Saat ini SMA DWIWARNA telah meliburkan kelas XII. Aiden dkk sekarang sedang berada di sebuah cafe, tempat biasa mereka kumpul.
"Gue denger denger, garam lagi deket sama cewe. Siapa tu gam?" Ucap Dylan, memulai perbincangan.
Agam melirik Dylan dengan tatapan heran, "Kata siapa lo?"
"Ya kata gue barusan" Jawab Dylan.
"Pas banget! baru pengen gue bahas. Kemarin juga gue liat si Agam jalan sama cewe, tapi cewe nya tu kaya ga asing, sering liat, tapi gatauu siapa karena belakangin gue" Timpal Bevan.
Agam mendatarkan wajah nya, "Lah kemarin gue kan keluar sama lo pea"
"Bukan kemarin, kemarin nya lagi, lupa gue hehe" Ucap Bevan.
"Oh yang waktu kemarin si Agam gabisa di hubungin?" Tanya Arbian menimpal.
"Yang kata kita mau keluar tapi Agam ga ikut?" Tanya Rion juga.
"Iya itu" Jawab Arbian dan Dylan berbarengan.
"Lo pergi kemana?" Tanya Aiden dingin pada Agam.
"Gue nemenin bunda, kalian kenapa dah" Jawab nya.
"Yakin bunda lo?" Tanya Bevan serius.
"Ya emang. Kalian apaan sih?" Ucap Agam marah.
"Ko marah, hamil ya?" Ucap Dylan ngawur.
Sontak Agam menggeplak pala Dylan, "Bisa ga sih kalo tolol ga usah di permanen? lo ko jadi orang tolol banget"
"Yelah lo sensi banget" Sahut Arbian.
Agam melirik Arbian sinis, "Ngaca boss"
Arbian hanya menanggapi nya dengan nyegir seperti orang bodoh.
"Dongo lo, sakit njing" Ucap Dylan sambil mengelus bekas geplakan Agam.
"Skip alay, alergi orang alay!" Balas Agam.
"Sialan lo!" Ucap Dylan melototi Agam.
"Gue cabut duluan" Ucap Aiden berdiri dari kursinya lalu pergi meninggalkan cafe.
"Loh si boss kenapa?" Tanya Rion.
"Ya gatau lah, pake nanya" Jawab Bevan.
"Ada apas sih sebenernya?" Tanya Arbian sekaligus heran.
"Nanya mulu lo pada, kenapa ga tanya langsung ke orang nya sih" Jawab Bevan kesal.
"Perigut periwel dari pada ribut mending mabar emel, well" Sorak Dylan menengahi.
"Gaskeun well!" Ucap mereka semua.
🎀🎀🎀
Saat ini Aiden sedang berada di sebuah taman sambil memikirkan sesuatu yang membuat dia pusing.
"Sebenernya gue gamau over thinking gini, tapi apa ini beneran?" Tanya nya entah pada siapa.
Entah kenapa setelah mendengar tadi dia malah keinget sesuatu yang membuat nya janggal.
"Masa iya kebetulan? tapi ini persis banget" Ucap nya lagi.
"Bevan juga disana kayanya, tapi gue ko ngga sadar ya?"
"Akhh, gatau ah pusing!" Aiden mengacak acak rambut nya.
"Coba nanti gue tanya Bevan nya aja kali ya?" Ucap nya mengusul.
Aiden kembali mengingat kejadian beberapa hari lalu yang sangat menggangu pikiran nya.
Flashback 3 hari lalu...
Aiden sedang berjalan sendiri di salah satu mall terbesar di Jakarta.
Aiden saat itu sedang berjalan menuju supermarket untuk membeli pesanan bunda nya.
Sambil mengedarkan pandangannya, Mata Aiden tiba tiba tertuju pada dua insan yang sedang mengantri membeli ice cream.
Sangat sangat familiar, ingin sekali Aiden teriaki tapi takut salah orang. Akhirnya dia terus saja memperhatikan dua insan itu terus menerus, sampai akhirnya cowo nya menghadap ke belakang dan pergi meninggalkan cewenya.
Entah cowo itu mau pergi kemana, tapi saat cowo itu berbalik sangat sangat membuat Aiden membeku.
"Aaa-ggam??" Ucal Aiden terbata.
Aiden masi mematung di tempat sampai cowo itu / Agam kembali dan menghampiri cewe nya yang sedang duduk yang tidak jauh dari sana sambil memakan ice cream nya.
Mereka terus bercanda seperti seorang sepasang kekasih, sangat romantis pikir Aiden.
Tapi ada yang membuat hati nya sakit, perempuan itu.. mirip sekali dengan perempuan nya.
"Ga mungkin kan?" Tanya Aiden sendiri.
Setelah nya Aiden pergi meninggalkan mereka dan menuju supermarket dengan mood yang berantakan.
Rasa nya ingin sekali Aiden nendang dunia.
Flashback off.
🎀🎀🎀
Waduh waduh, kira kira siapa tu? udah bisa nebak belum?
Tolong support aku terus dengan kasi vote dan komen nya! Terimakasih semua!!💟💟.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue Transmigrasi? [ On Going ]
Teen FictionCERITA SEDANG HIATUS, AKAN KEMBALI SECEPATNYA. note: slow update and update sesuai mood. "Entar lo tiba tiba transmigrasi ke tu novel, tau rasa lo" Ucap Arthur. ( sang abang ) "Dih mana ada kaya begituan, itu mah cuma cerita aja kali" Sahut Jeana sa...