7. Love, Maybe

507 55 4
                                    

Setelah cara funstaurant itu. Dita semakin hati hati dengan jin. Walaupun mereka sudah dinner romantis, namun hubungan mereka masih dalam status sebagai bestfriend karena jin belum menembaknya. Kadang dita kesal, tp tidak bisa berbuat apa apa. Dita membalas pesan dari jin seperlunya dan membatasi topik pembicaraan mereka. Dan juga dia mengurangi mengirimkan kue dan masakan ke jin.

"Ting...ting...ting..ting..ting"
Dita menatap hapenya lesu.
"Dita"
"Ditaya...."
"Annyeong"
"halo"
"Apa kabar?"
Serbuan pesan dari kim seokjin memenuhi ruang chat jindit

Rasanya dita pengen membalas pesan itu secepat kilat dan merajuk manja. Namun logika menahannya. Dita berpikir apa yang harus dia ketik. Karena setiap kali mengingat acara kemaren, dita semakin ragu.

"Ditaya....."

DitaPoV:
Kalau aku ga jawab, pasti dikira ga sopan. Aduhhhh...aku mesti gimana???

Jin PoV:
Kenapa dita jarang sekali menjawab pesanku? Dia seperti menghindariku. Kenapa dia seperti itu? Apa dia ga suka sama aku?

"Nee...oppa...waeyo?"
"Ditaya....bogo." jin berhenti mengetik, ingin dia teriakkan ke telinga dita kalo dia kangen bangettt. "Atau aku kirim voicemail saja?" guman jin
"Bogo????"
"Ahhh....bogo-bogo"
"Apa itu?"
"Entahlah...tidak usah dipikirkan. Kamu sibuk apa hari ini?"
"Hari ini aku ada jadwal untuk membicarakan acara baru. Ada yang mengajak bergabung."
"Chukae...semoga sukses"
"Gomawo oppa"
"Acara apa itu"
"Acara X di TV K"
"Siapa yang mengajakmu? Jadi hari ini kamu ketemu siapa?"
"Hari ini mau ketemu Mr L"
"Ohhh.....dimana kalian akan ketemu?"
"Di Restaurant ABC"
"Ok"
"Oppa...slow respon ya...aku mau siap siap"
"Ok"

Dita bersiap dan bergerak menuju restoran ABC bersama managernya. Satu jam kemudian dia sudah sampai di restoran ABC. Dita duduk di meja yang sudah di pesan.

"Annyonghaseo Mr Nim" sapa dita dan memberi hormat ke Mr. L
"Anyeong dita ssi...duduklah..santai saja"
"Kamsahamnida..."
"Sebelum kita mulai pembicaraan tentang acaranya, gimana kalo kita pesan makanan dulu" Mr. L mulai membuka buka menu
"Nne..."dita tersenyum
"Dita ssi ingin pesen apa?"
"Mmmmm.....ice americano dan red velvet"
"Ok....aku juga pesen yang sama" Mr L memanggil pelayan dan mulai memesan

Disaat menunggu pesanan, Mr L memandang dita dan tersenyum ramah. Ditapun membalas senyumannya.
"Dita ssi sungguh manis ya"
"Anda terlalu memuji"
"Anniya...beneran kok. Makanya saya ajak dita ikut acara ini. Profile dita ssi yang manis cocok untuk acara ini"
"Apa hanya karena saya manis?"
"Iya"
"Bagaimana dengan dance, vokal, atau keahlian saya yang lain?"
"Itu bonus"

Dita merasa bangga dipuji manis, namun dita juga merasa aneh. Tidak seperti biasanya membicarakan project di restoran, umumnya hal itu dilakukan di kantor.

"Mr nim, apakah saya boleh tau outline acara tersebut?"
"Ahhh...boleh.....kita nikmati dulu pertemuan kita disini. Kita sering-sering aja ketemu dulu. Soal acara bisa kita bicarakan pelan pelan"
"Nne...Mr nim"jawab dita ramah namun curiga.

Sudah 1 jam berlalu dan pembicaraan mereka tidak ada sama sekali membahas acara yang akan dita ikuti. Dita mulai gelisah.

"Mr nim, saya ijin ke toilet dulu"
"Pergilah"

Dita bergegas ke toilet wanita. Di dalam toilet dita menelpon managernya.

"Oppa...tolong jemput sekarang"
"Wae? Apa ngobrolnya sdh selesai?"
"Oppa...sepertinya Mr L mengajakku bergabung di acara itu karena ada maksudnya"
"Maksudnya?"
"Nanti aku jelaskan...yang penting sekarang jemput dan bilang kalo ada schedule yang harus kulakukan"
"Ok...tunggu"

Dita keluar dari toilet dan berjalan menuju meja dimana Mr.L menunggu. Namun di tengah dia berjalan

"Ting..ting..ting...ting" dita menatap hapenya. Disana banyak sekali pesan dari SeokJin.

Love, Maybe [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang