22

418 154 16
                                    

Ini kondisi yang buruk sekali.

"Dia tewas dua jam yang lalu," kata Angra selesai mengecek mayat, mendongak ke rumah tempat korban jatuh. "Penyebab kematian adalah dicekik sampai mati."

"Anda tidak sepenuhnya salah, Inspektur." Watson menunjuk leher korban yang kemerahan. "Ini bukan jejak tangan pelaku melainkan suatu benda. Korban tewas karena pencekikan ligatur."

"Omong kosong apa lagi--"

"Kita akan memakai metode profiling. Perhatikan seluruh tubuh korban, di luar dirinya yang jatuh dari atap rumah, tidak ada luka fisik ataupun darah. Itu berarti pelaku menyerangnya dengan spontan ketika korban masuk ke rumah. Melihat kuku korban cukup panjang untuk mencakar, jika dia dicekik dari depan, dia akan memberi perlawanan yang memungkinkan membuat pelaku berdarah oleh cakarannya. Akan tetapi, kukunya bersih dan tidak ada bercak darah. Aku ragu pelaku yang membersihkannya karena dia pasti kesakitan kena cakar, daripada membuang waktu untuk hal yang percuma, lebih baik mengobati luka.

"Pertanyaannya, kenapa pelaku mencekik korban menggunakan barang bukan dengan kemampuan lengannya? Jawabannya hanya satu: pelaku sadar bahwa dirinya tidak punya fisik kuat. Bagaimana aku tahu? Kita kembali ke kasus Mita. Seseorang menuntun Violet agar menembak kaki Mita untuk menghentikan mobilitasnya hingga pekerjaannya jadi ringan. Dia menggorok leher Mita yang tak berdaya dan mendorongnya dari rooftop hotel.

"Merujuk modus operandinya nyaris mirip, ada kemungkinan pelakunya orang yang sama. Kalau soal alat pembunuhan, kalian lihat kulit bagian lengan korban belang? Tapi stokingnya justru melorot sedikit lebih ke bawah. Itu berarti pelaku mencekik korban menggunakan stoking lengan ketika korban menggantungnya ke hanger atau di manalah. Namun, ketika pelaku tahu satu stoking tidak cukup, dia pun mengambil stoking satunya untuk menambah kekuatan cekikannya.

"Pelakunya tidak mungkin seorang pria dewasa karena dia takkan bisa mengontrol kekuatan tangannya agar stoking korban tidak rusak/menggar. Jadi kesimpulannya, pelaku adalah anak kecil tepatnya remaja laki-laki. Itu menjelaskan mengapa cara membunuhnya terlihat begitu ringan."

Yang anehnya, kenapa mayat itu jatuh ketika mobil Angra melintasi TKP? Apa pelaku sengaja melakukannya? Itu berarti dia mengamati dari jauh? Lalu, kenapa wanita ini tewas? Bukannya dia menjalani misinya (menabrak Watson) dengan baik? Apa yang membuat pelaku marah dan memilih menghabisi nyawanya?

Jangan-jangan pelaku tahu bahwa dia dikelabui Watson? Artinya, partner wanita ini juga akan dibunuh. Pelaku akan membantai budak-budak yang tidak berguna, dan mereka semua adalah pelaku kasus pemerkosaan Kinderen.

Ada musuh di balik musuh.

"Seperti biasa." Jeremy hendak mengirim rangkulan cinta, tapi disiku oleh Watson.

Apa-apaan dia? Kenapa penjelasannya rapi banget? Lagian, metode profiling itu apaan? Ingil bertanya-tanya dalam hati.

Angra menghela napas kasar, memijat pelipis pusing. "Katakan saja deduksimu benar, menurutmu siapa remaja itu?"

"Entahlah. Sepertinya dia cukup pintar dan bernyali dalam membunuh orang. Kemungkinan dia akan membunuh lagi, yaitu teman wanita ini." Atau boleh jadi sudah terbunuh. Tapi semoga saja pelaku belum bergerak secepat itu.

"Apa katamu? Dia akan membunuh lagi?" Angra menoleh cepat ke Ingil, bergegas ke mobilnya. "Panggil ambulans dan tim forensik, juga hubungan provos. Identifikasikan wanita ini lalu cari siapa saja kerabat atau teman dekatnya."

"Siap, Inspektur!"

"Kalian berdua--" Watson dan Jeremy raib dari radar. Mereka berdua kabur dari pandangannya seperkian detik yang lalu. "Bocah-bocah nakal keras kepala!"

Inilah penyebab Angra enggan menikah dan mempunyai anak. Tak bisa diatur!

-

Watson membuang borgol yang dilepaskan Jeremy ke bak sampah, mengambil walkie-talkie yang terhubung dengan Aiden dan Hellen. "Bagaimana penyelidikan kalian? Dapat sesuatu?"

[Kami menemukan jalan rahasia ke sebuah basemen telantar. Lalu di sini...]

"Katakan saja, Aiden. Jangan ragu."

[Ada banyak tabung-tabung berisi cairan kimia, catatan, dan sebagainya. Sepertinya ini markas penelitian. Hellen sudah mencoba menyelidikinya memakai program CIMS, namun karena tidak ada gadget yang memadai, dia terpaksa memakai cara manual dan butuh waktu.]

Note: CIMS (Chemical Inventory Management System), perangkat lunak untuk inventarisasi dan penataan bahan kimia di laboratorium.

Lalu tiba-tiba terdengar suara Hellen yang menceletuk ke radio. [Aku sudah mengidentifikasi obatnya!]

Watson dan Jeremy menyimak.

[Kebanyakan ini formalin dengan dosis yang sangat tinggi, Watson. Tidak hanya itu, aku menemukan cairan berisikan vitamin untuk menjaga kesehatan otak. Sebenarnya apa yang terjadi di sini?]

Pengawetan tubuh. Tidak salah lagi.

[Dan di atas semua itu, kami menemukan catatan tentang uji coba kapsul seukuran manusia. Di sini tertulis, Revive Project. Apa kamu tahu tentang hal ini?]

Watson menelan ludah. Proyek Kebangkitan itu bukan sekadar main-main. Itu nyata, malahan dalam tahap uji coba. Siapa sebenarnya otak dari pekerjaan berbahaya nan besar ini?

Membangkitkan orang mati, itu melawan hukum fisika! Apa jadinya jika seseorang yang sudah mati kembali hidup? Itu akan menggemparkan seisi dunia dan keseimbangan semesta ini bisa senjang.

Tidak boleh. Watson tidak membiarkan proyek ini berlanjut. Orang yang mati, biarkan dia mati dengan tenang. Tidak perlu mengotak-atik otak serta tubuhnya. Watson harus menghentikan 'Revive Project' bagaimanapun caranya.

[Ada yang aneh.]

"Apa? Kalian menemukan hal lain?"

[Dikatakan bahwa seharusnya kapsul itu diletakkan di sini. Tapi, tidak ada benda yang dimaksud. Apa ini tipuan?]

Casiel. Pasti Casiel yang mencurinya. Tapi, untuk apa dia mengambil kapsul itu? Apa dia berniat menghidupkan seseorang? Meski teknologinya sudah ada, Casiel butuh seseorang dari grup Revive Project untuk mengarahkan penggunaannya.

Jika dia salah satu peneliti RP, dia tidak mungkin repot-repot mencuri benda itu. Pasha lah yang menyuruh Casiel mencuri kapsul karena dia yang paling tahu tentang RP. Menurut rekam kasusnya.

Aduh. Watson mengacak rambutnya. Kenapa masalah ini jadi merembet ke mana-mana? Seharusnya mereka hanya perlu mengurus kasus King, tapi kok, bahasannya makin ke sini makin berat?

[Oh ya, Watson, satu lagi, aku mencari latar belakang Pasha dan mendapatkan hal menarik yang bagus untukmu.]

Bagus untuk Watson? Apaan?

[Pasha satu alumni dengan ibumu. Entah mereka berteman atau sekadar teman angkatan, aku tidak tahu. Poinnya, mereka berasal dari sekolah yang sama.]

"Apa katamu?" Watson tercekat.

[Dia juga datang ke pemakaman orangtuamu. Apa ini hanya kebetulan? Apa kamu tidak tahu tentang Pasha?]

"Tidak... Aku tidak tahu..."

Karena usai pemakaman itu, Watson mengurung diri di rumah beberapa bulan. Memutus komunikasi dari dunia luar dan hanya berbicara dengan Beaufort.

"Maafkan aku, Watson."

Deg! Sherlock pemurung itu tertegun, sontak memegang kepala.

"Aku janji akan kembali padamu."

Apa? Apa ini? Apa itu barusan? Ingatan tentang Mela lagi? Apa-apaan ini sebenarnya? Kenapa semua ingatan tak jelas itu terkenang oleh Watson? Kenapa dia tidak ingat pernah berdialog begitu?

Karena sejatinya, bukan hanya King yang ingatannya kacau. Watson sendiri pun juga tak memiliki ingatan yang lengkap. []


[END] King Krakal - "Please Find My Brother"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang