"SAYANG, PEGANGAN YANG KENCANG!" Teriak Panca sedikit panik melihat Shiren yang mengangkat tangannya tinggi tinggi.
"GA MAU, HAHAHAHAH" Shiren tertawa lepas menikmati wahana.
Setelah perdebatan panjang dan melewati beberapa wahana yang tidak terlalu menggetarkan jantung, menurut Shiren.. ini lah saatnya untuk mencoba bis dari segala wahana! Yaitu Rollercoaster!
Keinginan nya baru bisa terlaksana sekarang, karna ternyata.. Panca yang bermuka garang itu adalah seorang penakut. Ya, dia takut menaiki wahana dengan kecepatan tinggi itu! Shiren ingin mentertawai Panca rasanya.
"Hosh.. shit! you are naughty, honey!" Ucap Panca begitu turun dari wahana. Ia terlihat berkeringat dingin dan lelah.
Shiren tertawa ceria disebelah Panca.
"Rasain ini!"
Panca memeluk Shiren dari belakang dan menggelitiknya dengan kejam. "KYAAAA! PANCAAA SORRY!! AHAHAHHA BABE, PLEASE... INI GELI!!" Teriak Shiren berusaha lepas dari pelukan Panca yang kuat.
Badan Shiren semakin bergerak kesana kemari sampai pantatnya tak sengaja mengenai pusaka Panca yang berada dibalik celana bahannya.
"Aahh.. honey.. kamu emang benar benar ingin dihukum!" Bisik Panca serak tepat ditelinga Shiren.
"Ups!! Aku ga sengaja, sumpah!" Cicit Shiren sedikit takut.
"KYAAAA! Babe, sumpah aku ga sengaja... Huaaaa kamu maaah!"
Panca menggendong Shiren ala bridal style. Ia mengacuhkan rengekan Shiren dan ingin cepat cepat menaiki mobilnya.
Ya, Panca sudah berfikir tentang perasaannya saat ini dan ia telah mengambil keputusan, keputusan yang sangat gila!
Brak!
"Daddy, pelan pelan.. pantat Shiren sakit" keluh Shiren saat dibanting di kursi mobil depan.
"Kita pulang. Kamu harus tanggung jawab, baby"
Ting
«Peringatan!»
«Peringatan!»
«Peringatan!»
«Persentase perasaan Cinta Panca Panca mencapai 50%!»
Suara notifikasi Mio memenuhi kepalanya. Shiren menatap shock Panca.
'Seriusan? Ga Mio, ini ga mungkin kan...'
Ting
«Anda ingin mengelak bagaimana pun, tapi inilah kenyataannya Nona»
Jantung Shiren berdetak dengan cepat. Bukan! Bukan ini yang ia inginkan. Shiren hanya menginginkan Panca bertekuk lutut menuruti semua permintaannya. Tapi hanya dengan perasaan tulus kasih sayang kepada anak! Bukan perasaan terlarang sialan seperti ini.
Untuk kali ini, Shiren akui ke cerobohannya dalam membuat rencana.
Karna sudah kepalang terjadi, Ia harus membuat ini bermanfaat untuknya.
Mobil sampai di pekarangan mansion. Panca tanpa basa basi langsung menggendong Shiren lagi dengan gaya bridal style dan membawa ke kamarnya.
Panca menidurkan Shiren diatas kasur. Tak lupa ia mengunci pintu kamar, agar tak ada yang mengganggu.
"Daddy!"
"Yes baby" sahut Panca membuka kancing bajunya satu persatu.
"Daddy mau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTAGONIST COUSIN'S (lanjutan Karya Uqi)
Teen Fiction#INI CERITA BUKAN JIPLAKAN ATAU PLAGIAT, TAPI EMANG UQI YANG PINDAH AKUN. BAGI KALIAN YANG PENASARAN DENGAN LANJUTAN DARI CERITA SHIREN, DISINI YAH# 15+ Catlyn Violetta, gadis yang berprofesi sebagai sekretaris CEO itu hanya sedang menikmati masa c...