06

142 30 4
                                    

Selamat Membaca

***

Ciuman pertamaku pada hari itu sebagai pertemuan terakhir kami. Sampai detik inipun jantungku masih berdebar sangat kencang saat kembali mengingat perasaan bahagia pada hari itu. Saat ini, pandangan mataku terpejam dengan punggung yang menyandar di dinding kaca tempat latihan. Dengan peluh yang bercucuran kucoba meneguhkan kembali perasaanku.

"Satu hal yang mau aku bilang sama kamu. Jangan pernah sekalipun percaya akan berita burung yang beredar di luar sana. Bahkan saat perusahaanku mengkonfirmasi kebenaran akan hal itu!"

Isi kepalaku dipenuhi dengan perkataannya tempo hari. Ia mengucapkannya dengan penuh kelembutan dan raut wajah yang begitu meyakinkan. Hatiku sedikit bergetar, tapi apakah ini yang dimaksud, bahwa aku jangan percaya akan berita yang sedang booming ini. Di mana kanal berita online dipenuhi dengan berita kencannya lagi dengan salah satu idol pria paling terkenal seantero jagat raya.

Hmm...

Kuremas cup coffee yang beberapa saat lalu diberikan oleh Mina eonnie yang sebelumnya memang sudah habis kuminum dan kuhentakkan ke lantai dengan kuat. Dan, sampai kabar ini sudah mengudara sangat tinggi Jennie eonnie tak mengirimku pesan apapun, blas seakan ia memang sedang membiarkanku terbiasa dengan hal seperti ini.

One kiss is all it takes
Fallin' in love with Me
Possibilities
I look like all you need

Saat mendengar member lain bernyanyi bersama, entah apa yang membuat suasana hatiku begitu sangat marah. Terlihat member lain begitu menikmati lagu tersebut, sedangkan diriku sedikit terganggu. Akupun tak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi, padahal sebelumnya aku akan ikut serta bersama mereka menyanyikan part tersebut layaknya sedang bernyanyi di stadion.

"Tzu?"

"Tzuyu-ya?"

Mataku dengan perlahan mulai terbuka yang mana sebelumnya memang kupejamkan dengan napas yang coba kuatur agar perasaan aneh ini bisa sedikit mereda. Kualihkan pandangan mataku ke arah sumber suara dan Dahyun sudah duduk di sampingku dengan sebelah tangannya menyodorkan bungkusan yang berisi jelly yang sedang di makannya.

"Makan yang kenyal-kenyal tuh enak loh, bisa bantu kita atur emosi karena lama ngunyahnya eheheh," ujarnya dengan diakhiri seringai jahil di wajahnya.

Kutautkan dahiku bingung, "Emang iya? Bukannya kalo kebanyakan makan Je-jelly bikin gigi linu, ya?" tanyaku dengan sebelah tangan mengambil jelly berbentuk beruang kecil berwarna biru.

Terdengar Dahyun sedikit terkekeh dengan sebelah tangannya mulai membuka tutup botol dan lalu meneguknya, "Jelly ya... masa nyebut Jelly aja harus terbata-bata gitu. Ini kamu lagi makan Jelly bukan makan Jennie!"

"Apa sih. Ya kali ngomong gitu aja sampe salah sebut!"

Setelah menyelesaikan latihan, kami bergegas pulang untuk beristirahat yang mana sebelumnya kami sudah membersihkan tubuh kami terlebih dahulu. Saat sudah berada di dalam mobil rasa lelah sungguh menggerogoti tubuhku sehingga rasa laparpun tak kurasakan walau seharian ini aku hanya memakan satu roti tawar dengan beberapa cup coffee.

Kedamaian yang aku rasakan saat ini membuat perasaanku sedikit hangat. Terasa ada tangan halus yang kini sudah menggenggam tanganku, kubuka mataku perlahan dan alangkah terkejutnya saat sosok Jennie eonnie yang kulihat saat ini dan kami tidak sedang berada di dalam mobil melainkan sedang berada di tepi pantai dengan sorot matahari sore. Terlihat ia tersenyum dengan manisnya, wajah imutnya ini tersenyum begitu cantiknya padaku.

Aku merasakan ada sesuatu yang mengalir di pipiku. Jennie eonnie tentu terlihat khawatir, ia beberapa kali menanyakan kenapa tapi aku hanya bisa menggeleng dengan tangan Jennie eonnie yang sudah kukecup berulang-ulang kali.

LOVE MAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang