Abel yang sudah berada di rumah nya, lalu bersiap - siap. Ia bersiap - siap untuk pergi berjalan bersama azen dan mengubungi azen agar bisa menjemput nya. Tidak butuh waktu lama, azen tiba dengan motor nya.
"Kamu cantik." Puji azen kepada Abel.
Abel hanya tersenyum, ia lalu naik ke atas motor azen dan mereka pun mulai berangkat untuk menonton film bersama. Tiba disana, mereka duduk bersebelahan. Ketika asik menonton, tiba - tiba azen memegang tangan Abel. Abel tentu terkejut, tapi ia tidak melepaskan genggaman itu.
Kini azen menatap Abel, dan Abel pun yang menatap azen kembali.
"Jangan natap kaya gitu, nanti kamu suka." Kata Abel. Azen lalu tertawa kecil, ia pun menonton kembali film tersebut.
Setelah selesai, mereka berdua pergi menuju perpustakaan tempat biasa yang di kunjungi oleh Abel.
"Buku nya bagus semua, jadi bingung mau baca yang mana." Ucap Abel.
Abel yang sibuk mencari buku yang di sukai nya, sedangkan azen yang mengikuti Abel di belakang.
"Kenapa ikut in aku? Kamu gak cari buku juga?." Tanya Abel.
"Saya mau ikut in kamu." Jawab azen dan tersenyum
"Kenapa mau ikutin aku? Disini banyak buku yang bagus, mending kamu cari buku." KataAbel.
"Saya mau yang indah." Ucap azen.
"Apa itu?." Tanya Abel.
"Kamu."
Lantas Abel tersenyum dengan apa yang di katakan oleh azen secara tiba - tiba.
"Jangan bercanda." Ujar Abel lalu berjalan kembali untuk mencari buku yang bisa ia baca. Akan tetapi azen menarik tangan Abel.
"Saya gak bercanda, Abel." Kata azen.
"Maksud kamu?." Tanya Abel.
"Aku suka sama kamu, dan aku cinta sama kamu." Jawab azen dan menatap Abel.
"Kamu serius?." Tanya Abel. Lalu Abel pun memeluk azen dan menjawab.
"Aku juga." Kata Abel.
"Juga apa?." Tanya azen.
"Juga suka sama kamu." Jawab Abel. Abel memeluk azen dengan erat, kini mereka berdua merasa nyaman dan lega sebab sudah menyatakan perasaannya satu sama lain.
Selesai di perpustakaan, mereka pergi ke pantai. Walau pantai bukan lah tempat yang tadi ingin di kunjungi.
Mereka berdua lalu duduk di kursi lebih tepat nya di bawa pohon seraya melihat pemandangan pantai yang indah.
"Saya bisa kan." Kata azen.
"Bisa apa?." Tanya Abel.
"Bisa pacarin kamu." Jawab azen.
"Kamu pacarin aku karena main - main atau memang serius?." Tanya Abel.
Azen lalu menggenggam tangan Abel dan menatap Abel dengan tatapan yang dalam.
"Untuk apa saya main - main dengan kamu?." Kata azen.
"Bisa aja kan." Ujar Abel.
"Saya gak mau mempermainkan perasaan kamu, saya benar - benar sayang dan cinta sama kamu. Ingat, saya disini bakal selalu ada untuk kamu dan saya akan selalu mencintaimu." Ucap azen kepada Abel. Ia meyakinkan Abel tentang perasaan nya itu dan memeluk Abel.
~
Sedangkan sekarang Raden dan govaz yang sekarang berada di tongkrongan biasa mereka.
"Vaz, gua ada sesuatu buat lo." Ujar Raden.
"Apa?." Tanya govaz. Lalu govaz pergi sebentar dan kembali dengan motor govaz yang rusak kini sudah di perbaiki.
"Astaga! Motor gua ya tuhan!." Teriak histeris govaz dan menghampiri Raden.
"Nih motor Lo, udah gua perbaiki." Kata Raden.
"hatur nuhun pisan den, sumpah gua bahagia." Ucap govaz yang menatap motor nya yang sudah lebih baik itu.
"Jangan berterima kasih ke gua aja, ke yang lain juga." Perintah Raden.
"Nanti gua ucapin terimakasih ke mereka waktu di sekolah dah." Kata govaz.
"Seneng ya Lo." Ujar Raden
"Ya iya lah, nih motor gua sekarang bisa ngalahin motor balap. motor paling keren." Sombong govaz.
"Halah, cuma gara - gara kucing kemarin motor Lo udah tepar." Cetus Raden. Govaz pun hanya cengengesan dan tampak senang.
YOU ARE READING
Mati dan Hidup
Random"ini hanyalah sebuah prolog yang manis dengan epilog yang pahit" -cerita yang di ambil dari sepucuk kisah nyata start = 13, Agustus, 2022 end = 3, September, 2022