13 | at last?

15 0 0
                                    

Sebelum baca, tolong difollow dulu yac! ❤❤

Thankyou~

Di taman belakang rumah mewah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di taman belakang rumah mewah itu. Seorang lelaki sedang berbincang dengan lawan bicaranya melalui telepon.

Lala berniat memasuki taman untuk menyirami tanaman.

Langkahnya terhenti ketika menangkap sosok lelaki itu memasang wajah frustasi.

"Ya, kamu urus dulu data-datanya, besok sore akan saya periksa."

'Tut'

Lala kembali melangkahkan kakinya ketika lelaki itu memutuskan panggilan.

"Sorry, tadi ga sengaja nguping. Lo, kok keliatan gelisah gitu?" Tanya Lala sembari menyalakan keran air.

Derren sempat terdiam beberapa saat karena kehadiran gadis itu. "Oh-itu, ada klien ngeselin."

"Ouhh." Lala mengangguk tanda mengerti.

"Besok kita pulang pagi ya?!"

"Karena urusan perusahaan, ya?."

"hmm." Gumam Derren sembari memainkan ponselnya.

Lala masih sibuk menyirami tumbuhan-tumbuhan itu. Sedangkan Derren sudah duduk manis di kursi taman. Memperhatikan Lala dengan seksama.

"Lo udah makan?" Tanya Derren tiba-tiba.

"Udah."

"Mau gue bantuin?"

"Gak usah, ini bentar doang kok."

"Capek, ga?"

"Engga~"

"Masih lama?"

Lala mendengus kasar. Ia sedikit heran dengan semua pertanyaan yang dilontarkan Derren bertubi-tubi.

"Kenapa sih, Ren? Mau apa?"

"Mau ngomong sebentar."

Lala segera mematikan selang penyiram tanaman itu dan menghampiri Derren. "Apa? hm?"

"Ayo... balikkan..."

"... Bercanda?"

"Aku serius, La. Please... kasih aku kesempatan untuk buktiin kalau aku udah berubah."

Ehh? Ngomongnya langsung aku-kamu. Gemes banget. Kasih ga, ya? Tapi emang Derren udah banyak berubah, sih...

"Ga-"

"LALAAA!"

"Ishh! bikin kaget aja, Lo."

"Hehe, maap. Itu si Dirga udah minum obatnya. Sekarang lagi tidur."

"Serius? Lo gerus obatnya?

"Engga, lah."

"Trus?"

"Ya langsung telen pake air."

"Kok bisa?"

"Gatau, gue cuma rayu-rayu biar dia mau minum langsung. "

"Yaudah, gue mau cek dia dikamar. Lo tolong lanjutin siramin tanaman ya, itu selangnya dihidupin dulu."

"Okeey."

Derren terus kepikiran dengan ucapan Lala yang terpotong karena kedatangan Tina. "Kamu mau ngomong apa tadi, La..."

"Ah-iya. Emm~ aku gatau bakal gimana kedepannya... "

Derren menggerutkan alis. Ia sungguh penasaran dengan kalimat selanjutnya. "Jadi...?"

"Iya, gue mau kasih lo kesempatan."

...

"AAAAAAA! ADA YANG BALIKKAN NEHHH." Sorak Tina yang sudah langsung menangkap maksud pembicaraan mereka.

"ck. Berisik!" Celetuk Derren. Ia langsung memalingkan wajahnya yang merah.

"Makasih..." Bisik Derren, tersipu senang. Ia pun menarik lembut lengan Lala dan memeluknya erat. "Kamu wangi banget." Derren mengirup perlahan aroma tubuh kekasihnya.

"Hm? Padahal aku belum mandi, loh?"

"Tapi wangi, tuh?" Ucapnya lagi sembari mengecup pucuk kepala gadis itu.

Nahloh! Terbang deh gue kayak nyamuk. Bye! Batin Tina, dan diam-diam mengancir pergi dari hadapan dua sejoli dihadapannya.

 Bye! Batin Tina, dan diam-diam mengancir pergi dari hadapan dua sejoli dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________

Setelah balikkan, Apa hubungan mereka akan mulus-mulus aja?

Berarti Derren beneran bakal berubah demi Lala?

Bakal... berubah...?

o_o Jinjja?

.

.

Thankyou so much yang udah baca cerita aku ❤️❤️

Jangan lupa di vote & comment!! 🗣

Sayonara~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Still Love My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang