Jin sedang sibuk dengan ponselnya. Dia mengetik beberapa pesan ke oramg yang berbeda.
"Jagiya..jangan lupa hari ini ke restoran XYZ jam 10 pagi. Ada sponsor yang mau ketemu"
"Ini sponsor yang mau interview produk yang akan kau bintangi"
"Dia ingin ketemu langsung"
"Aku jamin sponsornya bersih"Semenit kemudian
"Hari ini?"
"Sponsor"
"Apa managerku tahu jadwal kunketemu dengan sponsor ini?Tak lama jin membalas pesan yang dita kirim
"Managermu sudah tau"
"Yang penting kamu dateng. Jangan sampe lupa"Dita masih bingung, namun dia menuruti apa yang jin sarankan.
"Gomawo oppa...."
"Aku siap siap dulu"
"mmmuachhh😘"**
Dita sudah sampai di cafe tempat janjian. Tidak lupa dia membawa beberapa madeleane yang kebetulan dia buat pagi tadi. Dia kemas dengan cantik sebagai salam perkenalan kepada sponsor yang akan dia temui.
"Annyeong haseo...perkenalkan saya dita karang. Senang bertemu dengan anda"
"Silahkan duduk"
"Terimakasih...tolong terima sedikit buah tangan dari saya" dita mengasurkan kotak kue dan membungkuk memberi hormat.Dita memandang orang yang duduk di depannya. Seorang wanita yang kira kira berumur 50 tahunan dengan penampilan yang anggun dan berwibawa. Dita sedikit bingung dan bertanya tanya, sponsor seperti apa yamg ada di depannya
"Namamu dita, benar kan?"
"Betul..nama saya dita, saya anaggota secret number"
"Perkenalkan saya Mrs Kim. Saya mendapatkan rekomendasi tentang anda dari seseorang"
"Saya akan sangat berterimakasih pada seseorang tersebut"
"Saya sudah membaca CV dita ssi, tapi bolehkan apabila saya ingin mengenal anda secara langsung"
"Sangat sangat diperbolehkan. Saya merasa terhormat. Tapi kalo boleh tau, siapakah seseorang yang Mrs nim sebutkan tadi?"
"Ahhh...nanti anda akan tau sendiri. Lebih baik kita fokus pada pembicaraan kita hari ini""Dita ssi, apa hobimu?"
"Saya suka membuat kue. Mungkin setelah saya tidak menjadi idol, saya akan membuka toko kue" dita tersenyum bangga
"Apa rencanamu ke depan?"
"Saya sangat suka menari, seumur hidup saya ingin terus menari. Jadi nanti ketika sudah tidak jadi idol, saya ini membuka kelas menari dan juga toko kue". Ucap dita dengan mata yang berbinar binar "tapi..apakah menurut anda saya terlalu serakah?"
"Tidak...semoga rencanamu terwujud"
"Terimakasih"Pelayan membawa pesanan minuman dan makanan yang mereka pesan.
"Kapan dita ssi menikah"
"Eh...."dita kaget
"Maaf...tapi pertanyaan saya berhubungan dengan produk yang akan dita ssi bintangi"
"Saya akan menikah dengan orang yang saya cintai dan dia mencintai saya"
"Kapan itu"
"Saya tidak tau, saya tidak bisa menentukan waktunya. Cepat atau lambat ketika saya menemukan orang itu, maka saya akan menikahinya".
"Apakah sekarang kau sudah menemukannya?"Dita terkejut
"Mohon maaf saya tidak bisa menjawabnya, itu privasi".
"Baiklah..lebih baik kita membicarakan tentang hal lain saja. Apa dita ssi suka memasak?"
"Suka..apalagi saya merantau di korea ini. Jadi saya harus bisa mandiri".
"Ada berapa masakan korea yang dita ssi bisa buat"
"Kimchi bokkumbap/nasi goreng kimchi, kimchi jjigae/sup kimchi, jjapchae, dan beberapa jenis masakan ayam. Saya masih belajar, tapi yang pasti saya suka makanan pedas" dita tersenyumMrs Kim tersenyum melihat gadis di depannya yang asyik berbicara dengan senyum yang selalu mengembang dan mata yang berbinar binar. Gadis di depannya sungguh punya senyum yang manis sekali. Gadis yang anggun sekaligus imut. Matanya bersinar cemerlang dengan sorot mata yang tulus.
"Dita ssi..apakah kamu betah di korea?"
" ya..saya betah di korea."
"Apakah ada rencana menikah dengan orang korea?"
"Ahhhh....."dita tersenyum malu.
"jadi???"
"Kalau tuhan mengijinkan" jawab dita tersenyum simpul.
"Jadi pacar dita ssi orang korea?"
"Eh...."dita kaget dan merasa sudah terjebak dengan pertanyaan pertanyaan yang di ajukan oleh wanita di depannya.
"Jangan khawatir, aku tidak akan membocorkannya" jawab Mrs Kim menyakinkan.
"Terimakasih Mrs nim"
" Sama sama...oh ya, ayo kita cicipi dulu minuman dan makanan yang sudah kita pesan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Maybe [Complete]
Hayran KurguCinta datang tiba tiba, tanpa permisi tanpa peringatan Kupikir kedekatan kami karena kesopanan dan sikap baiknya Tapi kenapa semakin lama kami semakin terbiasa dan semakin tidak bisa lepas