Warning....18+
Please be wise.....
Lets go.........**************************************
Baru saja pintu apartement terbuka dan tanpa babibu jin meraih dita ke pelukannya dan menciumnya dengan ganas. Sesopan sopannya jin, dia tetaplah laki laki yang "berdarah panas" dan tidak bisa menahan hasratnya saat ini.
Sepatu dan hells beterbangan karena mereka melepasnya tanpa berhenti berciuman. Jin membuka jasnya dan membantu dita melepas mantelnya. Ciuman itu semakin intens. Tidak puas dengan bibir dita, jin mulai menjarah leher dita. Jin menyesap dan mengecap kulit leher dita serta sesekali menggigitnya dengan kuat untuk memberikan tandanya. Dita terbawa dan terbakar gairah yang jin berikan. Mata dita terpejam merasakan tubuhnya yang bergetar, merasa ada listrik yang menyengat, dan beribu kupu kupu yang melayang diperutnya.
Tak cukup di leher, ciuman jin mulai turun ke bahu dita. Jin menurunkan lengan baju dita. Bahu dita yang terekspos membuat jin semakin tidak bisa menahan gairahnya. Tak cukup disitu, ciuman itu terus turun ke dada dita yang terbuka karena potongan "v" neck dressnya. Dan disaat itulah dita tersadar.
"Oppa....tunggu" dita sedikit mendorong jin namun gagal. "Oppa....." dita memegang kepala jin dan berusaha menjauhkannya dari dadanya.
"Hmmmm...."jin mendongak, namun matanya masih dipenuhi dengan nafsu.
"Kita harus berhenti"
"Kenapa berhenti....ini belum dimulai"
"Oppa...aku belum siap"
"Hmmmm"jin menatap dita, namun pandangannya kembali ke arah dada dita yang terbuka. "Jagiya" jin tidak peduli dengan omongan dita dan kembali menciumi dada dita.
"Oppa....please....aku belum siap" ucap dita dengan suara yang bergetar.Jin merasakan kalau dita akan segera menangis.
"Mianhe.....aku terbawa nafsu"jin memeluk erat dita dan mengecup pucuk kepala dita lembut.
"Oppa...aku ingin pulang"
"Jangan pulang ya....aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu. Aku ingin melihat wajahmu saat aku bangun tidur. Aku berjanji aku akan menjaga sikapku" ucap jin memohon dan mengelus rambut dita lembut.
"Janji?????"
"Nne...." jin mengecup kening ditaDita mencuci mukanya dan mandi. Kemudian mengganti pakainnya dengan kaos jin. Karena kebesaran, dita seperti memakai baju tidur terusan pendek. Jin tersenyum memandang dita. Dita begitu kecil dan imut, hal itu membuat jin gemas.
Jin PoV:
Seokjinah....tahan dirimu. Kenapa kalo di dekat dita, aku selalu hilang kewarasan. Darahku mendidih. Aku perlu mandi air dingin untuk menurunkan hawa panas tubuhku."Dita...aku mandi dulu ya" jin menuju kamar mandinya.
"Nne...." ucap dita yang sedang memakai pelembab.1 jam kemudian
"Kenapa oppa belum selesai mandinya. Ternyata dia kalo mandi lama" gumam dita
Ceklekkkk...pintu kamar mandi terbuka dan jin keluar dengan rambut basah, celana boxer, dan dada bidang yang terbuka
"Wowwwww....."ucap dita tak sadar dan buru-buru memalingkan muka."Ayo kita tidur" ucap jin dengan santainya setelah selesai memakai kaos.
"Oppa...Rambutmu basah. Keringkan dulu" dita mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambut jin. Adapun jin memeluk dita erat, menikmati dimanjakan oleh pacarnya."Its done" dita merapikan alat pengering rambutnya. Tapi jin tidak mau melepaskan pelukannya
"Oppa....jangan mulai...kan dh janji bakal jaga sikap" mencoba melepas pelukan jin
"Bisa pakaikan pelembab di wajahku" ucap jin manja
"Baik..tuanku" dita mencubit hidung jin dan mengambil pelembab serta mengoleskannya ke wajah jin. Dita memperhatikan setiap inci wajah jin "cuuuup" dita mencium bibir jin sekilas
"Ehhh....gadis nakal...coba sekarang siapa yang tidak bisa menjaga sikap" jin tersenyum dan mulai mencari cari bibir dita, namun dita terus menghindar dan menahan bibir jin dengan telapak tangannya.Karena sudah terdesak akhirnya dita menjepit bibir jin dengan tangannya dan membuatnya seperti bibir bebek
"Hayoooo...."
"Mmmmphhhh"
"Janji ga nakal?"
"Mmmmm" jin mengangguk anggukan kepalanya.
Dita melepaskan jepitan tangannya dan segera lari menjauh dari jin, kemudian duduk manis di kasur"Oppa..aku ngantuk..aku mau tidur. Oppa tidur di ruang game ya." Dita dengan cueknya merebahkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut
"Aku tidur di sini" jin melangkah dan dengan cepat merebahkan tubuhnya di kasur yang sama.
"Ehhhh....." dita kaget
"Gapapa...percayalah padaku"
"Tidak boleh melewati batas ini" dita meletakkkan 2 bantal diantara mereka sebagai garis batas.
"Siapppp" jawab jin menyakinkan30 menit berlalu dan mereka berdua masih terjaga. Tiba tiba
"Oppa...apa kita akan bahagia dan bersama selamanya"
"Tentu saja"
"Kenapa kau yakin sekali"
"Karena kebahagiaan itu diusahakan. Kita yang membuat diri kita sendiri bahagia"
"Apakah suatu saat nanti kita akan lelah dengan satu sama lain?"
"Kenapa kau memikirkan sesuatu yang belum terjadi?"
"Aku khawatir...lebih tepatnya aku tidak percaya diri dengan hubungan ini"
"Sesekali kita pasti cekcok dan bertengkar. Itu normal terjadi pada pasangan. Jagiya....kenapa kau berpikiran seperti itu? Kemana dita yang kukenal yang selalu percaya diri"
"Aniya....."
"Hal yang paling penting dalam hubungan adalah komitmen, kesetiaan, dan kepercayaan" jin mengusap pipi dita lembut
"Bukannya cinta yang paling berperan penting"
"Manusia bisa jatuh cinta berkali kali dalam berbagai bentuk. Cinta juga bisa bertambah, berkurang, ataupun sama takarannya. Makanya cinta itu perlu diperjuangkan dan dirawat. Lihatlah pasangan yang masih awet sampai tua, mereka pasti sudah melewati badai dalam hubungannya. Cinta mereka mungkin sudah berubah bentuk, bukan lagi cinta yang menggebu gebu. Saat tua, yang kita butuhkan adalah pasangan berbagi cerita."Dita menatap wajah jin dengan serius
"Aku ingin bersamamu sampai tua"
"Apa kau tidak bosan denganku?"
"Bosan?" Tanya dita bingung
"Aku tidak akan bosan denganmu. Karena ketika sudah memilih satu orang untuk serius maka satu hal yang harus dipegang yaitu komitmen" jawab jin.Dita kembali menatap jin.
"Komitmen???"
"Iya..komitmem yang membuat seseorang menjadi setia dan percaya, komitmen yang akan membuat dia mau memahami, mendukung, dan berbagi dengan pasangannya. Dan semua itu disambung dengan kata "saling", karena hubungan itu harus mutual. Take and give" jin menatap dita dalam.
"Bernarkah?"
"No bodies is perfect...pasti dia memiliki sisi baik dan sisi jelek. Makanya perlu saling mengerti dan memahami"Dita terdiam. Dia tidak sadar sudah memeluk jin.
"Apa oppa siap dengan sisi jelekku"
"Aku akan berusaha. Karena aku juga punya sisi jelek juga. Kita akan saling berusaha mengerti"
"Oppa..Apakah aku orang yang tepat untukmu"
"Aku sudah memilihmu...mari berusaha menjadi pasangan yang tepat"
"Oppa...apakah kau tidak akan berselingkuh"
"Jagiya...kenala kau berpikir seperti itu? Apa menurutmu aku orang gampangan?
"Tidak...hanya saja banyak yang suka sama oppa."jawab dita sedih
"Sama siapapun..secantik atau seganteng apapun...kalo tdk punya komitmen...hubungannya pasti akan berakhir. Berapa kalipun kita berganti pasangan, kita tetap akan menemukan sisi jelek dari org tersebut. Dan ketidakcocokan adalah alasan paling aneh yang dipake oleh orang yang berselingkuh. Dua manusia dua kepala dua latar belakang pasti akan banyak gesekan dan ketidak cocokan.
Kita tidak akan ketemu dengan orang yang tepat dan cocok selama kita tidak mengusahakannya sendiri. Ingat...saling memahami" Terang jin panjang lebarDita kembali terdiam. Perkataan jin sungguh berbeda malam ini. Dia sangat dewasa dan pemikirannya sangat bijak.
"Oppa...apakah kita ini memang saling jatuh cinta atau karena nafsu?"
"Satu hal yang tidak bisa aku lupa darimu adalah "senyum manismu". Dan itu adalah awal dari segalanya. Semakin aku mengenalmu, semakin aku terperangkap dalam pesonamu. Jagiya....aku jatuh cinta padamu" mengecup bibir dita sekilas"Hmmmm" pikiran dita masih melayang layang memikirkan semua perkataan jin.
"Jagiya..apa yang membuatmu jatuh cinta padaku?"
"Oppa ganteng..WWH" dita tersenyum malu
"Hanya itu"
"Oppa baik, sopan, kaya, dan dewasa" dita tersenyum manis.
"Tentu saja"ucap jin bangga
"Oppa...saranghe" dita memeluk jin erat
"Nado saranghae" jin membalas pelukan dita.Jin dan dita sibuk dengan pemikirannya masing masing. Dan tak terasa mereka jatuh tertidur.
**************************************
Yorobun-deul...
Adegan +++ nya sebatas itu aja ya...jangan dilanjut..bahaya...😅Dan......
Maaf kalau isi percakapan jindit sangat berat. Semoga "deep talk" mereka bisa menjadi sedikit bekal di real-life kalian semua.
😉
![](https://img.wattpad.com/cover/319504000-288-k625278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Maybe [Complete]
FanfictionCinta datang tiba tiba, tanpa permisi tanpa peringatan Kupikir kedekatan kami karena kesopanan dan sikap baiknya Tapi kenapa semakin lama kami semakin terbiasa dan semakin tidak bisa lepas