jeana terbangun dari tidur nya, dia melihat ke arah meja samping tempat tidur nya dan melihat ada sebuah ponsel disana.
"ponsel nya si jiana kali ya?" guman jeana.
lalu jiana mengambil ponsel tersebut dan menyalakan nya, yang pertama kali dilihat jeana saat ponsel tersebut nyala adalah foto seorang gadis kecil dan lelaki yang berumur 5tahun itu sedang berfoto bersama sambil tersenyum gembira kearah kamera.
"lucu banget, pasti ni foto si jiana ama aiden"
lalu jeana mengusap layar tersebut keatas, beruntung nya ponsel jiana tidak di kunci.
lalu pertama dia membuka aplikasi berwarna hijau itu dan mengeceknya, tidak ada yang aneh di aplikasi tersebut, hanya ada chat dari beberapa teman sekolah nya.
lalu dia keluar dari aplikasi itu dan membuka aplikasi yang bernama instagram.
"ternyata si jiana punya banyak followers juga" ucap jeana.
"udah jam delapan gini mending gue mandi dulu deh, baru kita jelajahi rumah orang tua si jiana" jeana langsung mematikan ponsel tersebut lalu menaruh nya kembali ketempat awal dan dia beranjak dari tempat tidur nya dan kekamar mandi.
🎀🎀🎀
"untung baju baju ni bocah kaga kekurangan bahan, 11-12 lah selera nya sama gue"
jeana memilih baju oversize berwarna abu abu itu dan celana jeans.
"ga kemana mana ini, pake begini juga gapapa lah ya" ucap nya lalu memakai.
"non, ayo bangun sudah mau siang" tiba tiba pintu diketuk, pasti itu suara bi dewi, pikir jeana.
"iya bi sebentar lagi aku keluar" sahut jeana.
"bibi tunggu disini ya"
tidak lama keluar lah jeana dari kamar dan dia langsung melihat ke arah bi dewi yang sedang berdiri didepan nya.
"ayo non, tuan sama nyonya sudah menunggu dari tadi" ajak bi dewi.
jeana hanya mengangguk, dia sedang memikirkan bagaimana ia bersikap nanti kepada orang tua jiana? apakah ia harus bersikap seperti jiana? tapi sikap jiana terhadap orang tua nya sangat lah tidak patut di tiru, masa ya kepada orang tua nya dia menatap sinis dan selalu berbicara ketus kepada mereka, sangat tidak sopan bukan?.
disepanjang perjalanan jeana berdebat dengan pikiran nya, dia sudah memutuskan untuk bersikap seperti diri nya di kehidupan sebelumnya, ya dia tidak mau di cap sebagai anak durhaka.
"sudah sampai non, bibi permisi dulu" pamit bi dewi.
lagi lagi jeana hanya mengangguk dan duduk didepan orang tua nya.
note: disini aku bakalan panggil jeana dengan sebutan jiana ya, biar ga ribet.
"selamat pagi papa dan mama" sapa nya sambil tersenyum.
marvez dan virena sontak menampilkan wajah terkejut, anak mereka menyapa nya?
jujur mereka sangat kaget, jiana biasanya tidak pernah menyapa mereka ngomong saja jarang.
"ada apa? kenapa muka kalian sangat terkejut gitu?" tanya jiana.
sudah dia tebak, pasti orang tua jiana akan terkejut.
"jiana..." ucap virena sambil menatap anak nya tersenyum.
"ya mama?"
"anak kita sudah kembali seperti dulu lagi pa" virena sontak menatap marvez dan memeluk nya, jangan lupakan air mata yang sudah membanjiri kelopak mata virena.
marvez membalas pelukan sang istri sambil mengelus pundak nya pelan, "ya kamu benar sayang, anak kita sudah kembali"
"ini pada kenapa sih? ko jadi pada nangis nangis gini? ayolah udahin drama nya gue mau makan loh ini" batin jiana.
"pa, ma, maaf lancang, tapi apa boleh berhenti dulu nangis nya? aku sudah lapar loh ini" ucap jiana dengan bibir yang dimanyun manyun kan.
"yaampun maaf sayang, mama terlalu kaget dan senang sampe lupa kalo kita disini mau makan" seketika virena melepaskan pelukannya dan beralih menatap jiana.
"mau mama ambilkan makanan nya?" tawar virena.
"ah tidak usah ma, aku bisa sendiri" jawab jiana sambil mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi dan lauk.
virena juga melakukan hal yang sama, dia mengambil kan untuk diri nya dan suami nya.
selesai makan pagi bersama, jiana diajak oleh virena ketaman yang ada di samping rumah ini, marvez sang papa pun ikut.
sangat indah.
banyak bunga bunga dan tanaman lain nya, virena sangat suka menanam, jadi pasti ini taman milik virena.
lalu mereka duduk di kursi panjang yang ada di situ, jiana duduk di tengah, sedangkan virena di samping kanan dan marvez di samping kiri.
"mama senang kamu sudah berubah seperti dulu lagi nak" ucap virena sambil mengusap rambut hitam jiana.
"aku mau minta maaf kekalian karna pernah bersikap yang tidak sopan kepada kalian, aku benar benar minta maaf" maaf jiana kepada mereka.
"kami maafkan dan kami juga minta maaf karna jarang menghabiskan waktu bersama mu, kami terlalu sibuk berkerja, sampai lupa kalo kamu juga ingin menghabiskan waktu bersama kami" bukan virena yang berucap, sekarang giliran marvez yang berucap.
"aku memaafkan kalian, aku juga tau kalian berkerja juga untuk ku, tapi kalian harus ingat ya, kalian tidak boleh terlalu fokus berkerja, kalian juga harus banyak istirahat dan menghabiskan waktu dengan ku ya" ucap jiana.
"ya kami pasti akan melakukan nya jiana" sahut virena.
jiana langsung saja memeluk mereka dengan sayang, jujur saja dia juga kangen dengan orang tua nya yang berbeda disana.
🎀🎀🎀
jangan lupa untuk memberikan vote dan komen nya ya, see u di bab selanjutnya.
next?
terima kasih sudah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue Transmigrasi? [ On Going ]
Teen FictionCERITA SEDANG HIATUS, AKAN KEMBALI SECEPATNYA. note: slow update and update sesuai mood. "Entar lo tiba tiba transmigrasi ke tu novel, tau rasa lo" Ucap Arthur. ( sang abang ) "Dih mana ada kaya begituan, itu mah cuma cerita aja kali" Sahut Jeana sa...