20

0 0 0
                                    

Aku dan kak Reno tiba di sebuah galeri seni, dalam galeri itu ada banyak karya seni, mulai dari lukisan, pahatan, bahkan beberapa bait puisi banyak yang terpampang di dindingnya..

Tempat ini bagai surga bagi anak seni, gumamku

"Nura, kamu temani kakak menemui orang yang punya tempat ini ya" Ucap kak Reno memintaku menemaninya

"Baik kak," Jawabku

Kami masuk ke sebuah ruangan yang tempatnya sangat astetik, sebuah ruangan dengan gaya kuno ala Eropa dan ada sedikit sentuhan ke alam-alam annya

"Selamat sore pak Bagas" Ucap kak Reno setelah masuk

"Sore nak Reno" Jawab pak Bagas dan merpersilahkan kami duduk

"Begini pak, aku dan temanku ini ingin memperjelas lagi tentang kesepakatan yang kita buat beberapa hari yang lalu" Ujar kak Reno

"Iya nak, memang nya ada apa?"

"Pihak kami belum menerima konfirmasi dari bapak dan acaranya itu berlangsung lusa, kami sangat khawatir, jadi kami memutuskan untuk menemui bapak langsung"

"Oh soal itu, sebenarnya tadi saya ingin menolak dan ingin menyuruh orang saya mengasih kabar kepada kalian, karena kebetulan hari Minggu saya ada pertemuan dengan seorang klien, tapi setelah melihat kedatangan kalian ini, membuat saya berubah pikiran"

"Maksud bapak, bapak menyetujui untuk hadir di acara kami??" Tanya kak Reno

"Iya, bapak setuju, melihat bagaimana perjuangan kalian ini bapak tidak bisa menolak"

"Terimakasih kasih pak" Ucap kak Reno meraih tangan pak Bagas

"Sama-sama nak"

"Kalau begitu aku dan temanku pamit dulu pak" Aku dan kak Reno bangkit dari duduk

"Kalian hati-hati pulangnya" Ucap pak Bagas

"Dan kamu siapa namamu??" Tanya pak Bagas kepada ku

"Nura pak" Jawabku memberikan tangan

Pak Bagas mengambil tanganku dan kami bersalaman

"Hati-hati di jalan ya" Pintanya lagi

"Iya pak" Jawabku dan kak Reno

..........

"Bagaimana Nura, bagaimana perasaan mu stelah kita berhasil meyakinkan pak Bagas" Tanya kak Reno

Aku dan kak Reno saat ini sedang makan di sebuah tempat makan..

"Rasanya plong kak, perjuangan kita tidak sia-sia, kalau saja telat sedikit tadi" Jawabku menggelengkan kepalaku

"Hahahaha kamu benar," Ucap kak Reno

"Oh iya untuk merayakan nya bagaimana kalau kita pergi ke suatu tempat di sini?" Kau Reno menawarkan ku untuk pergi ke suatu tempat di ibukota

Bagaimana ini? Aku tolak saja aku takut pulang kemalaman nanti

"Tidak usah kak, kita pulang saja ini sudah sore, nanti kita kemalaman sampai di sana" Tolakku

"Kamu benar, oh iya kamu mau apa?? Kakak belanja kan kamu"

"Hmmm aku sudah kenyang kak, lagian tadi kita sudah bawa oleh-oleh dari pak Bagas kan" Jawabku menunjukkan sebuah mainan kunci astetik dari pahatan kayu yang di hadiahkan pak Bagas untuk kami tadi

Mainan kunci dari pahatan kayu itu masing-masing nya bertuliskan N Dan R,
R untuk kak Reno dan N punyaku, masing-masing di ambil dari inisial nama kami

"Kalau begitu kita pulang setelah selesai makan" Ucap kak Reno

Setelah selesai makan aku dan kak Reno memutuskan berjalan kaki ke terminal, sambil menikmati langit yang mulai berubah warna dari kejinggaan menjadi pudar samar-samar menuju gelap

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JOUSKA  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang