Di malam hari, Abel dan azen kini sedang makan bersama di sebuah restoran. Awal nya mereka tidak sengaja bertemu di supermarket, lalu mereka sepakat untuk makan malam bersama.
"Enak?." Tanya azen. Abel mengangguk, menandakan ia menyukai makanan itu.
"Gimana makanan kamu? Enak?." Tanya Abel dan tertawa kecil. Sebab yang di pesan azen adalah makanan yang cukup pedas, sedangkan azen tidak menyukai makanan yang pedas.
"Gak usah ketawa, saya kira ini gak pedas tadi." Kata azen dengan kesal.
"Makan aja, jangan manja." Perintah Abel. Karena kesal, azen tidak melanjutkan makan nya.
Selama mereka makan, azen selalu menatap Abel. Tanpa disadari ia tersenyum.
"Kenapa senyum - senyum? Gila ya kamu?." Tanya Abel. Wajah azen seketika berubah menjadi datar, ia berhenti tersenyum dan memalingkan wajah nya.
"Naksir ya sama aku?." Tanya Abel lagi.
"Kalau iya?." Tantang azen.
"Pacarin, kalau kamu bisa." Ucap Abel.
"Ngeremeh in?." Kata azen.
"kamu gak bakal bisa pacarin aku." Ledek Abel.
"Kalau ternyata bisa?." Tanya azen.
"Kamu pemenang nya." Jelas Abel. Azen hanya mengangguk dan tersenyum miring, sedangkan Abel melanjutkan makan nya.
"Kamu cantik ya." Ucap azen kepada Abel.
"Omongan kamu itu fake." Kata Abel.
Azen tidak menjawab, ia hanya diam. Entah mengapa, tapi biasa nya azen akan membela diri.
"Lanjut aja makan nya." Perintah azen kepada Abel dan mengelus pelan kepala Abel.
~
Govaz yang kini sedang mengendarai motor nya dengan kecepatan yang tidak terbatas. Tiba - tiba saja terjatuh dari motor nya karena ia yang berhenti mendadak di sebabkan se ekor kucing yang berada di depan nya.
"Aduh ya tuhan!, Motor gua rusak!. ucing teu nyaho!." Gerutu govaz yang kini terduduk di jalanan. Motor nya yang rusak parah dengan ban yang sudah lepas dan stang motor nya yang bengkok.
"Huhuhu, motor abdi rusak. Naha sial sih hari ini." Tangis govaz. Tidak tau harus apa lagi, ia mencoba menghubungi teman - teman nya.
Dikirimi pesan
'Abdi geubis, Motor kuring rusak'
Sekarang govaz pergi menuju rumah sakit agar bisa di obati luka nya dengan motor yang rusak itu. Ia berjalan kaki sekitar beberapa menit lalu sampai. Luka - luka nya di obati, walau sakit govaz harus menahan nya.
Tidak berapa lama pula, Sagara dengan geng nya itu datang.
"Vaz, kok lo bisa jatuh si?." Tanya Raden panik.
"Kuring ngebut, ujug-ujug aya ucing. Replek kaget terus rem mendadak." Jelas govaz.
"Terus gimana motor nya? Aman?." Tanya Sagara.
Govaz menggeleng kan kepala nya dengan wajah yang tampak murung.
"Ban nya copot, stang nya bengkok." Ucap govaz.
"Astaga, terus gimana dong tu motor?." Tanya Jayden.
"teu nyaho. Abdi hoyong ngalereskeun eta, Tapi euweuh duit." Kata govaz.
"Urusan duit belakangan Vaz, sekarang lo luka nya masih sakit?." Tanya Nola.
"Masih, besok gua gak sekolah kaya nya." Ucap govaz dan menghela napas nya.
"Gapapa, Lo istirahat aja." Kata raden. Sekarang beberapa dari mereka tetap menetap di rumah sakit untuk menjaga govaz dan selebih nya pulang ke rumah masing - masing.
"Sagara, Raden, Lo berdua gak pulang?." Tanya govaz. Mereka berdua menjawab 'tidak' dengan serentak. Mereka sepakat untuk tetap berada di rumah sakit agar bisa menjaga govaz.
"Lo sekarang tidur." Perintah Sagara. Govaz lalu berbaring dan mulai menutup mata nya agar tertidur.
Sagara kini mengecek handphone nya, ternyata satu pesan masuk dari mora.
Princess
__________||Abang, disini berisik
09.00 pmCantik, siapa yang berisik?||
Kamu kenapa?||
Ada yang sakit?||
Ada yang ngelakuin sesuatu ke princess Abang?||
Read, 09.00 pm||Ibu dan ayah berantem lagi
09.00 pmMora sayang, sekarang kamu ke kamar ya||
Tutup pintu kamar, dan mulai tidur||
Read, 09.00 pm||Iya, aku bakal coba untuk tidur
09.00 pmTidur yang nyenyak, princess Abang||
Read, 09.00 pmSekarang mora mulai pergi menuju kamar dengan naya adik nya. Di tutup nya pintu kamar dan di kunci nya, lalu ia mengajak naya untuk tidur.
"Kakak, berisik." Rintih naya.
"Naya, anggap sesuatu gak terjadi ya. Kita tidur sekarang, oke?." Ucap mora.
Naya mengangguk dan mereka pun mulai mencoba untuk tidur.
~
Sedangkan Jayden, Agam dan Nola kini berada di rumah Sagara. Mereka di minta untuk tidur disana sementara selagi Sagara menjaga govaz di rumah sakit.
"Ngomong - ngomong, motor govaz gimana?." Tanya Nola.
"Kalau kita masing - masing bayar dan ngumpul uang, bisa gak ya?." Tanya Jayden.
"Bisa." Jawab Nola.
"Kalau gitu kita omongin ini besok." Kata Jayden. Nola mengangguk setuju.
Bagaimana dengan azen?
Ia sekarang mengantarkan Abel untuk pulang ke rumah.
"Makasih udah mau anterin pulang." Ucapan terimakasih Abel untuk azen yang sudah mau mengantar kan nya pulang.
"Sama - sama, kalau gitu saya pergi ke rumah Sagara dulu." Kata azen.
"Ngapain di rumah Sagara?." Tanya Abel.
"Govaz baru aja ngalamin kecelakaan, sekarang Sagara sama Raden lagi di rumah sakit buat jagain govaz. Sekarang saya ke rumah Sagara, supaya rumah Sagara gak sepi dan ada yang jelasin." Jelas nya.
"Oh, kalau gitu sampai ucapan lekas sembuh untuk govaz." Kata Abel. Azen tersenyum, lalu ia pamit untuk pergi.
YOU ARE READING
Mati dan Hidup
Random"ini hanyalah sebuah prolog yang manis dengan epilog yang pahit" -cerita yang di ambil dari sepucuk kisah nyata start = 13, Agustus, 2022 end = 3, September, 2022