Di sekolah, kini Sagara dan Mora yang datang bersama. Sebab Mora tidak pulang ke rumah nya dan menemui orang tua tiri nya itu.
Sedangkan Abel dan azen yang datang bersama, govaz dan Raden yang datang dengan motor govaz yang sudah di perbaiki itu, Jayden dan jova yang pergi menuju sekolah dengan bis, nola dan Agam yang datang bersama.
Mereka menuju kelas masing - masing.
"Nanti istirahat Abang jemput kamu kaya biasa ya." Ucap Sagara. Mora tersenyum dan mengangguk, lalu masuk ke dalam kelas nya. Di ikuti dengan jova dan Abel. Sagara yang melihat azen yang mengantari Abel pun menghampiri nya.
"Makin Deket aja Lo sama Abel." Ujar Sagara.
"Gua pacaran sama Abel." Sahut azen.
"Apa? Udah pacaran aja." Kaget Sagara. Informasi yang di sampaikan oleh azen tentu membuat Sagara sedikit kaget.
"Udah, nanti aja kaget nya. Sekarang buruan ke kelas." Ajak azen. Sagara dan azen pun pergi menuju kelas mereka.
Sedangkan Raden dan Jayden yang di kelas mendengar ocehan govaz yang memamerkan motor nya itu. Tidak kala habis nya, menurut nya motor nya itu yang terbaik dari yang lain.
"Kapan ni anak selesai ngecoh nya?." Bisik Jayden kepada Raden.
"Dengerin aja dulu." Jawab Raden.
Dan bagaimana dengan Agam dan nola?
Mereka berdua sedang berjalan menuju kelas, tidak sengaja pula bertemu dengan azen beserta Sagara.
"Woy azen, gimana kemarin?." Tanya nola.
"Aman." Jawab azen seraya memberikan jempol nya.
Karena asik mengobrol mereka pun pergi ke kelas bersama meninggalkan Sagara dan Agam berdua saja. Sagara menatap Agam sekilas, lalu pergi.
"Sagara!." Teriak Agam. Sagara pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Agam. Agam pun menghampiri Sagara.
"Lo masih gak bisa ya restuin hubungan gua sama Mora?." Tanya Agam.
"Gam, gua masih bimbang." Jelas Sagara.
"Ingat kalau gua sayang sama adek lo, dan gua bersedia ngejaga dia sampai kapan pun." Ucap Agam.
Sagara hanya diam dan tidak menjawab, ia lalu pergi meninggalkan Agam sendiri an.
Jam pelajaran pun di mulai, Mora yang sedang memperhatikan guru lalu meminta izin untuk ke wc karena ia yang ingin membuang air kecil.
"Bu, saya izin ke wc." Izin Mora. Guru pun memperbolehkan dan Mora bergegas menuju wc.
Beberapa menit sudah.
"Ah, lega juga." Kata Mora. Ia lalu keluar dari wc pergi ke kelas nya lagi. Tiba - tiba seseorang menarik tangan nya.
"Aaa!." Teriak Mora karena terkejut.
Agam langsung menutup mulut Mora dengan tangan nya.
"Sstt,jangan teriak." Perintah Agam.
"Ka Agam? Ada apa?." Tanya Mora.
"Aku cuma pengen ketemu sama kamu. Oh ya, ngomong - ngomong nanti istirahat kamu pergi bareng Sagara ya?." Tanya Agam balik.
"Iya." Jawab Mora singkat.
"Sekarang kamu balik ke kelas, nanti guru nya malah curiga." Kata Agam.
"Aku pengen bolos bareng kaka." Ucap Mora.
"Ga boleh, nanti Abang kamu marah. Sekarang ke kelas sana." Ujar Agam.
Dengan berat hati, Mora pun pergi menuju kelas nya dan Agam pun juga pergi masuk ke dalam kelas nya.
YOU ARE READING
Mati dan Hidup
De Todo"ini hanyalah sebuah prolog yang manis dengan epilog yang pahit" -cerita yang di ambil dari sepucuk kisah nyata start = 13, Agustus, 2022 end = 3, September, 2022