05

152 34 1
                                    

Selamat Membaca

***

Setelah badai salju mereda, Kini Seoul dilanda bencana banjir bandang yang membuat segala akses transportasi darat terputus dan segala macam aktivitas harus dihentikan hingga pemerintah menemukan jalan alternatif lain untuk musibah ini bisa segera diatasi.

Ada kalanya rasa bosan melanda saat harus terjebak di dalam dorm tanpa bisa melakukan apa-apa. Dan beruntungnya aku dipertemukan dengan para member yang tidak pernah kehabisan akal untuk melakukan apapun dan hal itu terdengar dengan jelas suara teriakan dan jeritan yang mereka timbulkan. Yah, sedangkan aku saat ini memilih untuk menikmati waktu luangku dengan mendengarkan lagu favorite di kamar dengan tubuh yang masih terlentang di atas tempat tidur dan juga jendela gorden yang masih tertutup. Hmm, itu adalah sebuah kenikmatan yang tiada taranya, kedamaian dunia yang selalu aku nikmati disela hiruk-pikuk kehidupan yang melelahkan. Tiba-tiba kenikmatan itu harus dihancurkan oleh seseorang yang kini masuk ke dalam kamarku, lalu menyalakan lampu dan juga membuka gorden kamar, heol what the f*ck!

"Kamu tau ini udah jam berapa? Mau sampe kapan di kamar terus?" tanyanya dengan kini sudah berdiri berada di sampingku.

Aku tak menggubrisnya, "Aku mau tidur seharian!" jawabku dengan mengubah posisi menjadi menyamping dan memunggunginya.

Terdengar ia berdesis, "Jangan bilang kamu lagi galau?"

"Galau? Galauin apa pula?!" tanyaku. Terdengar suara langkah kakinya mulai menjauh dan suara pintupun terdengar.

Saat aku dengan percaya dirinya sudah menganggap dia pergi dan kembali mengubah posisi tubuhku, sialnya ia kembali menyembulkan kembali kepalanya di antara pintu, "Jangan kaya orang yang baru aja ditolak dong. Jennie eonnie ada di bawah tuh sama Lisa eonnie, enggak mau mandi terus temu kangen?"

Sontak saat mendengar hal itu kedua mataku langsung membelalak lebar dan tubuhku langsung terduduk di atas tempat tidur, "Kampret kenapa enggak ngasih tau dari tadi, Chaeyoung!!!!!!!" teriakku yang hanya dibalas gelak tawa dari gadis mungil yang kini sudah benar-benar meninggalkanku sendirian ini.

Aku merenung untuk sesaat, masih diam diposisi tanpa bergerak sedikitpun. Dan, lamunanku tersadar saat merasakan getaran yang berasal dari handphoneku. Terlihat nama Jennie eonnie muncul di sana mengirimku pesan yang langsung detik itu juga kubuka dan kubaca.

Jennie Eonnie: Enggak mau turun?

"Astaga, belum mandi pula." Dan pada detik itupun aku langsung dengan secepat kilat melakukan aktivitasku di kamar mandi, dan tanpa berdandan sedikitpun hanya mengikat asal rambutku dengan pakaian alakadarnya. Ya Tuhan, kegembelan ini sungguh memalukan sekali.

Aku berjalan menuruni anak tangga, sudah terdengar suara bising dari arah ruang tamu. Saat sudah berada di anak tangga terakhir, aku mencoba untuk sedikit mengintip untuk melihat situasi dan mencari keberadaan Jennie Eonnie juga di sana. Melihat senyumnya dengan samar-samar saja sudah membuat sekujur tubuhku sedikit gemetar, dan kuputuskan untuk mengambil sebotol air mineral dingin lalu meneguknya hingga menyisakan separuh.

Kuhentakkan botol itu di atas meja dengan sebelah tangan dipinggang, "Apa balik lagi ke atas terus ganti baju?" gumamku pelan saat menyadari penampilanku saat ini yang begitu buruk.

"Lagi ngapain? Bukannya langsung nimbrung ke sana," ujar seseorang yang baru saja membuatku sedikit terkejut dengan kehadirannya.

Aku mengangguk pelan dan langsung meninggalkannya. Kuhentikan langkah kakiku sesaat, lalu menoleh ke arah Dahyun yang kini sedang meneguk air mineral milikku, "Aku enggak keliatan gembel-gembel bangetkan?" Entah ada sesuatu hal yang salah atau tidak dengan pertanyaanku saat ini sehingga menyebabkan Dahyun harus terbatuk.

LOVE MAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang