Tiga hari setelah kejadian malam itu Hanna tidak pernah lagi terlihat di antara mereka. Mereka pun menanyakan kemana Hanna kepada Hakim. Awalnya Hakim selalu menjawab bahwa Hanna perlu waktu sendiri.
"Tapi, pak bukannya kita harus promosi ke radio?" ucap Ejong.
Saat ini hanya ada Ejong dan Hakim di ruangan. Hakim memang sengaja ingin membahas hal ini berdua.
"Kalian bisa kan melakukannya tanpa Hanna?" ucap Hakim.
"Bisa aja sih pak. Tapi, rasanya gak lengkap karena biar gimana pun juga Hanna berperan penting disini." Ejong.
Hakim pun menceritakan sedikit tentang kondisi keluarganya yang sebenarnya kepada Ejong.
Terutama tentang mengapa Hanna begitu marah dan benci ketika ia bertemu dengan Andri. Semua itu ada alasannya.
"Anak itu selalu menunggu kehadiran ibunya pulang.. tapi istri saya sangat ambisius dengan kariernya sampai dia lupa bahwa ada Hanna dirumah." jeda Hakim.
"Hanna itu anak yang percaya diri. Dia teguh dalam pilihannya. Makanya dia selalu menolak ajakan mantan pacarnya atau temannya untuk pergi."
Sejauh ini Ejong mengerti posisi Hanna. Gadis itu pasti sangat rapuh dan kesepian. Ia pun meminta izin kepada Hakim untuk menemui Hanna dirumah bersama dengan yang lain.
Setelah berpikir lumayan lama akhirnya Hakim mengizinkan mereka untuk berkunjungan ke rumahnya.
...
"Ada yang lagi main gitar euy." ucap Dena.
"Ini mah lagunya Blackpink yang stay." Bagus.
"Oiya," Dena.
"Pasti Hanna. Dia kalau sedih memang melampiaskan ke gitarnya." ujar Hakim.
Hanna bermain gitar di balkon kamarnya. Saking fokusnya bernyanyi ia sampai tak sadar jika tiba-tiba ada penonton di bawah sana.
Hakim, Ejong, Dena, Bagus, Dayat, Maureen dan Zizah bertepuk tangan setelah Hanna menyelesaikan lagunya. Hanna pun cukup terkejut dengan ke datangan mereka.
"Turun, Na." ucap Hakim.
"Di Blackpink kamu suka siapa na?" tanya Dena.
"Semua sih."
"Keren euy berasa liat Rose versi indo tadi." Bagus.
"Sejak kapan lo belajar gitar?" Zizah.
"Sejak kapan ya pa."
"Pas TK."
"Serius pak TK Hanna udah bisa gitar?" tanya Maureen tak percaya.
"Nggak. TK tuh dia main gitar gitaran terus pas kelas satu SD dia minta di beliin ukulele dia main aja tuh setiap hari. Sampe kelas tiga ya na kamu mulai belajar kunci dasar."
"Iya. Waktu itu les juga."
"Berarti emang fashion nya di musik ya pak." Ejong.
"Dari kecil tuh aku suka liat orang nyanyi di tv nyanyiin orang tua nya teman nya pacarnya pake gitar menurut aku waktu itu romantis banget. Makanya aku pengen bisa main gitar biar pas udah gede bisa kasih mama papa surprise di anniversary mereka. Tapi, I can never show it because mom is busy."
"Tapi kamu udah tampil di depan kita dan itu luar biasa banget." puji Dayat.
"Sayang," ucap Hakim.
"Papa ada janji ketemu client." tiru Hanna sebelum Hakim melanjutkan kalimatnya.
"That's right. Saya tinggal gapapa ya?"
"Gapapa pak." Ejong.
"Gapapa." Bagus.
"Makasih ya pak udah izinin kita kesini." Maureen.
"Santai. Kamu kalau mau nginep disini juga boleh temenin Hanna. Kamu juga ya."
"Siap pak." Maureen.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE! [ END ]
FanficPerasaan cinta memang tidak bisa di salahkan. Terkadang cinta itu datang sendiri tanpa di rencanakan, tanpa di inginkan. Sampai cinta itu tidak bisa melihat baik dan buruknya. Namun, apakah jatuh cinta itu salah? ku rasa tidak. Cinta tak pernah sala...