bagian 4

5 1 0
                                    

Selamat membaca kisah Cinta dan Rahasia | Bagian 4

NowPlaying | Pesawat kertas ~ Sisca JKT48

***

Meskipun anak dari pemilik studio namun attitude Hanna patut di acungi jempol. Gadis itu sama sekali tidak sombong. Sikapnya pun begitu ramah. Bahkan ia selalu meminta izin kepada staff yang berada disana jika ingin memegang atau melihat sesuatu lebih dekat.

Contohnya seperti gitar. Ada gitar di ruang tunggu sebelum masuk studio. Hanna mencari staff dan meminta izin untuk memainkannya.

Selain parasnya yang cantik, kepribadian Hanna juga menjadi perbincangan hangat para staff disana hari itu.

Meski mendengar pujian itu dari para staff ayahnya itu tidak membuat Hanna menjadi sombong.

Jemari Hanna mulai menari di atas senar gitar. Memainkan melodi yang indah ..

Suaranya pun mulai terdengar

"Ku tatap langit di pagi hari
Ku awali hari dengan doa
Semoga satu hari ini
Bisa di penuhi oleh senyum

Walaupun terkadang hujan turun
Dan air mata juga mengalir
Di hari yang tak berjalan dengan mulus
Besok pun tetap semangat!

Di dalam mimpiku selalu
Terlihat ada diriku sendiri
Yang dengan bebasnya Melakukan semua
Hal yang ingin aku lakukan

Hidup bagai pesawat kertas
Terbang dan pergi membawa impian
Sekuat tenaga dengan hembusan angin
Terus melaju terbang

Jangan bandingkan jarak terbangnya
Tapi bagaimana dan apa yang di lalui
Karena itulah satu hal yang penting
Slalu sesuai kata hati

Sanbyoku rokujugo nichi

Suara tepuk tangan dari dua orang wanita yang tiba-tiba ada di dekatnya membuat Hanna sedikit terkejut. Pasalnya ia tidak tahu kapan wanita itu datang dan sejak kapan mereka mendengarkan Hanna bernyanyi

"Suara Lo bagus banget. Keren." puji salah satu dari mereka.

"Mau rekaman juga?" tanya perempuan berambut Bondol.

"Iya."

"Kenalin Maureen."

"Hanna,"

"Rani,"

"Hanna. Kalian mau rekaman juga?"

"Nggak kok kita nunggu doi di dalam lagi rekaman."

Hanna hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Na setelah ini kamu ya." ucap staf

"Oke." Hanna pun memutuskan untuk pergi ke toilet. Sebelum akhirnya masuk.

"Sayanggg.." ucap Ejong kepada Maureen,

"Udah rekamannya?" tanya Maureen.

"Udah masih ada satu lagu lagi sih tapi kata om nya mau ada yang rekaman dulu bentar."

"Kamu udah makan?" tanya Dayat kepada Rani.

"Belum sih,"

"Jong makan dulu gimana?" tanya Dayat.

"Boleh,"

"Nya lah kita mah ikut we." ujar Dena.

"Jomblo mah bisa apa." ucap Bagus.

Dayat merangkul Rani kekasihnya. Mereka semua akan mencari tempat makan dekat sini. Namun sebelum mereka semua keluar dari studio tiba-tiba Dayat berpapasan dengan Hanna.

Keduanya saling menatap. Terlebih Hanna yang melihat Dayat merangkul Rani.

"Eh, Hanna, semangat ya rekamannya." ucap Maureen.

Hanna hanya tersenyum.

"Temen kamu?" tanya Ejong.

"Bukan tadi kenalan pas lagi nunggu kalian rekaman." Maureen.

"Kapan-kapan nyanyi lagi ya gue sama Maureen mau denger suara Lo lagi. Oh, iya, kabarin kalau single Lo nanti udah keluar okey." ucap Rani

Lagi lagi Hanna hanya tersenyum sebagai jawabannya. Entah tersenyum karena merasa senang karna ada orang yang menyukai suaranya atau senyum sebagai tipuan untuk dirinya sendiri.

Luka lagi?

"Hanna, kamu belum masuk? Udah di tungguin --

"Kepala Hanna tiba-tiba pusing pa Hanna gak jadi rekaman ya." ucap Hanna kemudian pergi.

Hakim pun mengejar Hanna. Ia takut kondisi Hanna memburuk jika Hanna di biarkan sendiri. Ia tidak boleh kecolongan untuk kedua kalinya.

SECRET LOVE! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang