Sesuatu yang pergi biarlah pergi. Tak usah di harapkan kembali. Apa lagi di sesali kepergiannya. Karena kamu harus percaya apa yang di lepaskan tuhan darimu yang awalnya menyakitkan akan di gantikan dengan yang jauh lebih baik.
Tidak mudah bagiku untuk menerima kenyataan ini. Tidak mudah juga bagiku untuk mengubah kebiasaan ku dalam kesendirian menjadi keramaian. Terkadang aku risih mendengar begitu banyak orang yang berbicara. Melihat silih berganti orang berlalu lalang.
Tapi ini lah hidup. Jika aku tidak berani mengambil perubahan untuk diriku sendiri maka aku akan terjebak di ruang sunyi dan sepi selamanya.
Aku mengikhlaskan mama yang memilih kariernya. Aku memaafkan Andri dan Siska. Aku menerima dan menghargai diriku sendiri.
Blueblack akhirnya mengeluarkan single terbaru mereka di YouTube dan tampil perdana membawakan lagu baru secara live di tv.
Kini mereka sibuk kesana kemari memenuhi undangan acara tv. Mengadakan meet and great untuk penggemar setia mereka yang sudah menemani mereka dari nol hingga detik ini.
Papa juga sudah menemukan teteh bandung yang cantik tidak hanya parasnya tetapi juga hatinya.
"Tante bisa masak?" tanya Zizah.
"Pekerjaan Tante apa?" tanya Maureen.
"Apa Tante siap meninggalkan pekerjaan Tante untuk stay di rumah? Mengurus rumah dua puluh empat jam?" tanya Hanna.
Test uji coba untuk menjadi ibu sambung Hanna di lakukan oleh Hanna Maureen dan Zizah. Mereka memberikan beberapa test sesuai dengan list yang sudah Hanna buat.
Test memasak, test beres-beres rumah, test mengurus kucing, test mendengarkan keluh kesah, test ketepatan waktu, test kejujuran dan kasih sayang dan masih banyak lagi test yang ketiga gadis itu berikan kepada Dinda.
"Gimana Hanna?" tanya Hakim
Hanna menatap ayahnya dengan tajam.
"Tante serius mau nikah sama duda ini? Bahkan Tante belum pernah menikah, kenapa gak cari yang single aja?"
Pertanyaan Hanna itu menurut Hakim sudah berlebihan. Namun ketika Hakim hendak membuka mulut Hanna mengangkat tangannya sebagai isyarat agar Hakim tidak ikut menjawab.
"Jawabannya terlepas dari jodoh siapa yang tau ya," kata Hanna lagi.
"Begini Hanna, saya memang belum pernah menikah sebelumnya dan tentu saya belum memiliki anak. Saya tidak masalah siapa calon suami saya nantinya. Asalkan pria itu bertanggung jawab kepada keluarga. Menerima saya dan keluarga saya. Dengan begitu saya pun akan melakukan hal yang sama seperti apa yang ayah kamu lakukan kepada saya."
"Terus permintaan aku soal berhenti kerja gimana?"
"Soal itu.." Dinda tidak bisa mengabulkannya karena ia masih memiliki satu adik yang harus ia biayi pendidikannya. Jika hanya mengandalkan pekerjaan orang tuanya itu tidak cukup.
"Papa bilang pernikahan itu bisa harmonis selagi kita bisa menerima pasangan dan keluarganya dengan ikhlas?"
"Heem."
"Papa sayang sama Tante Dinda?"
"Iya"
"Papa serius menikah dengan Tante Dinda karena papa mencintainya bukan karena aku?"
"Iya"
"Papa sayang sama aku?"
"Sudah pasti."
"Kalau gitu buat Tante Dinda ada di rumah setiap hari. Aku gak akan setuju papa menikah dengan Tante Dinda kalau Tante Dinda masih kerja."
"Mas---
"Papa tau kan artinya?"
"Saya akan tanggung biaya sekolah adik kamu. Biar bagaiman pun juga keluarga mu akan menjadi keluarga kami juga. Itu syarat Hanna kalau kita mau menikah."
Mata Dinda berbinar begitu tahu betapa baiknya Hanna terhadap dirinya. Bahkan Hanna pun belum mengenal Dinda sepenuhnya.
Hanna akan senang jika ayahnya bahagia. Begitu juga dengan Hakim ia akan senang jika Hanna bahagia.
Hari pernikahan itu tiba. Tentu saja bintang tamu di acara pernikahan mereka adalah Blueblack. Semua tamu menikmati hidangan yang telah di sediakan. Mereka saling menyapa satu sama lain.
Ijab kabul sudah terucap tadi pagi.
"Ma, semoga mama juga menemukan pasangan yang tepat untuk mama. Disini aku dan papa udah bahagia." batin Hanna.
Hanna memperhatikan semua orang dari atas rumahnya. Ia pun tersenyum bahagia. Hingga tak sadar jika air matanya turun.
"Hey.. kok nangis?" tanya Dayat.
"Aku bahagia." ucap Hanna.
"Harus kamu harus selalu bahagia." Dayat.
"Kamu juga." Hanna.
"Kira-kira mama bahagia gak ya setelah nggak sama papa." ucap Hanna, kemudian.
"Sayang aku bukan peramal kaya Dilan. Jadi aku gak tau. Tapi, kamu bisa terus doain mama kamu biar mama kamu juga bahagia." Dayat.
Hanna dan Dayat menghampiri papanya.
Hakim pun memeluk puterinya itu dan mengucapkan terima kasih karena sudah mengizinkannya menikah lagi.
"From me." ucap Hanna memberikan sebuah kotak kecil panjang kepada Dinda.
"Buat aku?" Tanya Dinda.
"Masa buat aku pa bilang nya wah bukan mama ku nih." Hanna.
"Haha aku lupa.. maaf ya," Dinda
"Santai. Buka dong." Hanna.
Dinda pun membuka isi kado dari Hanna. Sebuah kalung berwarna silver dengan liontin berbentuk love yang di hiasi diamond di tengahnya. Terlihat sangat mewah.
"Wah bagus sekali Hanna. Cantik ya mas," Dinda
"Pa," ucap Hanna. Matanya bermain. Mengisyaratkan agar papa nya memakai kan kalung itu untuk Dinda.
"Kenapa sih?" tanya Hakim.
"Ah, nggak gaul nih. Pakein," bisik Hanna.
Barulah Hakim memakaikan kalung tersebut di leher Dinda.
"Terima kasih ya Hanna. Kalung ini spesial banget akan a mama jaga dengan baik." Dinda.
"Eh, katanya kan kamu janji sama papa mau ngenalin boyfriend kamu kalau papa nikah sekarang mana?" ujar Hakim.
Hanna pun melirik ke arah Dayat dan membuat Hakim bingung.
Hanna berdehem. "Gak usah kenalan lagi papa udah kenal."
"He?" tanya Hakim menunjuk Dayat.
Hanna pun mengangguk.
"Kamu bukannya--
"Dah gausah ungkit yang lama. Kita hidup untuk masa depan." ujar Hanna.
"Mohon izin pak untuk jaga hatinya Hanna." ucap Dayat.
Papa pun merestui hubungan ku dengan Dayat. Dulu aku pernah jadi selingkuhan nya tapi sekarang aku adalah satu-satunya. Bukan aku alasan utaman mengapa Dayat putus dengan kekasihnya melainkan itu karena kesalahan Rani sendiri.
Sekali lagi,
Aku tidak membenarkan perselingkuhan itu ada. Tetapi aku juga hanya manusia biasa yang kapan saja bisa berbuat salah. Tapi menurutku tidak semua kesalahan itu salah. Terkadang kita mengambil jalan yang salah tapi justru jalan itu membawa kita pada kebenaran akhirnya.END
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE! [ END ]
FanfictionPerasaan cinta memang tidak bisa di salahkan. Terkadang cinta itu datang sendiri tanpa di rencanakan, tanpa di inginkan. Sampai cinta itu tidak bisa melihat baik dan buruknya. Namun, apakah jatuh cinta itu salah? ku rasa tidak. Cinta tak pernah sala...