10 | First Kiss

28 11 4
                                    

"Sorry ya, La

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sorry ya, La. Kemaren lo jadi harus minta tolong ke Derren."

"Iya, gapapa. Gue ga masalah soal itu sih... gue cuma sedih karena lo ga bisa ikut."

"Hah?"

"Ini masih bahas yang ke Surabaya atau beda lagi sih?"

"Masih lah, Nanaaa."

"Bentar! Jadi Derren gak ngasih tau lo?"

"Ngasih tau apaan?"

"Dia kan-udah-izin ke bokap gue..."

Mata Lala membulat. Ia masih tidak mempercayai hal itu.

Tadi malem, bukannya Derren bilang gamau ya? Batin Lala.

"Lo serius?"

"Serius anjrit, La."

Muncul semburat merah dari pipi Lala. Meski Ia masih bingung dengan hal itu, namun dia sangat senang karena akhirnya Tina bisa ikut bersamanya.


LALA BUKAN MANTAN

Lala
Ren, lo lagi dimana?

Derren
Di kantin
Kenapa?

Lala
Nitip kue sus dong

Derren
Males

Lala
Yahh
Gue nitip Yoshi aja deh.

Derren
Jangan ngomong sama dia!
Bentar, lagi ngantri.

Lala
Yeyy
Okey.

Derren segera memesan kue Sus satu pack untuk Lala.

Tsunderenya emang keliatan banget, si Derren ini.

"Buruan!" Sentak Derren.

"Sabar elah mas. Lo enak, udah duluan." Ucap Alfi sembari membayar mie ayam yang sudah Ia makan.

"Bacot. Makanya langsung ngibrit ke kantin. Biar ga antrian panjang."

"Lo mah itungannya cabut, anjir." Celetuk Gerry.

"Gue habis dari ruang guru, Bangsat. Makanya gue langsung kesini aja."

"Makasih, pakde." Alfi mengambil kembaliannya dan segera menyusul Derren.

Derren berjalan lebih dulu, lalu diekori oleh sahabat-sahabatnya.

"Lo dikejer setan apa begimana sih?" Ucap Gerry, yang bingung melihat sahabatnya berjalan terburu-buru.

Still Love My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang