bagian 2

7 1 0
                                    

Selamat membaca kisah Cinta dan Rahasia
bagian 2 | Hero & Princess

***

Hari kemarin aku memang terluka. Tapi, di balik luka ku ada papa yang jauh lebih terluka.

***

Hakim tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri atas luka yang di derita Hanna kemarin. Kejadian yang menimpa puterinya itu adalah salahnya. Salah dia ketika masih remaja.

Memang masa sekolah adalah masa dimana para remaja mencari jati diri mereka. Melakukan apa pun yang membuat namanya di kenal banyak orang. Contoh umumnya adalah tauran antar pelajar atau memacari banyak gadis yang biasa di sebut playboy.

Tidak hanya sekedar gonta ganti pasangan. Bahkan Hakim pernah beberapa kali membuat anak gadis orang hamil dan mereka sepakat untuk melakukan aborsi. Parahnya bukan hanya di satu gadis saja tapi ada beberapa yang menjadi korban Hakim.

Nggak ada paksaan mereka sama-sama mau.

"Pa," panggil Hanna.

Hakim segera menyeka air matanya. Ia tidak ingin di ketahui puterinya kalau ia menangis. Siapa yang akan jadi tameng jika keduanya sama-sama lemah?

"Iya sayang."

"Papa ngapain disini?"

"Lagi lihat bintang bintang. Malam ini cerah."

"Untung papa beli rumah yang di atas bukit jadi kita bisa lihat pemandangan siang dan malam sama-sama."

"Iya ya papa baru sadar malah. Pas papa beli rumah ini papa gak kepikiran kesana."

"Jelas kan tujuan papa hanya untuk investasi."

Keduanya sama terdiam. Hanya suara jangkrik yang mengisi.

"Hanna,"

Hanna pun menoleh.

"Maafin papa ya. Karena masa lalu papa kamu yang harus menerima karma nya."

Agak nyesek sih. Ketika kita gak melakukan kesalahan apa-apa tetapi harus menerima hukumannya. Tapi, Hanna berusaha mengikhlaskan yang sudah terjadi. Ia tidak ingin mengingatnya lagi. Biar bagaimana pun ini bukan sepenuhnya salah papanya.

"Lucu ya pa. Kita berdua sama-sama di sakiti sama orang yang kita sayang. Bodohnya kita berdua sama-sama belum bisa move on." ujar Hanna dengan sedikit tawa.

Hati Hakim semakin sakit ketika anaknya berusaha menghibur dirinya dengan pura-pura kuat. Padahal Hakim tau bagaimana rapuhnya Hanna kemarin.

"Kita harus move on. Kita buktikan pada dunia kalau kita bisa lebih bahagia dari hari kemarin. Setuju?"

"Setujuuuuuu!!!" Hanna pun mengucapkannya dengan lantang dan keras.

Keduanya tertawa.

"Papa lebih suka lihat kamu tertawa."

"Aku lebih suka lihat papa sibuk. Jadi sadboy gini bukan papa ku banget. Aura super hero nya jadi hilang."

"Benarkah?"

"Iya. Coba papa ngaca keriput di wajah papa mulai kelihatan."

Hakim membuka kamera di ponselnya "Mana nggak keliatan ah"

"Ish papa ngaca nya di kamera ip jelas lah gak keliatan, mana pro lagi."

"Oh, iya ya hehe.."

.. kamu masih suka nyanyi?" tanya Hakim setelah ia tertawa.

"Masih,"

"Besok ikut papa ya ke studio."

"Papa mau bikinin single buat aku?"

"Kalau berpotensi menghasilkan uang papa bikinin."

"Ah, papa mah uang terus."

"Becanda. Ikut papa ya besok."

"Oke. Aku mau coba rekaman lagu Blackpink hit you wanna ddu ddu ddu."

***

Bagaimana bisa kita bahagia kalau kita masih menyesali apa yang sudah terjadi. Yang sudah terjadi biarlah berlalu. Jangan di ingat lagi. Cukup jadikan itu sebagai cerita dan pengalaman. Pengalaman yang akan menjadikan hidupmu menjadi lebih baik ke depannya.

Tidak usah buru-buru. Karena waktu akan membawamu menuju kebahagiaan yang sebenarnya.

SECRET LOVE! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang