#33. Hanya menganggap Saudara

8.8K 1.1K 51
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca biar ga lupa, komentarin juga yah di setiap kalimat yang kalian suka  Happy Reading~

CTASS

PLAKK

Suara cambuk dan tamparan, terdengar menggema di dalam ruangan yang gelap ini. Seorang wanita cantik, dengan tubuh penuh luka, terikat diatas kasur menatap nyalang kepada pria di depan nya.

"LO BENERAN BUAT GW MARAH, ANGGIA!" Suara bass-nya yang dingin, meneriaki wanita di hadapannya.

"Ini pasti gara gara Lo udah di cuci otak sama si Panca bangsat" geram Liyosh yang terus menyalahkan Panca, suami dari Anggia, orang yang sudah Liyosh anggap perebut wanitanya.

"Jangan salahin suami gw terus! Dia ga salah apa apa" kata Anggia tajam, seakan luka ditubuhnya tidak ada.

"Yosh, lu harusnya sadar! Gw udah jadi istri orang. Gw udah bahagia. Jangan ganggu kehidupan gw! Gw ga mau berurusan sama keluarga psikopat lu ini. GW TRAUMA!" Anggia berteriak mengeluarkan isi hati nya.

Dia lelah, takut dan benci setiap kali berhadapan dengan Liyosh, mantan kekasihnya dulu.

Lelah karna menjadi objek obsesi Liyosh yang mengatasnamakan cinta.

Takut bahwa seseorang yang Anggia sayangi akan kembali merenggut nyawa akibat keluarga Liyosh.

Benci, karna perasaannya yang sudah susah payah Anggia hilangkan malah kembali begitu mudahnya saat melihat wajah Liyosh.

"Kyaaa..! Mommy!" histeris Shiren langsung menarik atensi Anggia.

Rangga datang sambil menyeret kuat tangan Shiren sampai masuk kedalam kamar Papa nya.

"Shiren!"

Terlihat memar ungu di sekitar pergelangan tangan Shiren yang mungil.

"KALIAN KETERLALUAN! ANAK GW MASIH KECIL BANGSAT! DAN TUBUHNYA LEMAH" Teriak Anggia meronta tinta di atas kasur, berusaha melepaskan ikatan ditangannya.

"Hoo.. pantesan. Ku kira dia kenapa karna selalu pingsan, ternyata memang lemah mirip hamster" sahut Rangga memperhatikan Shiren yang bergetar ketakutan disebelahnya.

"Liyosh, lepasin gw.. gw mau liat anak gw.. please Liyosh" mohon Anggia lirih. Ia tak tahan melihat keadaan putrinya yang mengenaskan.

Meski sama sama berpenampilan berantakan akibat ulah ayah dan anak gila ini, setidaknya ia sudah dewasa dan memiliki mental yang lebih kuat. Sedangkan putrinya, dia masih berumur 10 tahun.. mentalnya pasti terguncang.

Liyosh memperhatikan wanita masa lalu nya yang kini masih setia berada didalam hatinya."Aku bakalan kasih kamu waktu untuk quality time sama anak kamu itu" kata Liyosh terpaksa membukakan dasi yang mengikat pergelangan tangan Anggia.

"Kamu ingat! Sekarang, kamu itu punya aku!" Bisik Rangga menekankan setiap kata di telinga Shiren.

Liyosh dan Rangga pun keluar memberikan waktu untuk Anggia dan Shiren berduaan di kamar itu.

"Sayang!" Anggia segera berlari memeluk Shiren. Ia mendekap anaknya erat, sungguh ia sangat merindukan putrinya itu.

Sudah 3 Minggu mereka berada dirumah ini, dan Anggia hanya beberapa kali dapat melihat Shiren. Itu pun jika ia memohon mohon dan Rangga sendiri yang membawa Shiren ke dalam kamar ini, seperti hari ini.

"Maafin Mommy sayang yah. Gara gara Mommy, kamu harus tersiksa kayak gini... Maaf ... Maaf... Hiks.. maaf.. " Shiren menggelengkan kepalanya sambil mengusap lembut punggung Mommy nya.

PROTAGONIST COUSIN'S (lanjutan Karya Uqi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang