19. Kepergiannya

148 14 0
                                    

SELAMAT BER-MALAM MINGGUUUU

DOUBLE YA KHUSUS MALAM MINGGU

Don't Forget to Vote and Comment guys

HAPPY READING EVERYONE

Harraz dan Nathan termenung dipojok ruangan bernuansa putih ini, keduanya sudah berganti pakaian dengan pakaian serba putih, kedua matanya sembab dan merah, air matanya se-akan enggan untuk keluar dari pelupuk mata itu. Perkataan Dokter 2 jam yang lalu masih terngiang dengan jelas ditelinga.

Arkha tampak terpisah dari kedua adiknya, saat ini Arkha berada diruang sebrang, memegang sebatang rokok dan se-botol vodka ditangannya. Tidak, Arkha sudah mencoba untuk kuat di hadapan Harraz dan Nathan tapi itu tadi 1 jam setelah kabar itu.

Batin Arkha menjerit, kenapa??? Semua orang yang di sayanginya pergi, ketakutan itu menjelma jadi racun paling berbahaya di dunia, apakah mungkin nanti dirinya si Rapuh yang selalu Kuat ini akan di tinggalkan juga oleh kedua adiknya??

Arkha menyerah menghadapi kerasnya dunia, kenapa begitu kejam perjalanan hidupnya dan kedua saudaranya??? Arkha hanya ingin hidup tenang sebagaimana mestinya orang-orang diluar sana.

Arkha menyadari, fisiknya memang terlihat kuat namun batinnya??? Kadang Arkha menangis di tengah malam saat menyadari kini dirinya harus kuat didepan kedua saudaranya, kini dirinya harus selalu bahagia didepan sang adik.

Bukan kesedihan seperti ini yang diinginkan Arkha, tidak Arkha bahkan tidak menambahkan list ini dalam rencananya, tapi kenapa Rencana tuhan selalu berbeda dengan rencananya. Arkha tidak ingin melihat kedua saudara kembarnya kembali merasakan Kehilangan

Arkha membanting botol Vodka nya kelantai meremas kuat rambutnya “KENAPAAAAA???? KENAPA SELALU SEPERTI INI??” rasanya berat, melihat kedua saudaranya kembali terpuruk disaat trauma-nya belum juga sembuh

“kenapa tuhan??? Tolong beri kebahagiaan pada kami bertiga…sudah cukup rasa sakit ini tuhan…” lirih Arkha

“kenapa kau buat kami terluka kembali disaat luka yang lama belum juga sembuh..???!”

“kenapaa…??? Siapa kami tuhan?? Kenapa begitu menyakitkan….??? Terlalu sakit tuhan, batinku tidak sekuat itu untuk menerima semua rasa sakit ini??” Arkha menatap kosong dinding bercat putih di sebrangnya

Tangan kirinya meremas pecahan botol vodka yang baru dirinya pecahkan kembali ke lantai didekat kakinya, darah segar merembes disela-sela jarinya, menetes bercampur dengan cairan vodka di lantai.

Archeleus  melihat semua yang terjadi, betapa rapuhnya seorang ARKHADANIEL REGAN CAKRAWALA, memang benar kata orang-orang, orang yang humoris mempunyai  begitu banyak luka seperti HARRAZ REVAN CAKRAWALA, Orang yang manis mempunyai begitu banyak pahitnya hidup seperti NATHANAEL RIVAN CAKRAWALA dan orang yang kuat juga begitu rapuh seperti ARKHADANIEL REGAN CAKRAWALA.

Harraz dan Nathan duduk berdekatan memandang kosong sebuah peti berbalut bendera kehormatan Leggero berjarak 10 meter didepannya

“kakak udah gak sakit lagi kan punggungnya??” Tanya Harraz lemah

“maaf kak Nathan gak bisa bantu kakak, Nathan malah sembunyi karna takut” lirih Nathan

“kakak, gimana punggungnya??? Dokter tadi jahat ya kak gak bisa bantu kakak, kakak malah sakit di tangan mereka”  ucap Nathan masih dengan tatapan kosongnya dengan setangkai krisantemun putih di tangannya.

“tadi dokternya ngapain kakak??? Coba tadi Nathan temenin kakak didalam, coba aja Nathan gak sibuk sama computer Nathan, coba aja Nathan nolongin kakak waktu orang itu nusuk kakak, tapi sekarang semuanya tinggal coba aja kak” Nathan termenung

CAKRAWALA || 7 DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang