18. Secret Room???!

98 14 0
                                    

Guys udah lama banget ya gak update huhhuhu…jadi pengen update terus huhu, padahal udah dikasih schedule kalo updatenya 3 hari sekali malah jadi sesuai mood, mau nanges…

SELAMAT MALAM MINGGUUUUUUUUU

WAJIB VOTE, NINGGALIN JEJAK YANG UTAMA, HARGAI PENULIS YAAA

Happy Reading…!!!

Arkha kecolongan, adik kembarannya terluka karena dia telat menyusul sang kembaran, Harraz.

Gerakan Arkha membabi buta lawannya saat matanya melihat tetesan darah dari bahu ujung Harraz, Arkha tidak akan memaafkan dia siapapun itu.

Saat mata Arkha mendapatkan targetnya darahnya mendidih, mengingat saat peluru itu berhasil menembus ujung bahu sang kembaran. Di ujung sana, Harraz bergerak menghampiri Michella yang tergeletak dengan darah yang bercucuran keluar dari luka-luka ditubuhnya.

“kak….kak chelll…” panik Harraz memangku kepala Michella

“kak…..” Harraz panic, tangannya tak henti-henti menepuk pelan pipi Michella

“kaak…kak chell bangun dong” ucap harraz makin kuat, Harraz tidak mau lagi kehilangan orang yang dia sayang cukup dulu.

“Kak Chellllll….BANGUNNN KAK” teriak Harraz masih setia memeluk kepala Michella yang berada di pangkuannya.

Disana, Arkha masih sibuk dengan bajingan tengik yang melukai adiknya.

“Arkha udah udah” Archeleus bersuara dengan nafas ter-engah, keringat bercucuran dipelipisnyaa. Dengan Cepat Archeleus menarik Arkha yang membabi buta menusuk 2 orang yang melukai 2 orang tersayangnya, Harraz dan Michella. Jangan sampai sang adik bungsu juga dilukai oleh mereka.

Setelah Arkha terlepas dari 2 orang yang sudah habis nafas itu, Archeleus dengan cepat menghubungi Nathan di mobil.

“Nathan…nathan are you okay??” Tanya Archeleus dengan lugas

“Nathan” ulang Archeleus

“NATHAANNN” Teriak Arkha saat panggilan Archeleus tak di indahkan oleh Nathan

“lo urus Harraz sama Michella gue ke mobil” ucap Arkha langsung berlari meninggalkan Archeleus.

Archeleus bergerak menuju tempat Harraz dan Michella, Harraz masih setia menepuk pelan pipi Michella yang pucat.

“Harraz gimana kak chel??” Tanya Archeleus

Harraz menggeleng ketakutannya kembali memuncak, meninggalkan rasa gemuruh didalam dirinya, seketika ingatan lalu terulang kembali, kesaksiannya melihat betapa kejamnya orang itu menusuk ibunya hingga ibunya meninggal.

Tentang kejamnya dunia saat dirinya dan kedua saudara kembarnya dibawa oleh pria asing 6 hari setelah meninggalnya orang tuanya, ketiganya dibiarkan disebuah ruangan kumuh tak terurus, luka sudah biasa diterima oleh ketiganya. Sakit itu kembali menyerang, rasanya tak mungkin ini terulang.

“harraz…Harraaz…” Archeleus sedikit menyentak saat Harraz tak mengindahkan pertanyaannya, dengan cekatan Archeleus menggendong Michella di tangannya langsung menendang Harraz sedikit keras untuk waspada dan tentunya tidak melamun.

“Harraz ayok, apa yang lo fikirin hah??” sentak Archeleus

“hah..??! iya ini jalan” ucap Harraz sedikit tergagap.

Archeleus yang menggendong Michella mulai meninggalkan area hotel bergerak keluar lalu beberapa menit kemudian di ikuti oleh beberapa orang yang membawa target yang sudah dilumpuhkan oleh Harraz dan Arkha

CAKRAWALA || 7 DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang