9

43 44 16
                                    

"Aku pulang Bu," Ucapku memasuki rumah
"Baru pulang, Kenapa telat?" Tanya ibu
"Tadi aku mampir ke makam ayah sebentar dan singgah ke gerai minuman" Jawabku
"Ibu, aku mandi dulu setelahnya aku makan" Sambungku

Aku pamit meninggalkan ibu di meja makan, dan bergegas masuk ke kamar

Buuppp aku menjatuhkan tubuhku di atas kasurku

Hari yang sangat melelahkan, tapi aku harus semangat ini masih permulaan

Aku bangun kembali menuju meja belajar ku membuka laptopku dan membuka media sosial ku

Kenapa dia tidak ada kabar sama sekali?

Belakangan ini aku sering mengunjungi profil media sosial Bayu, namun sama sekali aku tidak mendapat kabar tentang dia

.
.
.
.

Selamat datang kehidupan baru, dikota ini aku akan memulai perjalanan ku melanjutkan perjuangan yang saat ini harus tertunda, aku berjanji akan membuat semuanya bangga..

Ddrr ddrr

"Halo"

"Maaf tuan, apakah benar semalam anda bertanya soal apartemen yang dijual di tempat kami?"

"Iya apakah masih ada unit untuk saya?"

"Masih ada tuan jika anda punya waktu ada bisa melihat-lihat"

"Hari ini kebetulan saya ada waktu, bisa kirimkan alamatnya?"

"Baik tuan akan saya kirimkan"

.
.
.

"Dari tadi aku perhatikan kerjamu hanya melamun?, Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya bima menghampiri

Mendengar perkataannya barusan membuyarkan lamunanku, aku tersadar dan menoleh kesamping dan dia sudah duduk di sampingku

"Tidak ada"

"Dari tadi tak satupun makanan yang kau masukan ke mulutmu" Ucapnya melihat makanan dimeja ku masih tidak tersentuh

Huhhhh aku menghela nafasku panjang

"Hai teman-teman" Ucap Dwi yang tiba-tiba datang

"Ah kamu tiba-tiba datang membuat kaget saja" Ucap Bima
"Memang kenapa?, Apa yang sedang kalian bicarakan?"
"Tidak ada" Jawabku
"Serius tidak ada?" Tanya Dwi menatapku

Aku mengangguk kan kepalaku

"Bima," Ucap Dwi   "memang benar tidak ada?" Tanyanya lagi

"Benar" Jawab Bima santai

"Awas saja kalau bohong!"

"Tanya saja dia kalau tidak percaya" Ujar Bima menunjukku

"Memang benar tidak ada" Jawabku

"Yasudah kalau begitu, mari kita makan" Ucapnya duduk bergabung

Aku, Bima, dan Dwi duduk bersama di kantin  makan siang bersama
.
.
.

"Teman-teman aku duluan" Ucapku pamit meninggalkan Bima dan Dwi di halte

Karena arah jalan pulang kami yang berbeda terkadang kami harus mendahului satu sama lain, tergantung bus arah jalan pulang siapa yang cepat datang dan hari ini aku yang akan duluan pulang, karena jarak yang sedikit jauh dan cukup ramai dijalan ibu melarangku untuk menaiki motor ke kampus

"Daadah, sampai jumpa" Aku berdiri dan melambaikan tanganku di pintu bus, dan mereka membalas lambaianku

"Apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan teman kita itu?" Tanya bima

JOUSKA  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang