twenty-six, truth

2.4K 139 27
                                    


"yeuu yang udah pacaran nempel mulu sama adek gue."

"sirik lo bang Jen. iri bilang, rasain noh lrt."

"ldr, pacarkuu. lrt kereta." nasihat Jake sambil mengelus kepala Heeseung sembari memotong bawang.

"hehe maaf ayang." Heeseung membenturkan kepala mereka dan mengelus kepala kepala Jake menggunakan kepalanya.

"bete gue. BUBUUU JENO KE RUMAH NANA!"

"ngapain?! jauh itu, bubu ga kasi kamu kesana." Taeyong keluar dari dapur memakai apron sambil memegang sendok.

"hehe ma, kelewat kangenn. bisa yaaa? Jeno perginya sama mobil kok." Jeno meyakinkan bubunya.

"yaudah, pulang nanti bawa menantu bubu, toh adek kamu udah bawa adek ipar kamu. masa kamu engga? kamu kan udah 3 tahun sama Nana?" bebel Taeyong sambil kembali kedapur.

"pfft-" suara Heeseung.

"ahh bubu mah sukanya nyerita aib Jenoo, didengerin adek sama Ethan loh. Jeno malu." sambil mengikut langkah bubunya ke dapur.

"rasain, siapa suruh nyimpannya lama lama." sahut Jaehyun.

"dah ah, daddy sama bubu sama aja. Jeno keluar dulu." Jeno menggapai kunci motor pada laci kunci.

"aippp, Jeno Shim. katanya mau pergi sama mobil?" tunjuk Taeyong ke Jeno pake sendok.

"hehe, males ah bubuu, lama ga hidupin Jeje. bye bubu, daddy sama adekk."

"GUE?!" tanya Heeseung.

"LO GA DIAJAK!" jerit Jeno sambil berlari keluar.

"BANGSAT, SINI LO!" Heeseung mengejar Jeno sampe ke garasi besar milik Tiffany.

oh ya, Tiffany mana ya?

orkay, ke event mulu. biasa.

"kamu disini ya ayy? aku mau kekantor papa, ada yang mau dibincangin katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu disini ya ayy? aku mau kekantor papa, ada yang mau dibincangin katanya." Heeseung meletakkan Jake ke sofa perlahan.

"gapapa, sana aja. emang kapan perginya?" tanya Jake sambil membiarkan kepala Heeseung dipeha nya.

"nanti, jam 5 sore. kalo kamu bosan kamu telpon aja dah ke Aldon bawain Layla. aku mau tidur dipeha kamu bisa ya ayy?" tanya Heeseung.

"silakan, apapun buat pacar aku itu bisaa!" ketawa Jake.

"hahaha! Jaeyun..."

"hm? apaa?"

"janji ga ninggalin kakak?"

"kenapa tanya gitu, hm? takut banget aku ninggalin kakak?" Jake mengelus sayang rambut Heeseung.

"takut. takuuut banget." Heeseung menatapnya sedih.

"jangan khawatir, Heeseung Lee. I will be here, forever, with you." ucapnya tulus.

"terimakasih udah nerima manusia serba kekurangan ini dalam hidup kamu. udah gatau mau ngapain kalo kamu ga pernah masuk ke hidup aku ayy. mungkin sampe sekarang aku bakal dingin sama orang orang. terimakasih buat segalanya, aku cinta kamu." tangan Heeseung sudah mengenggam tangan Jake, gatau kapan dianya bangun dari paha Jake.

with you, heejakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang