BUGH!
Rison memberikan bogem mentah nya tanpa perasaan ke Yuma. Nafasnya memburu dengan tatapan tajam dingin yang selalu ia sembunyikan dibalik senyum tengilnya.
"Cuiih! Jijik gw denger Lo asal klaim Shiren kayak gitu"
Yuma terjatuh ke bawah. Ia sedikit terkejut dengan tonjokan Rison yang tiba tiba, apalagi tenaga nya yang besar tidak main main. Yuma bisa merasakan pipi nya mati rasa.
Anak anak geng Yuma lantas marah melihatnya, tak terima bos mereka di jatuhkan dengan mudah seperti it, langsung menyerang.
Rison langsung saja di serbu oleh anak geng Yuma, namun Seno, Rangga dan 2 ketua angkatan lainnya ikut membantu melawan mereka.
Wajah cuek Rison yang selalu flat tanpa ekspresi menatap tajam Yuma yang sudah berdiri sambil menatap nya tengil, seperti menantang.
"Huuww... Takuut.. tapi boong.. wlee" kata Yuma meledek membuat Rison naik pitam.
"JANGAN KEPANCING ANAK MAMIH" Peringat Rangga yang sesekali melihat ke arah teman temannya, dan kebetulan ia melihat Yuma yang sengaja meledek Rison untuk membuatnya emosi.
"Gw tau" sahut Rison dingin.
Terjadilah duel 1 vs 1 antara Yuma dan Rison.
Yuma melancarkan serangannya dengan lihai, terlihat ia sangat terbiasa dengan pertarungan jalanan seperti sering melakukannya. Sedangkan Rison, ia kuat, sangat kuat sekali di bandingkan Yuma. Namun, Rison yang biasa nya hanya berkutat dengan buku buku nya kelabakan menghadapi Yuma yang lihai bertarung.
Tapi seperti biasa, peran utama akan selalu bisa membalikkan keadaan. Rison dengan ketanggapannya yang luar biasa sudah mulai bisa membaca gerakan Yuma. Ia memusatkan seluruh kekuatannya di tinju sebelah kanan dan kaki kiri nya. Dengan serangan beruntun Rison melancarkan serangan nya di wajah dan pinggang samping Yuma.
BUAAAK!
"AARGHH..!" Yuma menjerit kesakitan. Dapat ia rasakan hidungnya patah dengan cairan kental mengalir diatas bibir nya.
Yuma mengusap cuping bibir nya pelan. Terlihat darah segar mengotori tangannya yang berurat.
"Shit! SIALAN LO RISON" Emosi Yuma menyerang kembali Rison membalas perbuatan si anak mami itu.
Rison tersenyum miring, merasa puas.
Sedangkan disisi lain, Seno dan Rangga saling bahu membahu berhadapan dengan beberapa orang langsung sekaligus.
"HAHAHAH.. Good boy Seno! Ga sia sia gw ngelatih anak anjing kayak Lo sekarang" kata Rangga tertawa puas melihat Seno yang banyak menumbangkan orang.
Seno berdecih tidak suka. "Gw bukan anak anjing lu!"
"Of course not, but now you're a ravenous hungry wolf" kata Rangga smirk, melihat wajah Seno yang terlihat senang menghabiskan mereka dengan brutal sampai mengeluarkan banyak darah.
Aroma besi menyeruak segar di sekitar mereka berdua, apalagi tangan Seno yang sudah bersimbah banyak darah dari lawannya.
Perasaan senang seperti meghirup opium, membuat Seno kecanduan setiap melihat dan mencium aroma darah.
Tapi tanpa mereka sadari, dari balik pohon yang tidak jauh dari tempat mereka berkelahi ada seseorang yang terus memantau mereka. Sosok tinggi yang gagah nan tegap memakai jaket hitam yang menutupi jaket menatap tajam salah satu dari mereka.
Sosok itu lantas mengeluarkan barang yang selalu tersimpan dibalik kantong jaketnya. Sebuah pistol semi otomatis yang sengaja dia bawa untuk menghabisi targetnya sekarang. Ia arahkan corong pistol kesasaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTAGONIST COUSIN'S (lanjutan Karya Uqi)
Novela Juvenil#INI CERITA BUKAN JIPLAKAN ATAU PLAGIAT, TAPI EMANG UQI YANG PINDAH AKUN. BAGI KALIAN YANG PENASARAN DENGAN LANJUTAN DARI CERITA SHIREN, DISINI YAH# 15+ Catlyn Violetta, gadis yang berprofesi sebagai sekretaris CEO itu hanya sedang menikmati masa c...