16

17 3 0
                                    

Hening dan hanya ada bunyi dari detakan jam dinding yang terpajang di dinding dapur  tepatnya hanya beberapa jarak dari bangku dan meja makan yang tengah aku duduki dan ibu

"Jujur sama ibu, sudah berapa kali?" Tanya ibu tegas

"Ibu, aku punya alasan kenapa aku pergi ke kampus naik motor" Jawabku ketakutan

"Alasan apa?, Apa kamu tidak berpikir kalau terjadi apa-apa denganmu?"

"Maaf ibu, aku salah tapiii..

"Tapi apa?, Sejak kapan kamu menjadi pembohong seperti ini?" Tanya ibu dengan tatapan kecewa melihatku

"Aku terpaksa pergi dengan motor karena waktu itu aku ada kelas penting, dan aku kesiangan, hanya itu yang terpikirkan olehku waktu itu" Ujarku menjelaskan

"Jangan mengulanginya lagi...!" Tegas Ibu

"Iya ibu" Ucapku berlutut di depannya

"Sudah-sudah, lanjutkan makan malamku" Jawab ibu menyuruhku kembali duduk dan makan

********

Sementara itu di sebuah Bar di kota itu, terjadi percakapan antara dua orang laki-laki di sebuah ruangan

"Bagaimana hari ini?"

"Semua berjalan lancar paman"

"Menetaplah beberapa hari di sini"

"Tidak bisa paman, kami akan pergi besok pagi"

"Kenapa terburu-buru begitu?"

Menuangkan sebotol bir ke gelas yang ada didepan pemuda itu

"Maaf paman, aku tidak meminum ini" Menjauhkan gelas itu

"Anak muda itu lepas dan bebas, aku heran kenapa kamu berbeda?"

"Tidak semua anak muda itu seperti yang ada di pikiran paman" Jawabnya

"Hmmm, apa boleh paman bertanya sesuatu?" Menyunggingkan alisnya

"Apa paman?" Tanyanya menatap sang paman

"Bagaimana dengan kasus kematian keluargamu?"

"Kenapa paman bertanya soal itu?"

"Paman hanya ingin tau apa yang terjadi di keluarga kita apa salah?"

"Tidak ada yang salah paman, tapi aku ingin melupakan kejadian itu"

"Bagaimana orang itu?"

"Orang?, Orang yang mana paman?" Tanyanya heran

"Laki-laki yang mengendarai bus itu?" Ujar sang paman

"Aku tidak tau lagi kabarnya paman, dan keluarganya pun aku tidak tau kabarnya juga"

Drdrdr drdrdr

"Halo......., Baik tunggu saya, saya akan kesana sebentar lagi"

Menutup telepon

"Paman ingin kemana?" Tanyanya setelah melihat pamannya berdiri

"Paman ada urusan sebentar, nanti paman telepon kamu lagi"

"Kalau begitu, aku lebih baik pergi juga paman, ini sudah malam kasihan asisten ku dia pasti ingin istirahat" Mengikuti pamannya berdiri

"Sampai ketemu lagi" Ucapnya pamit memeluk pamannya

"Hati-hati, jaga dirimu baik-baik" Membalas pelukannya

********

Tuk tuk tuk, Bunyi pintu kamarku

"Ibu masuk saja, pintunya tidak aku kunci" Sahutku dari dalam kamar

JOUSKA  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang