4 | Cases

26 10 0
                                    

Sebelum baca, jangan lupa follow guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, jangan lupa follow guys

Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau tanda baca yang kurang tepat.

Masih dalam proses belajar.

Selamat membaca bestehh~

Bab : 4. Cases

"Lala? Lo jadi sekolah?"

Tina bingung dengan Lala yang tiba-tiba datang ke kelas dengan seragam lengkap dan rapih.

"Jadilah! Ini gue udah disini."

"Terserah lo mbah."

"Mbah dukun kali."

"Mbih dikin kili." Lala pun terkekeh.

Beberapa selang waktu, Derren juga datang dan segera duduk dikursinya

"Ren! Lo dipanggil kepala sekolah!" Ucap Ajun dari depan pintu kelas.

"Ngapain lagi?"

"Katanya mau ngomongin soal jabatan ketua OSIS."

"Males."

"Anjir! Raja mah bebas ye!" Ujar Gerry dari kursi yang berada tepat di belakang Derren.

"Si abang kenapa ga calonin diri aja sehh~?"

"Ntar dia jadi susah nempel sama Lala, Fi." Sahut Gerry.

"Bacot!" Celetuk Derren, malas menanggapi.

"Nih La, tadi lupa lo bawa." Derren menyodorkan sebotol minuman pereda nyeri milik Lala.

"Oh iya! Makasih." Senyum Lala.

"Si abang perhatian banget. Mau juga dung."

"Makan kaos kaki gue, mau?" Alfi menggeleng cepat.

Jam pelajaran pertama pun diawali oleh pak Reno yang mengajar Seni Budaya.

Tina hanya menghela nafas, mengetahui pak Reno adalah guru yang terkenal genit di kalangan para siswi kelas 11 dan 12.

"Selamat pagi anak-anak ku."

"Siapa yang mau jadi anak lo, nyet?" Bisik Tina. Lala terkekeh mendengar celotehan sahabatnya itu.

Mata pak Reno mulai menjalar ke seluruh siswi di kelas itu. Dengan dalih menyuruh seluruh siswa membaca penjelasan yang ada dibuku paket.

Matanya tertuju pada siswi yang sedang menguncir rambut. Sayangnya itu adalah Lala.

Lala masih belum menyadari karena manik matanya masih menatap ke arah buku pelajaran.

Pak Reno mulai melangkah perlahan ke arah Lala, hingga sampai, tepat di samping kursinya.

Tangannya mulai meraba pelan pundak Lala.

Still Love My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang