dita mulai berselancar di dunia maya.

"Kling" bunyi dm masuk di instagram pribadi dita. Namun seperti biasanya, dia mengabaikannya.
"Kling"
"Kling"
"Kling"
"Kling"
Semakim banyak dm yang masuk dan itu sukses membuat dita penasaran.

"Annyeonghaseo"
"Anda dita kan"
"Dita secret number"
"Yang dari Indonesia"
"Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang"

Dita mengabaikan dm itu.

"Perkenalkan saya ji woo, orang yang dijodohkan dengan kim seokjin"
"Anda pasti tidak percaya"

Dita berpikir orang ini aneh. Bisa bisanya ngaku jodohnya seokjin. Benar-benar Fangirl garis keras.

"Tring" terkirim foto gadis itu dan kimseokjin yang sedang mengobrol di sebuah restaurant.
"Tring" foto lain masuk dimana jiwoo dan seokjin selca.

Dita tercekat melihat foto itu. Berpikir apakah foto itu editan atau asli. Dan bertanya tanya darimana gadis itu tau tentang ig pribadinya. Berkali kali dia melihat foto itu, dan berkali kali dia menyakinkan diri nya kalo foto itu tak berarti apa-apa. Dia bingung apakah dia akan menanyakan perihal foto itu ke jin.

"Tanya...engga..tanya...engga
.tanya" dita menghitung kancing bajunya.
"Hiiihhhhh...kenapa jadi ruwet begini"dita menyentuh jidatnya.

"Ting...ting..ting...ting..."
"Ditaku"
"Kapan kita akan ketemu"
"Aku sudah ga sabar"
Dita menghela nafasnya saat membaca pesan dari jin.

"Ketemu..engga...ketemu...engga..ketemu" dita menghitung kancing bajunya lagi

"Ditaku" pesan jin.

"Ditaku????? Cewe mana aja yang kamu panggil kaya gitu...cintaku...sayangku...manisku?"dita mengomel sendiri, namun tak berapa lama keluar air mata secara perlahan.
"Aku benci diriku yang seperti ini"dita menghapus airmatanya.

Tiba tiba ada panggilan video masuk. Dita terkejut karena jin menelponnya. Buru buru dia menghapus air matanya. Menarik nafas dalam.

"Oppa"
"Dita"
"Hmmmm"
"Eh...kenapa wajahmu" jin mengamati wajah dita
"Ga kenapa kenapa kok"dita menyentuh wajahnya.
"Jadi kapan kita ketemu?"
"Kapan kapan" jawab dita malas
"Eh..kok gitu. Kamu ga kangen sama mas ganteng ini"
"Engga..."
"Yakin?
"Iya"
"Sini coba lihat. Tatap aku"
"Apa...."
"Mmmuaaahhhhhh" jin menempelkan bibirnya di layar hape
"Dihhhh....."dita sebal tapi sekaligus tersipu
"Hahahahahahahahaha...nah gitu dunk...senyum"
"Hmmmmm...." dita tak bisa menahan senyumnya lagi.
"Jadi kapan kita ketemu?"
"Baiklah...ayo ketemu. Aku pengen bicara banyak ke oppa"
"Ok...see u soon...aku tutup ya...bye ditaku"
"Ehhh..cuma kaya gitu?"
"Iya...aku cuma pengen lihat senyummu...mmmuachhh"jin sekali lagi mencium layarnya.
"Bye..oppa" dita mematikan panghilan video.

Dita PoV:
Lets talk about everything. Talk about our feeling. Tell the truth.

Jin PoV:
Semangat Seokjinah......bentar lagi kamu bakal punya pacar. Fighting!!!!!

Dita keluar kamar menuju dapur. Dia bersemangat lagi untuk membuat cookies. Saat membongkar belanjaannya, dia mendengar bel pintu berbunyi.
"Paket"
"Nne...bentar"
"Paket untuk dita"
"Kamsahamnida"
Dita menerima kotak paket dan menaruhnya di ruang tengah. Dia membongkar isinya dan kaget
"Semangka???? Pantes berat banget"
Dita mencari kartu atau kertas pesan yang mungkin ada di dalam paket itu. Tapi dia tak menemukannya.

"Ting...ting...ting"
"Ditaku..."
"Apakah semangkanya sudah kau terima?"
"Makanlah...semangkanya rasanya manis dan segar sepertimu"

Dita tertawa membaca pesan dari jin.

"Oppa...gomawo"

Inilah yang selalu membuat dita tak bisa berhenti berharap. Jin tahu banget cara membangkitkan semangat dita ketika dia lagi down. He is so kind.

"Lea unnie, Jinny, minji, soodam, zuu, denise...kumpullll"
Satu per satu kepala nongol dari pintu kamar
"Unnie...ada apa?" Soodam berjalan mendekati dita
"Ayo..makan semangka" dita membelah semangka menjadi beberapa bagian.
"Wah...semangkanya merah sekali. Pasti manis"
"Cobalah" dita menyodorkan irisan semangka ke mulut soodam
"Massita..."
Di ruang tengah, mereka bertujuh menikmati semangka sambil menonton siaran televisi.

**************************************

Jin: semangka..semangka...diobrallll🍉
Aku: mas...kalo kang jualannya berapa harga per kilonya? 🤭🤣

Love, Maybe [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang