Vote dulu sebelum baca biar ga lupa dan komentarin setiap kalimat yang kalian suka!
(//•///•//)
"Catlyn, please jangan nangis. Aku gak papa" ucap seorang laki laki yang terduduk dengan selang infus menancap di tangan nya.
"Elvin.. hiks.. yang dibilang dokter tadi bohongkan? Kamu ga mungkin ninggalin aku sendirian secepat ini kan?" Tanya perempuan cantik disebelahnya yang masih memakai seragam SMA nya.
Laki laki yang dipanggil Elvin ini, mengusap air mata Catlyn yang keluar dengan lembut. Sedikit menarik tubuh Catlyn agar mendekat kepadanya lalu di kecup kelopak mata berair milik Catlyn dengan lembut.
"Catlyn, Kamu adalah anugerah pemberian tuhan terbaik yang pernah aku miliki selama aku hidup" Sambil menggenggam tangan Catlyn, Elvin menghela nafas berat.
"Terima kasih udah mau jadi tunangan dari laki laki penyakitan kayak aku" sambung Elvin terdengar seperti kalimat perpisahan.
Catlyn menggeleng keras kepalanya tidak ingin dengar.
"Cukup Vin! Kalo kamu kayak gini terus.. aku bakalan cari sugar daddy nih" kata Catlyn mengancam Elvin dengan mata yang terus menitikan air mata.
Elvin tersenyum. Ia juga tidak rela meninggalkan gadisnya yang memiliki sifat sombong nan angkuh ini, karna pasti kepergiannya akan berdampak besar bagi Catlyn yang sudah menjadi lentera dihidupnya yang gelap.
Elvin menarik tengkuk belakang Catlyn.
"Please give me a kiss one last time (Tolong beri aku ciuman untuk terakhir kalinya)" bisik Elvin saat wajah mereka sudah sangat berdekatan.
"Jangan bilang kayak gitu!" Omel Catlyn memukul lengan Elvin pelan.
Elvin mencium bibir Catlyn dengan lembut. Dilumat, dicecap rasa dari bibir yang selalu menjadi candu baginya. Catlyn membuka mulutnya mempersilahkan Elvin agar memperdalam ciuman mereka.
Nafas Catlyn sedikit tersengal ketika Elvin mulai menekan tengkuk nya dan membelainya naik turun secara intens.
Cecapan mereka berdua terdengar begitu nikmat, berbeda dengan hati mereka yang saat ini merasakan takut akan kehilangan dan melepaskan.
Elvin membawa Catlyn kepangkuannya, menatap mata Catlyn yang terlihat sayu dan nafas yang terengah engah dengan lekat.
"I love you, my tsundere fiancé"
|^_^|
"HAH!"
Nafas Shiren tersengal sengal tidak teraturan, keringat dingin membanjiri pelipisnya, serta rasa sesak di dada nya membuat Shiren memukul pukul dada nya sendiri, berusaha untuk menghilangkan nya perasaan sakitnya.
Mata Shiren menatap sekeliling membuatnya menghela nafas lega.
"Mimpi buruk sialan!" gumam Shiren mengusap wajahnya dengan kasar.
Lalu suara isak tangis yang sangat pelan keluar dari bibir Shiren.
Ting
《Nona apa anda baik baik saja?》Rubah Mio menjilati lengannya dengan wajah yang terlihat khawatir.
"Hmm. Ini karna gw sakit, jadi agak sedikit emosional" jawab Shiren sembari menghapus air matanya.
"Jam berapa?" Tanya balik Shiren.
Ting
《Masih jam 5 pagi Nona. Masih lama untuk berangkat sekolah baru Anda hari ini》jawab Mio yang sudah duduk dipangkuan Shiren, menikmati belaian lembut tangan Shiren di bulu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTAGONIST COUSIN'S (lanjutan Karya Uqi)
Roman pour Adolescents#INI CERITA BUKAN JIPLAKAN ATAU PLAGIAT, TAPI EMANG UQI YANG PINDAH AKUN. BAGI KALIAN YANG PENASARAN DENGAN LANJUTAN DARI CERITA SHIREN, DISINI YAH# 15+ Catlyn Violetta, gadis yang berprofesi sebagai sekretaris CEO itu hanya sedang menikmati masa c...