Pukul 14.56 siang.
King menatap ayahnya yang tertidur di tepi ranjang senantiasa menunggunya bangun, beralih menatap plafon ruangan. Pandangannya menerawang.
Kenapa ingatanku tumpang tindih?
Saat itu, di tebing, King yakin sekali dia melompat ke laut atas kemauannya sendiri. Apa dia berhalusinasi karena merasa bersalah mendorong Paul? Entah kenapa sulit membedakan kenyataan.
Mata King memanas. Tidak. Dia tidak melakukannya. Kenapa dia harus mendorong kembarannya ke maut?
'Please Kill My Brother'.
King beranjak duduk, menoleh ke novel laknat akar dari masalah ini. Dia salah. Jika saja King tidak memungutnya di gudang waktu itu, semua masalah ini takkan terjadi. Chalawan benar. Seharusnya dia tidak mencari-cari Paul.
King ingat, memang dia lah yang membuat novel itu. Dia juga lah yang mengubah judulnya. Menutup kata 'kill' dan menggantinya menjadi kata 'find'.
Lalu setelahnya apa? Kenapa King tidak mengingat apa pun? Kenapa... kenapa ingatannya menghilang? KENAPA?! Kenapa dia tidak bisa mengingatnya?!
Di luar, Violet membatalkan niatnya masuk ke dalam demi melihat King terlihat begitu putus asa. Tangannya terkepal, mengeluarkan ponsel dari saku rok.
Menelepon Watson.
-
"Si Pasha ini meresahkan. Bagaimana mungkin peti mayatnya kosong dua kali? Siapa lagi yang mencurinya?"
Hellen menyikut Jeremy, menggeleng.
Watson menggigit jari. Ini rumit. Heineri tidak mungkin memberikan alamat yang salah. Apa peti itu sudah kosong sejak awal? Apa ada yang mengambil jasad Pasha lebih dulu? Jangan-jangan organisasi yang memperdagangkan organ? Atau kaki tangannya? Kenapa?
Nguoong~ Suara paus menyita atensi.
Watson ogah-ogahan menoleh, tertegun. Kenapa warnanya berubah jadi hitam? Seingat detektif muram itu sebelumnya warna pausnya biru. Apa yang terjadi? Apa itu menyesuaikan beban pikirannya?
Hellen menangkap sinyal ganjil dari Watson, ikut memperhatikan langit. Tidak ada apa pun di sana. Jadi, apa yang dia lihat sampai terkejut begitu?
"Lihat apa?" tegurnya.
"Ah, bukan apa-apa. Sampai di mana kita tadi? Pertama sekarang, kita kembali ke mobil dan menanyai Heineri--" Ponselnya berdering. Violet menghubungi. Langsung saja dia angkat. "Kenapa, Vi?"
[Tolong beri aku pekerjaan. Mencari apa pun itu. Paul, Pasha, atau apalah. Aku tidak bisa terus diam di sini, Watson!]
"Bertenanglah sebentar..."
[Andai saja aku mengantisipasi hari itu! Maka kita punya informasi memadai. Ini salahku tidak mempersiapkannya.]
"Tunggu, apa maksudmu?"
[Hari kita pergi ke Distrik Snowdrop, kami dihadang seseorang berpostur tubuh beruang yang mengetahui soal Paul. Andai saja waktu itu aku tahu siapa Paul!]
"Apa kamu tahu siapa namanya?"
[Tidak. Aku tidak tahu.]
Mungkinkah antek-antek Jerena? Dipikir-pikir Snowdown kan terlihat dalam kasus ini walau sekadar memalsukan kematian pelaku pemerkosaan Kinderen.
Watson menyalakan mode speaker. "Mari kita bagi tim. Aiden dan Stern pergilah ke auditorium tempat lelang terakhir Jerena, cari sesuatu yang berhubungan dengan Paul Procyon atau Pasha. Kamu Vi, cari data anggota Snowdown. Terutama pria berbadan beruang yang kamu katakan. Aku dan Bari tinggal di sini mencari tahu tentang Pasha lebih lanjut."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] King Krakal - "Please Find My Brother"
Mystery / Thriller"Kalian tidak penasaran? King suka sekali membaca novel itu. Aku juga sering melihatnya membawa buku itu ke mana-mana." Pertanyaan random dari Aiden memancing sebuah misteri baru. Mereka mungkin memang sering melihat King membaca novel berjudul 'Ple...