bagian 6

3 1 0
                                    

Selamat membaca kisah Cinta dan Rahasia | bagian 6

***

Setelah insiden kemarin Ejong, Dena, Bagus dan Dayat melakukan pertemuan dengan Hakim dan tim.

"One more, tolong jangan di campuri urusan pekerjaan dengan pribadi ya. Kita profesional aja." ucap Hakim setelah meeting itu selesai.

Hakim dan Hanna beranjak dari ruang meeting mereka.

Ejong, Dena dan Bagus merasa bersalah karena mereka sempat berpikir jika Dayat menduakan Rani.

"Gue cabut duluan." pamit Dayat.

***

"Papa kamu kemana?" tanya Dayat ketika ia sampai di rumah Hanna.

"Pergi."

"Kamu sendiri?"

"Iya"

"Kamu gak kuliah?"

"Libur"

"Kita perlu bahas ini kan?" ucap Dayat. Hanna paham apa yang di maksud pria itu. Ia pun membiarkan Dayat menjelaskan keadaannya.

Dayat membenarkan jika perempuan yang kemarin Hanna lihat itu adalah pacarnya. Namun, ia juga mengatakan jika ia mulai menyukai Hanna sejak mereka bertemu. Entah darimana rasa itu datang yang jelas ketika bersama dengan Hanna Dayat merasa sangat nyaman. Ia merasa tenang. Semua beban pikirannya hilang seketika.

Jujur, Hanna pun merasa begitu. Ia tahu menyimpan perasaan untuk lelaki yang sudah memiliki pacar itu salah. Tapi, ini adalah satu-satunya cara untuk Hanna bisa bangkit lagi dari keterpurukannya. Ia membutuhkan Dayat untuk ada di sampingnya.

Ungkapan jujur jujuran dari hati ke hati itu usai di kesepakatan mereka untuk terus menjalin hubungan di dalam hubungan Dayat dengan Rani.

Dengan begitu mereka akan tetap bisa bersama sekalipun ada Rani disana. Hanna tidak masalah dengan itu karena disini yang ia inginkan hanya bersama dengan Dayat kapanpun.

Hanna mulai dekat kepada teman-teman Dayat yang lain. Ia juga mulai dekat dengan Maureen.

"Kenapa lo?" tanya Maureen.

"Gue ngerasa Dayat sama Hanna ada hubungan lebih. Sikap mereka tuh beda banget." ungkap Rani.

"Ran, itu cuma perasaan lo aja. Gue gak ngerasa ada yg beda kok. Hanna bersikap kaya gitu ke semuanya juga. Ayo lah Ran ini cuma kerjasama antar mereka aja."

Rani dan Maureen pun bergabung dengan yang lain untuk mendengarkan konsep yang Ejong buat.

"Kira-kira ada usul lain gak?" tanya Ejong.

Hanna mengangkat tangannya. Ejong pun memberikan kesempatan untuk Hanna berbicara.

"Kamu kelupaan sesuatu kak. Negeri dongeng identik juga dengan karakter penyihir nya." ujar Hanna.

"Oh, iya. Oke kita masukin karakter penyihir disini. Nah, berhubung kita masih baru banget yah belum punya modal gimana kalau karakter penyihir ini di peranin sama salah satu dari kita. Jadi satu orang peranin dua karakter." Ejong.

"Bakalan ribet gak sih nantinya?" tanya Maureen.

"Ya, pasti akan ribet sih cuma budget kita juga reen." Bagus.

"Bukannya ada pacar kamu kak?" tanya Hanna kepada Dayat.

"Ide bagus tuh. Yat mau gak si Rani join?" tanya Ejong.

"Ntar tanya orangnya aja langsung dia juga lagi otw kesini kok." Dayat.

Lima belas menit berlalu. Akhirnya Rani bergabung di antara mereka. Sebelumnya Dayat sudah memberitahu Rani soal peran yang di tawarkan oleh nya.

"Gimana ran?" tanya Ejong.

"Gimana apanya?" tanya Rani sedikit sewot.

"Peran yang tadi aku bilang." Dayat.

"Kenapa harus gue yang jadi penyihir? Disini kan Hanna orang barunya kenapa gak dia aja," jawaban Rani barusan mengundang tanda tanya untuk mereka semua.

Pasalnya nada bicara Rani terdengar sangat tidak suka ketika ia ditawarkan untuk memerankan karakter penyihir disini.

"Aku sih gak masalah peranin itu. Berarti konsepnya berubah lagi kak." ujar Hanna kepada Ejong.

"Begini Ran, disini kan Blueblack collab sama Hanna. Alur cerita nya pun sudah kita buat, kalau Hanna jadi penyihir disini itu akan merubah konsep dan pasti akan membingungkan nantinya." Ejong.

"Karena collab atau karena dia anak dari produser?" ketus Rani.

Hanna yang awalnya mengira bahwa penolakan Rani ini hanya sekedar penolakan biasa pun menjadi terpancing karena Rani mulai menyinggung status ayahnya disini.

"Kenapa jadi ke papa?"

"Karna memang itu alasan paling logis. Lo anak orang penting mereka jadi mengagung agungkan Lo disini."

"Lah, kenapa jadi rumit gini sih. Kamu di tawarin untuk karakter ini kalau gak mau tinggal bilang nggak kan kelar. Gak ada ya hubungannya ke bokap."

Situasi pun mulai tidak kondusif. Meeting kali ini terpaksa berhenti karena perdebatan antara Hanna dan Rani.

***

"Ran, kamu kok berlebihan banget sih? Kan kalau gak mau tinggal bilang nggak. Gaperlu bawa-bawa status papa nya Hanna disini." tegur Dayat.

"Belain aja dia terus." ujar Rani.

Bagus dan Dena melihat kepergian Rani. Mereka pun mensupport Dayat untuk hal ini.

SECRET LOVE! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang