bagian 11

7 1 0
                                    

Selamat membaca kisah Cinta dan Rahasia | bagian 11

***

Bersama dengan perpisahan kedua orang tuanya, Hanna juga merasakan luka yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Dimana saat kekasihnya ternyata bermain gila bersama dengan sahabatnya hingga sahabatnya itu hamil dan akhirnya mereka menikah.

"Aku hancur. Aku sempat melakukan percobaan bunuh diri," Hanna menunjukan bekas luka dimana ia akan memutuskan nadinya.

Dayat meraih pergelangan tangan Hanna dan menggenggamnya dengan erat.

.. tapi papa datang disaat yang tepat."

"Kenapa, Na?"

"Aku gak tau lagi mau melanjutkan hidup gimana. Orang-orang yang aku sayang semuanya pergi. Mama, Siska, Andri mereka semua jahat."

Dayat menarik Hanna ke dalam pelukannya. Ternyata di balik cerianya Hanna gadis itu sangat rapuh. Dia berusaha pura-pura tegar untuk menghibur dirinya sendiri. Perasaan bersalah pun semakin menghantui Dayat karena tanpa sadar ia membawa Hanna ke dalam luka lagi.

"You have me and your father now! Aku janji aku gak akan kecewain kamu ya."

"Bahasa Inggris kamu bagus juga." ledek Hanna tertawa kecil.

"Aku lagi serius na."

"Love you."

"Love you more."

***

Meeting sudah di mulai sejak sepuluh menit yang lalu. Rani pun sudah izin sebelumnya untuk datang terlambat karena ada urusan.

"Sorry ya telat." ucap Rani.

"It's okay. Nanti lo bisa tanya ke Maureen atau Hanna yang sebelumnya di bahas ya." ucap Ejong.

"Okey." Disini Rani merasa ada yang berbeda. Biasanya ketika ia datang Dayat akan menyambutnya dengan mengelus puncak kepalanya tetapi kali ini pria itu acuh bahkan tidak menoleh ke arahnya sedikit pun.

Dayat sibuk dengan project selanjutnya. Mungkin memang ini lagi di mode serius sekarang. Pikir Rani.

Setelah meeting selesai mereka semua bersantai sejenak sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

"Sayang kamu mau nyobain ramen di perempatan depan gak? Katanya itu enak tau. Kesana yuk," ajak Rani.

"Lagi gak pengen." ucap Dayat.

"Aku pengen" ucap Dena.

"Eh, Han, udah pernah ke pasar malam di alun alun belum?" tanya Bagus.

"Emang ada?" Hanna.

"Ada. Disana banyak kulinernya jajanan khas Bandung. Ada wahana nya juga. Ada bianglala, kora-kora, komedi ombak, tong setan, rumah setan juga ada."

"Serius kak? Ada nya kapan?" tanya Hanna sangat antusias.

"Malam ini ada." Bagus.

"Hanna," panggil Hakim.

"Pa, Hanna mau ke pasar malam di alun alun ya sama kak Bagus."

"Sama saya juga pak." ujar Dena.

"Kita juga ikut pak." ujar Maureen di angguki oleh Ejong.

"Rame pa ya."

"Tapi kan ini jadwal kamu."

"Pending satu hari aja pa ya please."

"Saya jagain kok pak." ucap Dayat.

Rani lumayan terkejut mendengar itu. Tapi ia tidak berani mengatakan apapun yang akan membahayakan posisi Dayat saat ini.

"Oke, tapi ingat bawa jaket dan jangan lupa vitamin nya di minum."

"Siap."

"Nanti kalian naik apa kesana?"

"Motor pak." ujar Bagus.

"Pakai jaket pakai helm ya semuanya."

"Siap pak." Bagus

"Oke pak aman." Dena.

"Ran gapapa kan makan ramen nya nanti nanti aja? Lo kan baru kemarin makan ramen kasian lambung lo." ucap Maureen.

"Santai.." Rani.

"Ayo berangkat." ajak Hanna.

"Nanti dulu atuh Na tanggung magrib." Ejong

"Oiya."

Dayrun🦵

Semangat banget mau ke pasar malam

Hehe iya dong

Di Jakarta gak ada emang?

Ada sih tapi cuma makanan sama baju-baju aja

Nanti aku mau ngomong sama Rani ya soal kemarin

Kamu bilang soal kita juga?

Nggak

Heum... Okey, selesain baik baik ya.
Jngn bkin heboh ky di ftv 😅

Ngga dong
Sholat gih udah adzan

"Kalian sholat gak?" tanya Hanna.

"Sholat dong" Maureen.

"Pasti dong. Sebagai muslim yang baik." Dena.

"Yat sholat nggak? Diem aja lu tumben." Ejong

"Kesambet kali kak hahah." Ledek Hanna.

"Enak aja," sahut Dayat.

SECRET LOVE! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang