13

397 46 1
                                    

Buat yang baru baca jangan lupa untuk vote dan komen nya.

Happy reading.

Disuatu rumah, lebih tepat nya disebuah kamar ada seorang gadis yang sedang menelpon dengan seseorang.

"Gimana? sudah ada perkembangan belum?" Tanya seorang lelaki di sebrang sana.

"Belum Pah, aku mau deketin dia aja susah" Jawab gadis itu.

"KAMU GIMANA SIH! GITU AJA GA BECUS!" Bentak lelaki itu lewat telepon.

Gadis itu menjauhkan handphone nya dari kuping karena suara kencang lelaki itu membuat kuping nya sakit.

"Ya gimana lagi Pah, setiap aku mau deketin sama dia pasti ada cewek itu yang jadi penghalang buat aku deket sama dia" Jelas nya.

"Dia punya pacar?"

"Bukan, tapi mereka deket. Cewek itu dari keluarga Delion"

"KELUARGA DELION?! YANG BENER KAMU!" Terdengar jelas bahwa lelaki itu kaget saat mengetahui kalo yang menjadi penghalang anak nya itu dari keluarga yang berpengaruh.

"Ya bener Pah, buat apa aku bohong?"

"Papah ingatkan, kamu cukup fokus untuk mengejar Aiden dan jangan mencelakai gadis itu! kalo sampe kamu melanggar kamu yang akan tanggung resiko nya! Papah tidak ikut ikutan kalo sampe kamu mencelakai gadis itu" Peringat lelaki itu.

"Iya Pah iya, aku matiin ya? bye Pah!" Setelah mengatakan itu gadis itu langsung mematikan nya sepihak.

"Tapi maaf Pah, aku ga bisa janji buat ga celakai gadis itu. Karena aku juga sudah terlanjur benci padanya!" Mata nya menyorot tajam ke arah handphone.

"Sebenernya aku beneran suka sama Aiden, jadi aku bakalan serius sama dia Pah dan aku pasti kan Aiden akan jadi miliku seutuhnya!" Ucap nya penuh tekad.

Jiana said: Dalam mimpimu dek dek.

Oke lanjut.

🎀🎀🎀

"YA AMPUN ANNA! BUNDA KANGEN BANGET SAMA KAMU!" Ucap Bunda
Narinna sambil memeluk Jiana erat.

Jiana baru sampai sudah langsung mendapatkan pelukan hangat dari Narinna, dengan senang hati dia membalas pelukan nya.

"Me too bundaa, i'm really miss you!" Balas Jiana.

"Ekhem" Aiden berdehem dan membuat dua wanita itu melepaskan pelukannya lalu menatap Aiden heran.

"Kenapa sih? ganggu aja bunda lagi kangen kangenan sama Anna" Protes Narinna tidak suka.

"Bukan niat ngeganggu kalian, tapi ini kalian masi didepan pintu. Apa ga mau masuk? sampai kapan mau di depan pintu terus?" Jelas Aiden lembut.

"Ohya ampun bunda sampe lupa, ayo Anna masuk bunda udah masakin makanan kesukaan kamu!" Ajak Narinna sambil merangkul bahu Jiana.

Sedangkan Aiden masi berdiri di tempat sambil memandang punggung bunda nya dan Jiana yang mulai menjauh dari pandangan nya.

"Ini yang anak nya gue atau Jiana ya?" Tanya nya entah pada siapa lalu masuk menyusul mereka.

Bunda nya kalo sudah ada Jiana pasti Aiden akan di lupakan, contoh nya seperti sekarang.

"Anna mau yang mana? biar bunda ambilin" Ucap nya yang sudah siap akan mengambilkan lauk untuk Jiana.

"Bunda.. Aiden mauu itu!" Seru Aiden sambil menunjuk ayam goreng dengan muka sok imut nya.

"Muka mu ga usah di imut imutin gitu, ga bakalan jadi imut Den" Omongan sang ayah ( Pratama ) yang sangat amat pedas.

"Tau nih, kan lagian kamu bisa ambil sendiri. Jangan manja!" Timpal sang bunda.

Aiden rasa nya ingin menjerit sekarang juga, apa apaan orang tua nya ini.

Aiden memajukan bibir nya, "Aiden kalo di rumah lucu bangett!! pengen cubitt!" Teriak Jiana gemas dalam hati.

"Ya ampun bunda bercanda sayang, sini biar bunda ambilin" Narinna mengambil piring milik Aiden dan mengambilkan ayam goreng nya untuk Aiden.

"Ini, makan yang banyak oke!" Ucap Narinna sambil mengelus kepala anak nya sayang.

🎀🎀🎀

Makan malam pun sudah beres, sekarang Jiana dan keluarga Aiden sedang kumpul di ruang keluarga sambil menonton dan bercanda.

"Aiden kalo dirumah sama di luar beda banget ya" Ucap Jiana.

"Emang, dia kalo di rumah itu emang kaya anak kecil tapi kalo di luar dia bakalan so keren dan sebagainya deh. Sama kaya ayah nya" Jelas Narinna.

"Ko aku? aku ga gitu loh sayang" Elak Pratama.

"Heleh ga usah ngelak, kalian tuh ya berdua 12-13 tau!" Jawab Narinna.

"11-12 bunda bukan 12-13" Ralat Aiden.

Jiana hanya tersenyum hangat melihat keharmonisan keluarga ini.

Tiba tiba saja handphone Jiana bunyi, tanda ada panggilan masuk.

"Siapa?" Tanya Aiden.

"Mama" Jawab Jiana.
"Aku izin angkat telepon dulu ya" Lanjut nya lalu beranjak dari situ dan berdiri agak jauhan.

"Halo ma?"

"Kapan pulang sayang? mama khawatir sama kamu"

"Bentar lagi ma, ini mau pulang ko"

"Yasudah, biar papamu jemput ya? lagi di jalan dia soalnya"

"Oh gitu, okee"

"Hati hati dijalan ya sayang, titipkan salam mama juga ke orang tua Aiden"

"Iya ma, aku matiin ya? bye bye"

"iyaa sayang byee"

Panggilan pun berakhir dan Jiana melihat jam di ponsel nya, pantas saja orang sudah jam 8 malam. Sedangkan diri nya sudah disini dari sore.

"Disuruh pulang ya?" Tanya Narinna.

"Iya bun" Jawab Jiana sambil memakai tas nya.

"Yauda biar gue anter" Ucap Aiden.

"Gausah, papa lagi di jalan mau jemput" Jawab nya.

"Owh gitu, yauda sini duduk dulu sambil tunggu"

Jiana mengangguk dan duduk di samping Aiden.

🎀🎀🎀
Jangan lupa untuk vote dan komen ya! Semoga kalian sehat selalu.

50 vote and 10 komen aku lanjut!!!.

Terimakasih sudah membaca.

Gue Transmigrasi? [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang