26. Makhluk Itu??

94 12 0
                                    

Harraz menaikkan kakinya ke meja didepannya, kini mereka sedang berada dikediaman Dominica, sipetinggi salah satu castel dikota ini. Arkha tengah berdiri diujung sana mengamati sebuah lukisan yang harganya dijamin tinggi, dengan santainya Arkha menghancurkan lukisan tersebut.

Dominica duduk santai disebrang Harraz dengan menyilangkan kakinya, beberapa pasukan Harraz menggeledah rumah bergaya klasik ini.

“apa kalian menemukan sesuatu??” Tanya Dominica saat beberapa bawahan Cakrawala berdatangan. Hal itu sukses membuat Harraz dan Arkha mengerutkan keningnya heran dengan pertanyaan Dominica, selang beberapa detik kemudian, tawa dari keduanya menggema membuat Dominica mengerutkan keningnya

“memang dirumah ini tidak ada sesuatu bukan??” Tanya Arkha setelahnya

“sejak kapan kau menyimpan rahasiamu dirumah ini uncle??” Tanya Harraz

Dominica yang mulai menyadari ada kejanggalan, mengeluarkan pistolnya “apa yang kalian rencanakan??” tanyanya selanjutnya yang membua Harraz menggaruk pelipisnya heran sementara Arkha menduduki sofa sebelah Harraz.

Bugg

Satu tas berukuran sedang terlempar dimeja tengah mereka, Arkha membukanya lalu membukanya dengan santai dan keluarlah beberapa alat penyadap yang selama ini Dominica pasang di peralatan sekitar sikembar selama bertahun-tahun lamanya.

“hai uncleeee” sapa seseorang ditelivisi yang menyala dengan sendirinya di samping kanan memperlihatkan Nathan dengan senyum manisnya tengah duduk disebuah ruangan bernuansa cerah. Benar, Nathan yang menjadi symbol kejanggalan sejak tadi.

Nathan yang tidak ada di antara mereka, sibungsu itu tidak ada hanya kedua saudaranya yang mendatanginya.

“surpriseeeee” teriak Nathan diujung sana tetap dengan senyumnya “uncle tau gak Nathan lagi dimana kira-kira??” Tanya Nathan dengan senyum misteriusnya lalu kembali berucap “Nathan mendapatkan sesuatu yang mengejutkan uncle, Woaahhhh” ucap Nathan dengan wajah pura-pura terkejutnya seperdetik kemudian lalu tertawa

Dor !!!

Dor !!!

2 tembakan dari pistol yang dipegang oleh Dominica melesat memecahkan Lcd televisi yang tak bersalah itu, beberapa bawahan Cakrawala dengan sigap menodongkan pistolnya ke arah Dominica

Pandangan Dominica mengarah ke beberapa pistol yang mengepungnya “pengkhianat kalian” desisnya melihat pistol yang mengepung dirinya sementara Arkha dan Harraz hanya duduk santai di sofa

“dirimulah yang berkhianat Bajingan tengik” ucap salah seorang yang menodongkan pistolnya ke pelipis Dominica semakin mendekat lalu menekannya dengan santai, menarik pelatuknya lalu menurunkan maskernya dengan santai, lalu menaikkan alisnya di lengkapi dengan senyum sambil mengeluarkan lidahnya.

“haii abang Leon” sapa Harraz

Dor !!!

Pergerakan tangan kiri Dominica harus terhenti setelah Arkha melesatkan tembakan pada tangan kirinya, membuat sisi pergelangan tangan Dominica menteskan darah akibat terkena dari peluru yang melesat dari pistol di tangan Arkha.

Dominica memperhatikan tetesan darah dilantai kediamannya dengan senyum, lalu perlahan menyesap luka yang panas itu, membersihkan darah disekitarnya hingga bersih menggunakan lidahnya

“bagaimana uncle rasanya??” Tanya Harraz saat melihat Dominica menyesap lukanya seperti tengah menyesap minuman Harraz menyunggingkan senyumnya saat mata Dominica dan mata dirinya bertemu

Arkha menggarukkan ujung pistolnya ke pelipisnya saat melihat tingkah gila lelaki yang sudah cukup berumur dihadapannya “menyerah saja uncle, Leggero bukan untukmu, dari awal Leggero sudah dibawa kepemimpinan kami bertiga” Arkha akhirnya bersuara melihat Dominica yang masih menyesap lukanya.

CAKRAWALA || 7 DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang