Chapter 37 : Tenang Sebelum Badai

789 106 9
                                    

Esok harinya semuanya berjalan seperti biasanya hanya saja ciel jadi lebih pendiam dan murung semenjak kejadian persidangan itu

Para pelayan berbaris rapi dibawah tangga menunggu ciel turun ke bawah diikuti dengan ananti dan sebastian dibelakangnya

"Bocchan selamat pagi!" sapa para pelayan dengan semangat

"Selamat pagi" ucap ciel lesu

Setelah menyapa para pelayan ciel masuk ke ruang kerjanya

"Bocchan?" ucap finny bingung

"Apa dia sedang tidak enak badan?" ucap meirin

"Mungkin begitu" ucap bard

"Hoo kalian pikir juga begitu?" ucap tanaka

"Ya, tapi dia memang selalu seperti itu kan? Tapi kita tidak boleh tinggal diam" ucap bard

"Uhm!" meirin dan finny mengangguk

"Kita harus memberinya semangat!" ucap bard bersemangat

"Benar sekali!" ucap meirin

"Ayo kita buat pesta!" ucap bard

"Party!"

"Ketenangan" ucap tanaka

"Eh?"

Pof

Sedetik kemudian tanaka berubah kembali menjadi chibi dan minum teh Jepang

Sedetik kemudian tanaka berubah kembali menjadi chibi dan minum teh Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketenangan?" ucap meirin bingung

"Artinya bocchan tenang seperti biasanya?" tanya bard

"Kita juga harus bertindak seperti biasanya, benar kan?" ucap finny

Tap

"Itu benar" ucap ananti keluar dari ruang kerja ciel

"Ananti/-san!"

"Lakukan tugas kalian dengan baik, itu akan membantu meringankan beban bocchama" ucap ananti

"Ba-baiklah aku akan membersihkan mansion seperti baru lagi!" ucap meirin bersemangat

"Kali ini tolong bersihkan dengan benar, jangan sampai mansion ini banjir busa sabun seperti minggu lalu" ucap ananti datar

"Ha-hai!"

"Akhirnya tiba juga saatnya aku menggunakan menu spesialku!" ucap bard bersemangat

SRIING

DEG

"HI!" bard terkejut saat ananti tiba-tiba menghunuskan pisau dapur ke lehernya

"Bard sekali lagi kau menghancurkan dapur, jangan harap kepalamu masih berada ditempatnya" ucap ananti menatap tajam bard

"Y-ya, saya mengerti maaf" suara bard berubah jadi sopan sekali

Wajahnya pucat dan dia sudah banjir keringat dingin

The Maid Is Incredible {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang