Selamat Membaca
***
Pendingin ruangan sudah dinyalakan, tapi hawa panas lebih mendominasi dari udara dingin yang dihasilkan. Semakin lama kedua insan manusia ini semakin hanyut dalam mabuknya masing-masing. Dan saat ini baju yang semula sedang dikenakan oleh mereka sudah berserakan di atas lantai, menyisakan keduanya yang hanya mengenakan pakaian dalam saja.
Terlihat Tzuyu sangat begitu menikmati aroma tubuh Jennie, ia terus mengendus area leher dan memberikan sentuhan di bagian perut serta punggung yang menghasilkan sensasi begitu nikmat untuk Jennie.
"Kok berhenti?" tanya Jennie saat merasakan tangan Tzuyu berhenti bergerak dan kekasihnya berhenti menciumi lehernya.
Tzuyu membenamkan wajahnya ditengkuk leher itu dan memeluk tubuh Jennie dengan erat, "Aku enggak tau hal ini benar atau enggak. Yang jelas, ini pertama kalinya buat aku. Kamu tau itu, kan?" ucap Tzuyu pelan.
Jennie berusaha menangkup wajah Tzuyu untuk mengangkat wajah cantik itu agar bertatapan dengannya, "Ini juga pertama kalinya buat aku. Kita udah pacaran, kamu berhak atas aku dan juga...
...Tubuhku. Aku harap, aku juga berhak atas kamu dan juga..."
Tzuyu menatap kedua mata Jennie begitu lekat, lalu kembali melumat bibir ranum kekasihnya, "Ada perasaan aneh yang kayanya udah enggak bisa aku tahan lagi. Apa boleh?"
Jennie mengangguk dan kembali menggalungkan lengannya di leher Tzuyu, mereka kembali berciuman cukup lama dengan tangan jahil Tzuyu sudah melepaskan pengait di punggung Jennie. Saat merasakan ada sesuatu yang terlepas Jennie hanya menaikan sudut bibirnya ke atas dengan lumatan yang masih mereka lakukan.
Tzuyu melepaskan ciuman itu, kedua tangannya mulai meraba area pinggang kekasihnya dengan lembut yang membuat Jennie sedikit merasakan geli sekaligus nikmat secara bersamaan. Saat tangan itu hendak menyentuh sesuatu hal yang masih terhalang oleh sesuatu, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu.
"Jennie-ya, Tzuyu-ya, kita makan malem dulu!" teriak seseorang dari balik pintu.
Jennie mengembangkan senyumnya saat melihat raut wajah Tzuyu yang saat ini sedang mematung dengan pipi yang masih memerah. Ia bangkit dari duduk dipangkuan kekasihnya dan mulai berjalan mengambil pakaian yang berserakan di atas lantai dengan tangan yang mulai kembali mengaitkan sesuatu yang beberapa saat lalu dilepas dengan sengaja oleh kekasihnya.
"Iya, sebentar," jawab Jennie yang kini sudah berjalan kembali mendekat ke arah Tzuyu dan memberikan pakaian miliknya.
"Sayang, ayo?!" ajak Jennie dengan bibirnya sudah mendarat di kening Tzuyu.
Tzuyu masih terdiam dengan mata yang tidak berkedip, "K-kamu duluan aja."
"Are u okay?" tanya Jennie yang kembali mengecek kondisi kekasihnya. Dan, Tzuyu hanya mengangguk pelan.
Tanpa pikir panjang, Jenniepun mulai meninggalkan Tzuyu sendirian. Saat tubuhnya sudah berada di depan pintu terdengar beberapa kali Tzuyu memukul sofa dengan cukup keras lalu mengusap wajahnya kasar. Melihat hal itu Jennie hanya terkekeh pelan lalu kembali melanjutkan langkah kakinya yang tertahan.
Jennie bergabung dengan Jisoo, Nayeon, dan Rosè. Lisa dan member TWICE lainnya beberapa waktu lalu kembali pulang ke Seoul karena ada urusan pekerjaan yang harus mereka lakukan. Di atas meja terlihat sudah begitu banyak makanan tentunya dengan dominan Chikin, saat melihat hal itu Jennie sudah sangat hafal pasti Jisoolah yang melakukan pemesanan ini, si gadis maniak Chikin.
Nayeon melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Jennie segera duduk, iapun menuangkan soju ke gelas kosong dan langsung memberikannya kepada Jennie yang kini sudah duduk di sampingnya. Dan, pada saat menyadari bahwa adik kesayangannya belum keluar, Nayeon sedikit mengerutkan dahinya, "Tzuyu enggak makan, Jenn?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MAZE
Short StoryAda sesuatu hal yang harus diluruskan dari segala kesalahpahaman. Bagaimana caramu memandangku, dan bagaimana caraku memandangmu. Sepertinya banyak kesalahpahaman di dalamnya, kan? Cerita asli: babyccima Tanggal pembuatan: 06 Agustus 2022