pangeran diantara siswa di sekolah Bhintara Jaya, plus anak dari pemilik sekolah. Siapa lagi kalau bukan Derren Raesan Wijaya yang juga mantan Keyla Putri Pramesti.
Pantang menyerah untuk mengambil hati Lala lagi. Namun barisan cowok sudah mengantr...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Michyeogane~ naneun michyeogane~ Michyeogane~ nege michyeogane~ Nan neoege ppajyeoisseo Neol saranghago isseo (I'm going crazy) This must be crazy lov--'
Suara alunan music, Going Crazy by Treasure dari alarm milik Tina berbunyi pukul 05.00.
Ia segera bangkit dari tempat tidur. Seperti biasa Lala sudah tidak ada dikamar. Karena sudah bangun lebih dulu dari Tina.
Ia turun ke bawah mencari keberadaan Lala.
"La~ lo dimana?" Panggilnya, sembari mengucek matanya agar cepat sadar.
"Gue disini, Na!" Sahut Lala.
Ia sudah berada diruang makan bersama Derren, dengan seragam lengkap mereka.
"Derren? Kok?"
Derren tak menghiraukan keberadaan Tina. Ia masih sibuk dengan kegiatan memasak nasi goreng untuk sarapan.
Ia sudah datang dari pukul 04.00 pagi, hanya karena khawatir Lala tidak sarapan.
"Lo... masak?" Tanya Tina pada laki-laki itu.
"Sini, Na!" Perintah, Lala.
"Tumben lo masak pagi-pagi begini... Diapart Lala pula... "
Derren masih tidak menghiraukannya.
"Etdah berasa ngomong sama tembok gue." Cibir Tina. Mulai kesal.
"Bacot!" Celetuk Derren.
Sontak Tina mengatup bibirnya cepat.
"Derren! Kasar banget sih?"
"Minta maaf ke Tina, sekarang!"
"Sorry!" Ucapnya dengan wajah datar.
"Gak!
"Anj--" Derren menghentikan ucapannya saat Lala menatapnya tajam.
Gue harus sabar! Demi Lala. Batin Derren.
"Sorry... "
"Udah-udah! Mending sarapan dulu."
"Ditiup dulu, itu masih panas." Perintah Derren, sehabis menyajikan nasi goreng keju dimeja makan.
"Enakk!" Lala mengacungkan ibu jarinya dengan wajah terharu.
Pria itu tersenyum salting, mendengar pujian dari Lala.