bagian 10

5 1 0
                                    

Selamat membaca kisah Cinta dan Rahasia| bagian 10

***

pulang kuliah Hanna akan mencari buku yang ia perlukan di toko buku yang ada di dalam mall.

"Oke, take care ya." ucap Hanna kemudian menaruh kembali ponselnya ke dalam tas.

Di tengah aktivitas Hanna yang sedang mencari buku yang ia inginkan tiba-tiba Hanna melihat seseorang yang tidak asing. Hanna pun mendekat untuk memastikan apakah orang itu adalah orang yang ia kenal atau bukan.

"Setelah ini kamu mau kemana?"

"Belum tau sih."

"Nonton yuk."

"Film apa?"

"Lagi banyak horor sih."

"Kamu kan tau aku takut horor."

"Kan ada aku. Nanti kamu tutup mata aja."

"Okey. Tapi bantuin aku pilih buku dulu ya."

"Okey. Kamu cari buku apa?"

Tidak lama Dayat pun datang. Hanna langsung menyuruh pria itu menunduk dan memelankan suaranya.

"Kenapa sih?" tanya Dayat.

Mau tak mau Hanna pun menjelaskan situasi ini. Ia tak sengaja bertemu dengan Rani yang sepertinya sedang bersama seseorang. Awalnya Hanna pikir itu adalah teman biasa tapi kok pake kata sayang?

"Oiya, Ran, aku mau tau sesuatu dong."

"Mau tau apa?"

"Hubungan kamu sama Dayat gimana?"

"Berjalan kaya biasa aja."

"Ran,"

"Hmm.."

"Kenapa kamu gak putusin Dayat aja sih? Kan dengan begitu hubungan kita bisa lebih nyaman tanpa harus sembunyi-sembunyi kayak gini. Aku capek deh kita main kucing-kucingan terus."

Fakta itu Dayat dengar sendiri dengan telinganya. Ketika Dayat hendak menghampiri Rani dan pria itu, Hanna menahannya.

.. atau kamu hanya menjadikan aku pelampiasan aja Karna kamu ngerasa Dayat berubah?"

"Astaga sayang. kok pikiran kamu jelek sih ke aku. Mana mungkin aku jadiin kamu pelampiasan. Kalau boleh di bandingkan kamu jauh lebih baik dari pada Dayat."

Hanna tak tega melihat Dayat begitu kecewa ketika dia di bandingkan oleh kekasihnya sendiri. Meskipun apa yang mereka lakukan seimbang. Tapi tetap saja Hanna tau bahwa Rani masih menjadi pemenang di hati Dayat.

"Jadi kapan kamu putusin dia?"

"Secepatnya sayang kamu sabar ya."

Dayat tidak tahan lagi mendengar semua ini. Ia pun mengajak Hanna keluar dari toko buku tersebut. Di luar toko buku itu Dayat mampu melihat dengan jelas bagaimana pyschal touch yang Rani lakukan terhadap selingkuhannya.

"Yuk," ajak Hanna.

Hanna mengajak Dayat ke suatu tempat yang ia yakini tempat itu cocok untuk suasana hatinya sekarang.

Padang ilalang adalah tujuan Hanna.

"Masih jauh gak? Aku cape nih jalan bungkuk terus." tanya Dayat.

"Bentar lagi. Lagian sih kamu ketinggian."

Lima langkah lagi mereka sampai di tempat tujuan. Hanna melepaskan tangannya yang menutup mata Dayat dan membiarkan pria itu melihat sekeliling.

Hamparan ilalang yang luas dengan view matahari terbenam.

Garis lekung tercipta di bibir Dayat. Sebuah pemandangan yang indah bersama dengan bidadari cantik. Dayat memeluk Hanna dengan hangat.

"Kamu bisa teriak sekencang apapun yang kamu mau." ucap Hanna.

"Nggak ada yang marah?" tanya Dayat.

"Aku marahin balik nanti." ucap Hanna.

"Gimana marahinnya?"

"Ngapain ngurusin hidup orang? Gamau berisik pergi sana."

Sosok Hanna yang lucu mampu membuat suasana hati Dayat kembali mencair. Seolah Hanna adalah kain basah yang mampu memadamkan api.

Keduanya duduk di tepi bukit. Sama-sama menyaksikan senja yang hendak pamit.

"Na, aku boleh tanya gak?"

"Boleh."

"Waktu kamu ketemu sama temen-temen kamu di cafe..

"Oh, itu."

"Itu mantan kamu?"

"Bukan, tapi mama." Hanna diam sejenak untuk berjanji pada dirinya ia tidak akan menangis lagi jika menceritakan hal ini.

.. mama tuh tipe orang yang pekerja keras. Dia gak pernah puas dengan hasil yang dia dapat. Dia selalu sibuk sibuk sibuk gak pernah ada waktu untuk dirumah. Padahal tanpa mama kerja pun papa bisa mencukupi kebutuhan rumah aku dan mama."

Irene, mama Hanna.

Malam itu tepat di hari ulang tahunnya Irene bertengkar hebat dengan Hakim. Hakim yang meminta Irene untuk stay dirumah menemani Hanna. Sementara Irene yang tidak bisa melakukan itu karena alasan sibuk. Irene menomer satukan karier diatas segalanya. Sepertinya wanita itu sudah buta dengan reputasi dan jabatan yang ia punya. Ia mengabaikan suami dan anaknya.

Sampai akhirnya Hakim tidak sanggup lagi seperti ini. Hakim memutuskan untuk mengakhiri semuanya di pengadilan agama. Saat itu Hanna di beri pilihan untuk ikut dengan siapa. Hanna memilih Hakim karena biar sesibuk apapun Hakim masih meluangkan waktu untuknya.

Jelas saja Irene tidak terima dengan semua itu. Irene melakukan apa saja agar hak asuh anak jatuh kepadanya. Tapi apalah daya semua usahanya sia-sia.

SECRET LOVE! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang