15

407 155 18
                                    

N. B. Eh katanya gk up? Itu krn aku patah hati artefak Dendro begitu bau :')

***Happy Reading***

Si pengendara keluar dari mobil bersama rekannya, menghampiri orang yang mereka tabrak. Darah hangat mengalir dari kepala Watson, terus menderas membuat genangan. Flashdisk dari drone Locoroco berada di telapak tangannya yang berdarah-darah. Mereka langsung saja mengambil benda itu.

"K-kita hanya perlu mengambil ini, kan?"

"Ya, seperti katanya."

"Tapi bagaimana dengan anak ini? Dia bisa meninggal! Kita bisa dipenjara! Kita harus membawanya ke rumah sakit agar kita terlihat bertanggung jawab."

"Kamu masih memikirkan nyawa orang lain sementara nyawa kita juga sedang di ujung tanduk?! Hanya ini satu-satunya cara untuk bertahan hidup dari si psiko brengsek itu! Mengarahkan semua kesalahan pada gadis bernama Violet agar kita bisa lepas dari jangkauan polisi. Dengan begitu, si psiko itu akan membebaskan kita seperti janjinya."

"Bahkan meski Mita telah melakukan pekerjaannya, si sialan itu tetap membunuhnya! Kita melihatnya sendiri!"

"Tugas kita hanyalah membawa King Krakal dan membereskan orang-orang yang menghambat rencananya. Sekarang kita pergi sebelum ada saksi mata."

Mereka pun melarikan diri dari TKP.

Sekitar 10 menit, jemari Watson bergerak. Matanya mengerjap. Rasa sakit luar biasa mendera kepala dan sekujur tubuhnya, tapi tidak mengapa.

Karena ini adalah rencana B.

"Hahaha... Aku tahu ini akan terjadi..." Watson menoleh lemah ke tong sampah. "Makanya... aku sudah bersiap-siap..."

Setelah dia tahu kalau dia diikuti dan orang itu berhasil kabur, Watson berpikir bahwa si pelaku akan kembali datang padanya karena dia memegang bukti kejahatannya. Oleh karena itu, dia menunggu momentum untuk mencurinya.

Sayang sekali, tapi kejadian inilah yang diinginkan oleh Watson. Situasi dimana antek-antek pelaku melakukan segala upaya untuk mengambil bukti tersebut.

Sherlock pemurung itu sengaja menabrakkan dirinya demi merekam perkataan dan wajah dua orang suruhan dalang sebenarnya. Itulah kegunaan bolpoin yang dia buat.

"Syukurlah... Aku meletakkan itu di kerah leher... Kalau tidak, bisa hancur oleh bumper mobil..." Watson perlahan beranjak bangun, meringis pelan. Tidak apa. Tubuhnya memang sakit-sakit, tapi kesadarannya lambat laun memulih.

Berjalan tertatih ke tong sampah, Watson memungut 'sesuatu' yang dia buang sebelum insiden tabrakan terjadi. Itu adalah flashdisk yang asli.

Watson meminjam laptop Locoroco dan membuat kopian file. Baguslah, mereka tidak tahu bahwa flashdisk yang mereka bawa mempunyai salinan.

Nguoong~ Suara pausnya berbeda dari yang biasanya. Lantunan nada sedih.

Watson menoleh ke belakang, terkekeh. Darah di kepalanya sudah menetes ke bajunya. "Kamu khawatir padaku, huh? Padahal hanya makhluk khayalan."

Tangannya mengambil gulungan kertas yang menyembunyikan flashdisk. "Tapi sekarang, aku harus menyelesaikannya. Jadi, enyahlah dari pikiranku. Aku tidak mau dianggap gila berbicara sendiri."

Hewan aneh itu pun lenyap.

-

"Inspektur Angra!"

"Ingil, bukankah sudah kuingatkan padamu berkali-kali agar ketuk dulu sebelum masuk? Kenapa kamu tidak--"

[END] King Krakal - "Please Find My Brother"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang